Ibu mertua meninggal di hari akad nikah menjadi momen paling membahagiakan dalam hidup sepasang kekasih justru berubah menjadi duka mendalam.
Cerita pilu ini terjadi di sebuah kota kecil di Jawa Timur, ketika pasangan muda bernama Rahman dan Anisa sedang bersiap menyatukan cinta dalam ikatan pernikahan yang suci. Namun, takdir berkata lain.
Sang ibu mertua, yang sebelumnya sempat mengalami komplikasi kesehatan akibat penyakit jantung, meninggal dunia saat fajar menjelang. Padahal sehari sebelumnya, beliau sempat masih tersenyum melihat putranya mencoba jas pengantin yang akan dipakai dalam akad POS VIRAL.
Detik-Detik Duka Menjelang Akad
Pukul 05.00 pagi, hanya beberapa jam sebelum ijab kabul dilangsungkan, Rahman menerima kabar mengejutkan dari adik perempuannya yang tengah menjaga sang ibu di rumah sakit. Ibunya yang selama ini menjadi sumber kekuatan dan tempatnya mengadu, telah tiada. Suasana yang awalnya penuh haru bahagia seketika berubah menjadi lautan air mata.
Keluarga besar pun dilanda kebingungan. Sang ayah yang masih terpukul, para kerabat yang tak percaya, bahkan tim WO (wedding organizer) sempat terdiam dalam hening. Semua seakan tak bisa menerima bahwa momen yang ditunggu-tunggu justru dibarengi dengan kepergian orang tersayang.
Namun di tengah kekalutan itu, Rahman mengambil keputusan besar. Dengan suara bergetar dan mata sembab, ia berkata kepada penghulu, “Bunda pasti ingin melihat kami tetap bersatu. Saya ingin akad ini tetap dilaksanakan, demi cinta, dan demi doa terakhir ibu saya.”
Kalimat singkat itu membuat seisi ruangan menangis. Tak ada yang tak terharu melihat ketegaran pria muda yang baru saja kehilangan ibunda tercinta, namun tetap memilih untuk melanjutkan janji suci di hari yang sama.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Akad Nikah Dalam Balutan Isak Tangis
Akad nikah akhirnya tetap dilangsungkan di masjid yang tak jauh dari rumah duka. Tanpa iringan musik meriah, tanpa sorak sorai, hanya lantunan doa dan air mata yang menjadi saksi. Saat ijab kabul terucap dengan suara lirih namun penuh keyakinan, para tamu undangan yang hadir tak kuasa menahan tangis.
Sang mempelai wanita, Anisa, tampak terisak sepanjang prosesi berlangsung. Ia tak hanya menangisi kepergian calon mertuanya, tapi juga karena terharu melihat ketegaran calon suaminya.
Setelah akad selesai, Rahman memimpin doa singkat untuk mendiang ibunya. Tangannya bergetar, bibirnya berusaha tegar, namun air mata tetap jatuh. “Ibu, kini saya resmi menjadi suami dari wanita yang Ibu restui. Meski Ibu tak sempat menyaksikan langsung, saya yakin doa Ibu tetap bersama kami,” ucapnya dengan suara bergetar.
Baca Juga:Ayu Ting Ting Dihujat Netizen Usai Unggah Foto Pakai Dress Menerawang
Tamu Undangan Ikut Merasakan Duka
Tak hanya keluarga, para tamu yang hadir pun merasa kehilangan. Beberapa dari mereka mengenal mendiang ibu Rahman sebagai sosok yang penyayang dan sangat aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggalnya.
Bahkan ada tetangga yang mengatakan bahwa almarhumah sempat berpesan ingin melihat langsung anak sulungnya menikah sebelum Tuhan memanggil. Seakan firasat itu menjadi kenyataan, beliau benar-benar ‘menunggu’ hingga hari itu tiba, meski hanya sempat melihat dari ranjang rumah sakit.
Pernikahan yang awalnya dirancang megah pun berubah menjadi sederhana. Tak ada pesta meriah, hanya jamuan ringan untuk tamu yang hadir, dan doa bersama di rumah duka. Banyak dari tamu yang memilih untuk langsung ikut bertakziah ke pemakaman setelah menghadiri akad.
Cinta dan Kehilangan Dalam Satu Hari
Hari itu menjadi hari yang tak akan pernah terlupakan bagi Rahman dan Anisa. Bukan karena gaun mewah, atau pesta yang megah, tetapi karena mereka mengikrarkan janji suci di tengah ujian yang amat berat. Cinta mereka diuji bukan dengan cobaan remeh, tetapi dengan kehilangan yang begitu dalam.
Namun di balik duka itu, tersimpan kekuatan cinta yang luar biasa. Rahman membuktikan bahwa ia mampu menjadi imam yang tegar bahkan saat hatinya sedang retak. Anisa menunjukkan kesetiaan dan empati yang tulus sebagai seorang istri yang baru saja dilantik. Mereka mungkin kehilangan satu sosok penting, tapi juga mendapatkan kekuatan baru untuk menjalani hidup bersama.
Semoga aparat kepolisian segera menemukan titik terang dan keadilan bisa ditegakkan. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi lainnya hanya di POS VIRAL.
- Gambar Utama dari wolipop.detik.com
- Gambar Kedua dari www.nasional.id