Prabowo Subianto telah resmi memperpanjang pemberian diskon 50% atas iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) BPJS Ketenagakerjaan bagi perusahaan industri hingga Januari 2026.
Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2025, yang merupakan perubahan atas PP Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penyesuaian Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja bagi Perusahaan Industri Padat Karya Tertentu Tahun 2025.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran POS VIRAL.
Tujuan Kebijakan Diskon Iuran JKK
Kebijakan perpanjangan diskon iuran JKK sebesar 50% ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk mendukung industri padat karya. Tujuannya adalah untuk menjaga daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi, serta memastikan keberlangsungan usaha.
Selain itu, kebijakan ini juga dikeluarkan untuk mengantisipasi kemungkinan ketidakmampuan industri padat karya dalam memenuhi kewajiban iuran JKK secara masif. Yang dapat berujung pada potensi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pemerintah menilai bahwa industri padat karya memiliki peran krusial dalam menyerap tenaga kerja dan menjaga stabilitas ekonomi. Sehingga dukungan melalui keringanan iuran JKK menjadi sangat penting untuk kesejahteraan pekerja.
Sebelumnya, insentif iuran JKK ini berlaku dari bulan Februari hingga Juli 2025. Dengan perpanjangan ini, penyesuaian iuran JKK akan berlaku hingga pembayaran iuran bulan Januari 2026.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Ketentuan Pembayaran dan Sanksi Keterlambatan
Meskipun diberikan keringanan, perusahaan industri padat karya tertentu tetap memiliki kewajiban untuk melunasi iuran JKK. Peraturan ini menetapkan batas waktu pelunasan iuran hingga paling lambat 30 Juni 2026.
Penting untuk dicatat bahwa keterlambatan pembayaran iuran akan dikenakan denda.
Denda yang dikenakan sebesar 2% setiap bulan, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
Selain itu, kelebihan pembayaran iuran pada periode sebelumnya juga dapat diperhitungkan untuk periode berikutnya, memberikan fleksibilitas bagi perusahaan.
Baca Juga:
Sektor Industri yang Mendapatkan Diskon
Diskon 50% iuran JKK diberikan kepada perusahaan yang bergerak di sektor industri padat karya. Yaitu industri yang mempekerjakan banyak tenaga kerja dalam proses produksinya. Beberapa sektor yang mendapatkan manfaat dari kebijakan ini antara lain:
- Industri makanan, minuman, dan tembakau
- Industri tekstil dan pakaian jadi
- Industri kulit dan barang kulit
- Industri alas kaki
- Industri mainan anak
- Industri furnitur
Perusahaan dalam sektor-sektor tersebut yang memiliki jumlah pekerja paling sedikit 50 orang dan terdaftar sebagai peserta aktif di BPJS Ketenagakerjaan berhak atas diskon ini.
Implikasi Kebijakan Bagi Industri
Perpanjangan diskon iuran JKK ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi industri padat karya. Terutama dalam menghadapi dinamika perekonomian global. Keringanan beban iuran dapat membantu perusahaan menjaga stabilitas finansial dan mengurangi risiko PHK, yang pada gilirannya akan menjaga daya beli dan kesejahteraan pekerja.
Kebijakan ini juga menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga keberlangsungan usaha dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor yang banyak menyerap tenaga kerja.
Dengan adanya dukungan ini, diharapkan industri padat karya dapat terus beroperasi secara optimal, menjaga produktivitas. Dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.
Langkah Presiden Prabowo ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap sektor-sektor kunci yang memiliki dampak luas terhadap lapangan kerja dan stabilitas ekonomi.
Terima kasih atas waktunya. Semoga informasi ini bisa membantu Anda dan siap menghadapi situasi apa pun. Kunjungi kami lagi untuk terus mendapatkan kabar viral dan update terkini lainnya di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari jatim.antaranews.com