Sunday, May 25POS VIRAL
Shadow

Ngeri! Tim SAR Temukan Potongan Kaki Korban Serangan Buaya di Balingka

Tim SAR Pasaman Barat berhasil temukan potongan kaki korban serangan buaya di Sungai Batang Rosak setelah lima hari pencarian.

Tim SAR Temukan Potongan Kaki Korban

Kejadian tragis ini menimpa Uyun, 55 tahun, warga Kecamatan Koto Balingka, Pasaman Barat, Sumatera Barat, yang dilaporkan hilang setelah diterkam buaya buas di Sungai Batang Rosak. Di bawah ini POS VIRAL akan membahas kronologi penemuan potongan kaki korban serangan buaya di Pasaman Barat yang menggetarkan hati masyarakat dan upaya pencarian selama lima hari penuh.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Peristiwa Tragis di Sungai Batang Rosak

Kejadian memilukan itu bermula pada Jumat malam, 26 April 2025, ketika Uyun bersama delapan rekannya pergi menombak ikan sekitar pukul 21.30 WIB di tepian Sungai Batang Rosak. Saat asyik menjalankan aktivitas tersebut, secara tiba-tiba seekor buaya besar menyerang dan menyeret Uyun ke dalam air.

Rekan korban, Anto, yang menyaksikan kejadian tersebut sempat berusaha menarik tangan Uyun dalam upaya penyelamatan, namun sayang tidak membuahkan hasil dan korban hilang ditelan derasnya arus sungai dan gelap malam.

Sejak kejadian itu, masyarakat dan pemerintah nagari setempat langsung melakukan pencarian mandiri, namun belum membuahkan hasil. Pada Sabtu pagi, 27 April 2025 pukul 05.10 WIB, kejadian tersebut resmi dilaporkan ke Kantor SAR melalui Pokdarwis Sikabau untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dari tim penyelamat profesional.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Upaya Pencarian yang Intensif dan Terus Berlanjut

Basarnas Pos Pasaman bersama tim SAR gabungan segera meluncurkan operasi pencarian dengan menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet dan perahu nelayan. Selain itu, tim juga melakukan penyisiran darat sepanjang pinggir sungai untuk mencari jejak korban yang mungkin terbawa arus. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi jika tubuh korban terjebak di semak-semak sekitar lokasi kejadian.

Pencarian berlangsung selama lima hari penuh, melibatkan berbagai unsur masyarakat, petugas SAR, dan aparat setempat. Meskipun kondisi yang melelahkan dan penuh ketidakpastian, tim SAR terus berusaha tanpa henti. Akhirnya, tim berhasil menemukan potongan kaki bagian kanan yang diperkirakan milik Uyun.

Potongan tubuh ditemukan pada Kamis, 1 Mei 2025, pukul 16.00 WIB, di aliran anak air yang berada di kebun kelapa sawit, sekitar 2,3 kilometer dari titik terakhir korban dilihat. Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Pos Pasaman, Novi Yurandi, mengungkapkan bahwa potongan kaki ditemukan dalam kondisi luka robek pada paha dan jari telunjuk yang hilang.

Kondisi tersebut menunjukkan betapa brutalnya serangan buaya yang menimpa korban. Potongan tersebut kemudian langsung dievakuasi ke Puskesmas Ujung Gading untuk diperiksa lebih lanjut, kemudian diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.

Baca Juga:

Reaksi Keluarga dan Masyarakat

Tim SAR Temukan Potongan Kaki Korban

Penemuan potongan kaki tersebut menjadi berita yang sangat memilukan bagi keluarga almarhum Uyun dan warga sekitar. Harapan untuk menemukan korban dalam keadaan utuh hilang, namun dukungan dan empati terus mengalir dari berbagai pihak.

Tim SAR bersama keluarga kini tengah mengevaluasi keputusan apakah operasi pencarian akan dilanjutkan atau dihentikan. Evaluasi ini dilakukan setelah proses pencarian yang cukup berat secara psikologis bagi pihak keluarga.

Masyarakat turut menyediakan bantuan dan doa serta terus mengikuti perkembangan pencarian korban. Kejadian ini juga menjadi peringatan akan bahaya ekstrem dari hewan liar di wilayah tersebut. Khususnya di kawasan Sungai Batang Rosak yang sering menjadi lokasi aktivitas masyarakat seperti memancing dan menombak ikan.

Keamanan dan Upaya Pencegahan

Keberadaan buaya di Sungai Batang Rosak sudah diketahui oleh masyarakat lokal. Namun insiden terakhir ini menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan yang lebih tinggi. Kejadian tersebut menyoroti perlunya tindakan pencegahan yang lebih ketat untuk mengurangi risiko serangan buaya.

Dalam waktu mendatang, diharapkan pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pihak keamanan dan konservasi alam untuk menjalankan program edukasi. Program ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada warga tentang cara menjaga keselamatan saat beraktivitas di sekitar sungai serta mengidentifikasi area yang berpotensi berbahaya.

Kesimpulan

Serangan buaya yang menimpa Uyun di Pasaman Barat meninggalkan duka yang mendalam, menjadi peringatan akan pentingnya kehati-hatian saat berada di lingkungan alam yang masih liar dan berbahaya. Setelah lima hari pencarian, tim SAR berhasil menemukan potongan kaki korban, yang menjadi bukti nyata perjuangan mereka dalam mencari kejelasan.

Upaya tim SAR yang tanpa lelah menunjukkan dedikasi mereka untuk memberikan keadilan dan kepastian bagi keluarga korban. Harapan kini tertuju pada penghormatan akhir yang layak dan langkah-langkah pencegahan agar tragedi serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Simak dan ikuti terus POS VIRAL agar Anda tidak ketinggalan berita informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari sindonews.com
  2. Gambar Kedua dari radarsumbar.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search