Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di SMP Negeri 8 Kota Kupang pada tanggal 21 Juli 2025 berujung pada insiden mengejutkan.
Sebanyak 111 siswa dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan massal setelah mengonsumsi makanan yang disajikan dalam program tersebut. Gejala pertama muncul pada pagi hari berikutnya, Selasa 22 Juli 2025, mulai dari mual hingga diare hebat yang memaksa para siswa mendapatkan perawatan medis intensif.
Kejadian ini menarik perhatian luas karena program MBG sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah, namun kini malah menjadi masalah kesehatan serius.
Kronologi Kejadian Keracunan Massal
Pada Senin pagi, 21 Juli 2025, sekitar seratusan siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang memakan makanan bergizi yang disediakan dalam program MBG. Namun, tak lama setelah itu, beberapa siswa mulai merasakan gejala tidak nyaman seperti mual dan sakit perut.
Pada Selasa pagi, 22 Juli 2025, kondisi makin parah sehingga sebanyak 111 siswa mengalami muntah. Dan diare hingga dilarikan ke tiga rumah sakit berbeda di Kota Kupang, yakni RS Siloam, RSUD SK Lerik, dan RS Mamami.
Dari keterangan para siswa, makanan yang dikonsumsi berupa tahu balur terigu, sayur, dan rendang yang tampak tidak normal seperti berbusa. Begitu gejala awal muncul, guru dan sekolah langsung berkoordinasi dengan pihak kesehatan dan pendidikan untuk menangani kondisi anak-anak. Antrean ambulans datang menjemput para siswa untuk perawatan darurat.
Gejala dan Penanganan Medis
Para siswa menunjukkan gejala utama berupa mual, muntah, sakit perut, hingga sering buang air besar (mencret). Sebagian siswa bahkan mengeluhkan pusing. Kepala sekolah Maria Roslin Lana mengonfirmasi bahwa murid mulai mengeluh sakit sejak pukul 07.30 WITA, sehingga langsung menghubungi Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk bantuan penanganan cepat.
Siswa korban keracunan ditangani secara intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di beberapa rumah sakit. Sejumlah orang tua juga datang untuk menjemput dan memastikan kondisi anak-anak mereka, yang saat itu masih mengenakan seragam putih biru. Petugas medis berupaya memberikan perawatan terbaik, termasuk cairan infus serta observasi untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Dugaan Penyebab Keracunan
Kejadian ini sangat diduga akibat makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis tidak higienis atau sudah terkontaminasi, sehingga menyebabkan keracunan massal pada siswa. Ada laporan siswa mencium aroma basi pada makanan yang mereka konsumsi, terutama pada rendang.
Namun, pihak sekolah belum bisa memastikan penyebab pasti keracunan sampai hasil pemeriksaan dari pihak berwenang keluar. Pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Kupang kini tengah melakukan investigasi lebih lanjut terkait sumber masalah dan kelayakan makanan yang disajikan.
Baca Juga: Mengungkap Tradisi Mistis Dari Suku Wii Towai di Pedalaman Hutan Papua Nugini
Dampak dan Reaksi Dari Wali Murid Serta Sekolah
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi para orang tua. Banyak wali murid yang mendatangi rumah sakit untuk mendapatkan informasi terkait kondisi anak mereka. Beberapa wali murid menyatakan kekecewaan sekaligus rasa takut karena anak-anak mereka menjadi korban akibat program yang seharusnya bermanfaat itu.
Kepala sekolah, Maria Roslin Lana, menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Sekolah juga berjanji akan mengevaluasi kembali pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis.
Langkah Pencegahan ke Depan
Kasus keracunan massal di lingkungan sekolah ini menjadi pelajaran penting untuk mengawasi ketat kualitas bahan makanan dan proses distribusinya dalam program-program sosial pemerintah maupun sekolah. Pemeriksaan kesehatan dan kebersihan makanan harus menjadi prioritas agar keamanan siswa terjamin.
Selain itu, peran pengawasan dari pihak sekolah bersama dinas terkait harus ditingkatkan. Termasuk pelatihan pengelola catering dan penyedia makanan agar standar kebersihan terpenuhi. Edukasi kepada siswa dan staf juga penting agar segera melaporkan jika ada gejala mencurigakan setelah konsumsi makanan.
Melalui koordinasi intensif antara sekolah, orang tua, dinas kesehatan, dan penyedia makanan. Kejadian ini diharapkan menjadi titik balik untuk memperbaiki kualitas dan keamanan program Makan Bergizi Gratis demi kesehatan dan keselamatan siswa.
Dengan kejadian ini, publik dan pemangku kebijakan di Kupang diharapkan semakin waspada dan kritis dalam pelaksanaan program gizi bagi siswa demi memastikan manfaat optimal tanpa risiko kesehatan. Monitor terus informasi resmi terkait hasil investigasi keracunan ini untuk mengetahui langkah respon selanjutnya.
Simak dan ikuti terus POS VIRAL agar Anda tidak ketinggalan berita informasi terbaru setiap hari lengkap dan terpercaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari sumba.inews.id
- Gambar Kedua dari regional.kompas.com