Saturday, September 13POS VIRAL
Shadow

Nepal Memanas! Kerusuhan Demo, Gedung DPR Terbakar, 22 Jiwa Hilang, PM Mengundurkan Diri

​​Nepal sedang menghadapi periode ketidakpastian politik dan kekerasan akibat serangkaian demonstrasi yang memanas, dengan insiden pembakaran gedung parlemen, puluhan korban jiwa, dan pengunduran diri Perdana Menteri​. ​

Nepal Memanas! Kerusuhan Demo, Gedung DPR Terbakar, 22 Jiwa Hilang, PM Mengundurkan Diri

Kantor perdana Menteri Nepal menyatakan bahwa Oli mengundurkan diri untuk membuka jalan bagi solusi konstitusional lantaran demonstrasi kaum Gen-Z yang menentang tuduhan praktik korupsi telah meluas dan berubah menjadi aksi kekerasan. Rangkaian demonstrasi itu dipicu oleh larangan media sosial, yang kini telah dicabut. Dibawah ini POS VIRAL akan memberikan informasi terkait kerusuhan demo nepal DPR terbakar dan PM mundur.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Eskalasi Kerusuhan dan Korban Jiwa

Gelombang unjuk rasa di Nepal berubah menjadi kerusuhan mematikan, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai hampir 200 lainnya di Kathmandu dan kota lain. Pada 8 September 2025, 19 orang tewas, termasuk 17 ditembak polisi di Kathmandu dan dua di Distrik Sunsari. Pada 9 September, tiga korban tambahan dilaporkan. Pihak berwenang menggunakan gas air mata, meriam air, dan peluru karet, sementara Amnesty International melaporkan penggunaan peluru tajam. Beberapa pengunjuk rasa menembus pagar gedung parlemen.

Kerusuhan tidak hanya menargetkan gedung pemerintahan, tetapi juga rumah politisi. Kediaman Perdana Menteri KP Sharma Oli di Bhaktapur dan rumah mantan PM Sher Bahadur Deuba dibakar. Istri mantan PM Jhala Nath Khanal, Rajyalaxmi Chitrakar, tewas terbakar di rumahnya. Aksi kekerasan meluas ke kota lain seperti Pokhara, Butwal, dan Birgunj, menandai eskalasi protes menjadi krisis nasional yang serius.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Latar Belakang dan Pemicu Demonstrasi

Gelombang unjuk rasa di Nepal telah berubah menjadi kerusuhan mematikan, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya di ibu kota Kathmandu dan kota-kota lain. ​Pada Senin, 8 September 2025, kerusuhan berdarah menewaskan 19 orang, dengan 17 orang tewas ditembak polisi di Kathmandu dan dua lainnya di Distrik Sunsari, Nepal timur.

​Pada Selasa, 9 September 2025, setidaknya tiga orang lagi dilaporkan tewas, meningkatkan total korban jiwa menjadi 22 orang sejak kerusuhan dimulai. ​Hampir 200 orang juga terluka dalam bentrokan dengan polisi. ​Pihak berwenang menggunakan gas air mata, meriam air, dan peluru karet untuk membubarkan kerumunan. Sementara Amnesty International melaporkan penggunaan peluru tajam yang menyebabkan korban jiwa.

​Beberapa pengunjuk rasa bahkan mampu menembus pagar gedung parlemen di Kathmandu. ​​Tidak hanya gedung pemerintahan, rumah-rumah politisi juga dibakar massa. Termasuk kediaman pribadi Perdana Menteri KP Sharma Oli di Bhaktapur dan rumah mantan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba.

​Bahkan, istri mantan Perdana Menteri Jhala Nath Khanal, Rajyalaxmi Chitrakar, dilaporkan tewas terbakar hidup-hidup di rumahnya yang dibakar demonstran. Pada Selasa (9/9/2025). ​Kerusuhan juga meluas ke kota-kota lain seperti Pokhara, Butwal, dan Birgunj.

Baca Juga: 

Pengunduran Diri Pemimpin dan Dampak Politik

Pengunduran Diri Pemimpin dan Dampak Politik

Akibat kerusuhan yang semakin parah, Perdana Menteri Nepal K.P. Sharma Oli mengundurkan diri pada 9 September 2025, sehari setelah bentrokan mematikan. Keputusan ini bertujuan membuka jalan bagi solusi konstitusional di tengah demonstrasi Gen Z yang meluas menjadi kekerasan.

Tak lama setelah itu, Presiden Ram Chandra Poudel juga mengundurkan diri, meninggalkan Nepal tanpa pemimpin eksekutif dan menciptakan ketidakpastian politik baru. Pengunduran diri terjadi di tengah ekonomi rapuh dan instabilitas berkepanjangan sejak penghapusan monarki pada 2008, ketika Nepal menjadi republik federal. Seringnya pergantian perdana menteri memicu persepsi bahwa pemerintah tidak peka terhadap rakyat.

Dalam situasi kacau ini, militer disebut siap mengambil alih kendali. Panglima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel menyerukan perdamaian melalui dialog, sekaligus menegaskan kesiapan lembaga keamanan. PBB juga menyuarakan kekhawatiran dan mendesak penyelidikan terhadap tindakan tidak proporsional pasukan keamanan.

Gerakan Protes yang Didorong oleh Generasi Z

Protes di Nepal kali ini menonjol karena digerakkan oleh kaum muda atau Generasi Z yang aktif menggunakan media sosial. Meskipun tidak ada pemimpin yang jelas, kelompok pemuda muncul sebagai kekuatan penggerak, menyerukan aksi dan berbagi informasi secara daring. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan universitas di kota besar seperti Kathmandu, Pokhara dan Itahari diundang bergabung. Video di media sosial bahkan menunjukkan pelajar sekolah ikut protes.

Demonstran Gen Z menuntut pemerintah mencabut larangan media sosial dan mengakhiri praktik korupsi. Mereka mengaitkan pemblokiran media sosial dengan pembatasan kebebasan berbicara. Slogan seperti #NepoBaby dan #NepoKids populer untuk mengekspos gaya hidup mewah politisi dan keluarga mereka yang dianggap berasal dari uang pajak.

Mereka juga menuntut pembentukan komisi investigasi khusus untuk menyelidiki sumber kekayaan politisi. Beberapa demonstran mengibarkan bendera Jolly Roger, simbol kebebasan dan pemberontakan dalam anime One Piece, di gedung DPR yang terbakar, mencerminkan semangat hidup menurut kehendak sendiri.

Kesimpulan

Kerusuhan demo di Nepal yang dipicu oleh larangan media sosial dan kemarahan terhadap korupsi serta ketimpangan ekonomi telah menyebabkan situasi politik yang sangat tidak stabil, dengan pengunduran diri Perdana Menteri dan Presiden, serta puluhan korban jiwa. Gerakan yang didominasi oleh Generasi Z ini menunjukkan frustrasi mendalam terhadap elite politik.

Meskipun larangan media sosial telah dicabut, tuntutan untuk akuntabilitas dan reformasi masih kuat, dan para analis memperingatkan bahwa kerusuhan dapat meningkat jika pemerintah gagal merespons secara signifikan. Nepal kini menghadapi masa depan yang tidak pasti, di mana dialog dan solusi politik yang inklusif sangat dibutuhkan untuk meredakan ketegangan dan mengembalikan stabilitas.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi tentang kerusuhan demo Nepal DPR terbakar dan PM mundur, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari metrotvnews.com
  2. Gambar Kedua dari detik.com
Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search