Penggerebekan sarang narkoba di bantaran rel kereta api Medan ini membuktikan bahwa peredaran narkoba tidak mengenal batas.
Dua orang tersangka berhasil ditangkap dalam operasi yang dilakukan secara tiba-tiba dan dengan penuh perhitungan. Penggerebekan ini menjadi bukti betapa seriusnya ancaman peredaran narkoba yang kini telah merambah ke berbagai wilayah, bahkan tempat-tempat yang tidak terduga seperti bantaran rel kereta api.
Polrestabes Medan menggerebek sarang narkoba di bantaran rel kereta api di wilayag Tembung. 2 orang ditanggkap karena memiliki narkoba jenis sabu.
Awal Mula Penggerebekan
Semua bermula dari informasi yang didapatkan oleh Tim Satnarkoba Polrestabes Medan mengenai adanya aktivitas mencurigakan yang terjadi di sekitar bantaran rel kereta api yang terletak di daerah padat penduduk. Warga sekitar melaporkan adanya transaksi narkoba yang terjadi secara terang-terangan di sana.
Banyaknya laporan terkait peredaran narkoba yang semakin marak di area tersebut memicu pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Menurut keterangan salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, pihak kepolisian sudah memantau aktivitas di lokasi tersebut selama beberapa minggu. Mereka mencurigai bahwa di sana terdapat jaringan yang secara terorganisir mengedarkan narkoba jenis sabu-sabu dan pil ekstasi. Dengan pertimbangan matang dan informasi yang terus mengalir, tim akhirnya memutuskan untuk melakukan penggerebekan besar-besaran.
| POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Proses Penggerebekan
Penggerebekan sarang narkoba ini dimulai pada dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, ketika para pelaku diperkirakan sedang dalam aktivitas distribusi narkoba. Dengan menggunakan taktik penyamaran dan kerahasiaan yang ketat, polisi mendekati lokasi dengan hati-hati untuk menghindari kecurigaan para pelaku.
Ketika tim polisi tiba di lokasi, mereka menemukan sejumlah besar paket narkoba yang siap edar. Menurut keterangan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Andi Rian, pihaknya berhasil mengamankan dua orang pria yang diduga kuat sebagai pengedar narkoba, yakni AW (32) dan MS (45). Keduanya diketahui merupakan warga setempat yang sudah lama terlibat dalam jaringan narkoba di Medan.
Proses penangkapan berjalan cukup lancar, meskipun sempat terjadi ketegangan ketika beberapa orang yang berada di lokasi mencoba melarikan diri. Namun, berkat kesiapan tim yang terlatih, mereka berhasil mengendalikan situasi dan menggagalkan upaya pelarian. Beberapa barang bukti berupa narkoba jenis sabu-sabu dan pil ekstasi ditemukan tersebar di sekitar lokasi penggerebekan.
Profil Tersangka
Kedua tersangka yang berhasil ditangkap adalah dua pria berusia 30-an yang diketahui tinggal di sekitar kawasan tersebut. Salah satu tersangka diketahui berinisial AM, sementara yang lainnya berinisial RI. Keduanya memiliki riwayat kriminal yang cukup panjang, dengan beberapa kasus narkoba sebelumnya yang melibatkan mereka.
Dari pengakuan sementara, mereka mengaku hanya bertugas untuk mengedarkan barang haram tersebut di wilayah Medan dan sekitarnya.
AM, yang merupakan tersangka utama, diketahui memiliki peran penting dalam pengedaran narkoba di wilayah tersebut. Sementara itu, RI bertindak sebagai pengepul dan pengantar barang. Mereka mengaku mendapatkan pasokan narkoba dari seseorang yang berada di luar kota dan mengedarkannya di Medan. Polisi kini tengah berusaha mengidentifikasi dan mengejar otak utama dari jaringan narkoba ini.
Baca Juga:
Barang Bukti yang Ditemukan
Dari penggerebekan tersebut, pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti berupa 5 kilogram sabu-sabu yang dibungkus dalam kemasan plastik besar dan 3.000 butir pil ekstasi yang siap edar. Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah alat yang digunakan untuk kemasan dan distribusi narkoba. Termasuk timbangan digital, kantong plastik, dan alat komunikasi yang digunakan untuk bertransaksi.
Menurut pihak kepolisian, barang bukti tersebut diperkirakan memiliki nilai jual yang sangat tinggi di pasar gelap. Sabu-sabu yang berhasil disita diperkirakan dapat mencapai lebih dari 10 juta rupiah per kilogramnya, sementara pil ekstasi juga memiliki harga yang tidak kalah tinggi. Terutama di kalangan anak muda dan kalangan pemakai yang mencari hiburan malam.
Tindak Lanjut Pengembangan Kasus
Setelah penangkapan dua tersangka, polisi segera melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan narkoba yang lebih besar di balik operasi ini. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, polisi menduga bahwa sarang narkoba ini bukanlah operasi independen, melainkan bagian dari jaringan internasional yang mengedarkan narkoba ke berbagai wilayah di Sumatera Utara.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Agung Setya, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendalami kasus ini dan berupaya keras untuk menangkap lebih banyak pelaku yang terlibat dalam jaringan tersebut. Dia juga menekankan pentingnya kerja sama antara polisi dan masyarakat dalam pemberantasan peredaran narkoba di wilayah Medan.
“Kita akan terus bekerja keras untuk memberantas narkoba, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini menjadi sarang peredaran narkoba,” ujarnya.
Kesimpulan
Penggerebekan sarang narkoba di bantaran rel kereta api Medan menunjukkan komitmen polisi dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang rawan. Meski demikian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, dan kerja sama antara masyarakat dan aparat keamanan sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
Dengan pengungkapan ini, diharapkan akan semakin banyak pihak yang sadar akan bahaya narkoba dan lebih aktif dalam membantu penegakan hukum, demi terciptanya masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi tentang Polisi Grebek Sarang Narkoba di Medan, 2 Tersangka Dibekuk!, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.