Monday, February 24POS VIRAL
Shadow

Nader Thaher, Buronan Korupsi Bank Mandiri, Ditangkap Setelah 19 Tahun

Nader Thaher terlibat dalam kasus korupsi besar di Bank Mandiri yang terjadi pada awal 2000-an, menyebabkan kerugian signifikan bagi negara.

Nader Thaher, Buronan Korupsi Bank Mandiri, Ditangkap Setelah 19 Tahun

Kisah pelarian panjang selama 19 tahun akhirnya menemui titik akhir. Nader Thaher, sosok yang namanya menghiasi daftar buronan kasus korupsi Bank Mandiri, berhasil diamankan oleh tim gabungan Kejaksaan Agung. Penangkapan dramatis ini tak hanya mengungkap lika-liku pelarian sang koruptor, tetapi juga memunculkan drama baru: Nader Thaher dikabarkan mengalami sesak napas saat dicecar pertanyaan oleh awak media.

Dibawah ini POS VIRAL akan membahas tentang ​penangkapan Nader Thaher, Buronan Korupsi Bank Mandiri, ditangkap setelah 19 Tahun!

Penangkapan Dramatis di Bandung Akhir dari 19 Tahun Pelarian

Kamis, 13 Februari 2025, menjadi hari yang bersejarah bagi penegakan hukum di Indonesia. Setelah hampir dua dekade menghilang bak ditelan bumi, Nader Thaher berhasil diciduk oleh tim gabungan Kejaksaan Agung, Kejati Riau, dan Kejari Pekanbaru. Penangkapan dilakukan di sebuah apartemen mewah di kawasan Ciracas, Bandung, Jawa Barat.

Nader Thaher, yang kini berusia 69 tahun, tak mampu berkutik saat tim gabungan menggerebek tempat persembunyiannya. Wajahnya yang dulu kerap menghiasi layar kaca dan halaman depan surat kabar, kini tampak lesu dan tak berdaya. Usai penangkapan, Nader langsung dibawa ke Kejati Riau untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

“Penangkapan ini adalah bukti komitmen kami dalam memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya,” tegas Kepala Kejaksaan Agung (saat konferensi pers). “Tidak ada tempat yang aman bagi para koruptor. Cepat atau lambat, mereka pasti akan tertangkap.”

Nader Thaher Tiba di Riau dengan Pengawalan Ketat

Jumat, 14 Februari 2025, Nader Thaher tiba di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Kedatangannya disambut oleh puluhan wartawan yang telah menunggu sejak pagi. Nader tampak mengenakan kaos biru lengan panjang dan celana katun cokelat. Tangannya diborgol dan ditutupi kain, seolah menyembunyikan aib yang telah lama dipendamnya.

Saat dicecar pertanyaan oleh wartawan, Nader memilih bungkam. Ia tak mengeluarkan sepatah kata pun. Tatapannya kosong, seolah tak menyadari bahwa masa pelariannya telah berakhir.

POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Sesak Napas Saat Ditanya Upaya Mengulur Waktu atau Kondisi Medis yang Sebenarnya?

Setibanya di kantor Kejati Riau, drama kembali terjadi. Nader Thaher dikabarkan mengalami sesak napas dan harus mendapatkan bantuan oksigen. Kejadian ini sontak menimbulkan spekulasi di kalangan wartawan dan masyarakat. Apakah Nader benar-benar mengalami gangguan kesehatan, ataukah ini hanya taktik untuk mengulur waktu dan menghindari pertanyaan-pertanyaan sulit?

“Kami belum bisa memastikan penyebab sesak napas yang dialami oleh Nader Thaher,” ujar seorang petugas medis yang enggan disebutkan namanya. “Yang jelas, saat ini kondisinya sudah stabil dan dalam pengawasan ketat.”

Menguak Identitas Haji Toni Penyamaran yang Rapi dan Terencana

Selama masa pelariannya, Nader Thaher dikenal dengan identitas baru: Haji Toni. Ia bahkan sempat mengganti kartu tanda penduduk (KTP) dan tercatat sebagai wiraswastawan yang tinggal di Bandung. Penyamaran ini terbilang rapi dan terencana. Nader berhasil mengelabui aparat penegak hukum selama bertahun-tahun.

“Kami menduga bahwa Nader Thaher telah merencanakan pelariannya dengan matang,” ungkap seorang sumber dari Kejaksaan Agung. “Ia mengubah identitasnya, berpindah-pindah tempat, dan bahkan sempat melarikan diri ke luar negeri.”

Baca Juga: 

Kredit Macet Bank Mandiri Awal Mula Petaka dan Kerugian Negara Miliaran Rupiah

Kredit Macet Bank Mandiri Awal Mula Petaka dan Kerugian Negara Miliaran Rupiah

Kasus korupsi yang menjerat Nader Thaher bermula dari pemberian kredit macet oleh Bank Mandiri kepada PT Siak Zamrud Pusaka pada tahun 2002. Nader, yang saat itu menjabat sebagai Direktur Utama PT Siak Zamrud Pusaka, diduga melakukan penyimpangan dalam pengelolaan dana kredit tersebut. Akibatnya, negara mengalami kerugian hingga mencapai Rp 35,9 miliar.

Kasus ini kemudian bergulir ke pengadilan. Nader Thaher divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Pekanbaru dan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara. Namun, Nader mengajukan banding dan kasasi. Mahkamah Agung akhirnya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru.

Vonis 14 Tahun Penjara Hukuman yang Setimpal untuk Sang Koruptor?

Vonis 14 tahun penjara yang dijatuhkan kepada Nader Thaher dinilai sebagian kalangan sebagai hukuman yang setimpal. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa hukuman tersebut terlalu ringan jika dibandingkan dengan kerugian negara yang ditimbulkan.

“Seharusnya Nader Thaher dihukum lebih berat lagi,” ujar seorang aktivis anti-korupsi. “Hukuman 14 tahun penjara tidak akan memberikan efek jera bagi para koruptor lainnya.”

Pesan untuk Para Buronan Jangan Berharap Bisa Lolos dari Jeratan Hukum

Penangkapan Nader Thaher menjadi pesan yang jelas bagi para buronan kasus korupsi lainnya. Jangan pernah berharap bisa lolos dari jeratan hukum. Cepat atau lambat, kalian pasti akan tertangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatan kalian.

“Kami akan terus memburu para buronan kasus korupsi hingga ke ujung dunia,” tegas Kepala Kejaksaan Agung. “Tidak ada tempat yang aman bagi mereka. Kami akan pastikan mereka mendapatkan hukuman yang setimpal.”

Kondisi Terkini Nader Thaher Menjalani Pemeriksaan Intensif

Saat ini, Nader Thaher tengah menjalani pemeriksaan intensif di Kejati Riau. Ia juga akan segera menghadapi persidangan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Kami akan menyiapkan berkas perkara Nader Thaher secepat mungkin,” ujar Kepala Kejati Riau. “Kami akan pastikan bahwa proses hukum berjalan dengan transparan dan adil.”

Penangkapan Nader Thaher adalah kemenangan bagi penegakan hukum di Indonesia. Kasus ini menjadi bukti bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna. Para pelaku korupsi, seberapa pun liciknya mereka, pasti akan tertangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal.

Babak Baru Pemberantasan Korupsi

Penangkapan Nader Thaher juga menjadi momentum bagi pemerintah dan aparat penegak hukum untuk memperkuat sistem hukum dan pengawasan. Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mencegah terjadinya praktik korupsi di masa depan.

“Kita harus memperkuat sistem pengawasan dan penegakan hukum,” ujar seorang pengamat politik. “Selain itu, kita juga perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya korupsi.”

Dengan penangkapan Nader Thaher, diharapkan pemberantasan korupsi di Indonesia dapat semakin gencar dan efektif. Korupsi adalah musuh bersama yang harus dilawan. Mari kita bersatu untuk menciptakan Indonesia yang bersih dan bebas dari korupsi.

Detik-detik Penangkapan Nader Thaher

Detik-detik Penangkapan Nader Thaher

Penangkapan Nader Thaher di Apartemen Gateway Ciracas, Bandung, menyisakan cerita tersendiri bagi warga sekitar. Beberapa warga mengaku terkejut saat mengetahui bahwa salah satu penghuni apartemen tersebut adalah buronan kasus korupsi.

“Saya kaget banget pas tahu kalau yang ditangkap itu buronan korupsi,” ujar seorang ibu rumah tangga yang tinggal di apartemen tersebut. “Selama ini, saya lihat dia orangnya biasa-biasa saja.”

Warga lainnya mengaku sempat melihat sejumlah petugas berpakaian preman mondar-mandir di sekitar apartemen beberapa hari sebelum penangkapan. “Saya curiga ada sesuatu yang terjadi,” ujar seorang satpam apartemen. “Ternyata benar, ada penangkapan.”

Penangkapan Nader Thaher berlangsung dengan lancar dan tanpa perlawanan. Petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk dokumen-dokumen penting yang diduga terkait dengan kasus korupsi yang menjeratnya.

Reaksi Masyarakat Apresiasi untuk Kejaksaan

Penangkapan Nader Thaher disambut positif oleh masyarakat. Banyak yang memberikan apresiasi kepada Kejaksaan Agung atas keberhasilan menangkap buronan yang telah lama menghilang.

“Saya sangat mengapresiasi kinerja Kejaksaan Agung,” ujar seorang warga Jakarta. “Semoga penangkapan ini menjadi awal yang baik untuk pemberantasan korupsi yang lebih gencar.”

Masyarakat juga berharap agar kasus Nader Thaher diusut tuntas dan para pelaku lainnya segera ditangkap. “Jangan hanya Nader Thaher yang dihukum,” ujar seorang mahasiswa. “Semua yang terlibat harus dihukum seberat-beratnya.”

Penangkapan Nader Thaher adalah langkah maju dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, perjuangan belum berakhir. Kita harus terus mengawal proses hukum kasus ini dan memastikan bahwa para koruptor mendapatkan hukuman yang setimpal.

Pelajaran dari Kasus Nader Thaher

Kasus Nader Thaher memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Korupsi tidak akan pernah menang. Cepat atau lambat, para pelaku korupsi pasti akan tertangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Korupsi adalah kejahatan yang merugikan negara dan masyarakat. Mari kita bersatu untuk melawan korupsi dan menciptakan Indonesia yang bersih dan bebas dari korupsi. Dengan semangat kebersamaan, kita pasti bisa mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi tentang Nader Thaher, Buronan Korupsi Bank Mandiri, Ditangkap Setelah 19 Tahun!, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Channel
Search