Ribuan warga DKI Jakarta rela antre sejak subuh untuk mendapatkan pekerjaan jadi petugas kebersihan dengan gaji mencapai Rp5,3 juta per bulan.
Untuk melamar pekerjaan sebagai Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dengan gaji Rp5,3 juta per bulan. Fenomena ini tidak hanya menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat dalam mencari pekerjaan tetap, tapi juga mencerminkan kondisi ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh banyak lapisan masyarakat di Jakarta
Mari simak di bawah ini POS VIRAL akan membahas informasi lengkap terkait dengan ribuan warga rela antre subuh untuk jadi petugas kebersihan dengan gaji Rp5,3 Juta.
Antrean Panjang Sejak Fajar di Balai Kota DKI Jakarta
Pada pagi hari, jauh sebelum matahari menunjukkan sinarnya, halaman Balai Kota DKI Jakarta sudah dipenuhi oleh ribuan warga yang membawa berkas-berkas lamaran lengkap dalam map coklat. Mereka datang dengan penuh harapan dan alasan berbeda-beda untuk mendapatkan posisi sebagai PPSU.
Antrean tersebut terdiri dari beragam kalangan masyarakat, mulai dari pemuda lulusan SMA, mantan pekerja pabrik, ibu rumah tangga, hingga pekerja informal yang sudah lama menganggur. Mereka rela berdiri dan menunggu lama di trotoar serta taman sekitar balai kota demi menggenggam peluang memperoleh pekerjaan yang menjanjikan penghasilan tetap tersebut.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Gaji Rp5,3 Juta Per Bulan Jadi Magnet Utama Pelamar
Salah satu faktor utama yang menarik minat ribuan orang untuk mengikuti rekrutmen ini adalah besaran gaji yang ditawarkan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan gaji PPSU pada angka Rp5,3 juta per bulan, menyesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta tahun 2025.
Selain gaji pokok, para petugas PPSU juga mendapatkan jaminan sosial berupa BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, serta tunjangan hari raya (THR). Dengan paket remunerasi ini, pekerjaan sebagai petugas PPSU bukan hanya memberikan penghasilan yang lebih stabil. Tetapi juga menciptakan rasa aman bagi para pekerja dan keluarganya.
Banyak pelamar menyatakan bahwa gaji dan tunjangan ini merupakan daya tarik utama mereka untuk bergabung. Situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian, ditambah dengan tingginya angka pengangguran, membuat lowongan pekerjaan bergaji tetap seperti ini menjadi incaran banyak orang.
Baca Juga:
Upaya Pemerintah Mengatasi Antrean dan Transparansi Proses
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan sebanyak 1.652 posisi PPSU yang tersebar di berbagai kelurahan se-Jakarta. Proses rekrutmen dilakukan dengan sistem yang ketat dan transparan untuk menghindari praktik corrupt, kolusi, nepotisme (KKN), dan pungutan liar.
Penggunaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) menjadi kunci dalam memastikan proses seleksi berjalan adil dan profesional. Calon pelamar diwajibkan membawa sejumlah dokumen penting saat mendaftar secara offline, atau mengunggahnya melalui sistem online resmi yang telah disiapkan.
Kriteria usia pelamar diperketat, dengan batas usia minimal 18 tahun dan maksimal awalnya 45 tahun. Namun kini sedang dikaji untuk diperpanjang hingga 58 atau bahkan 60 tahun mengingat banyaknya pelamar yang usianya mendekati batas tersebut namun memiliki fisik yang layak untuk bekerja.
Tantangan dan Kendala dalam Proses Pendaftaran
Meski antusiasme warga sangat tinggi, proses pendaftaran sempat menghadapi berbagai kendala di lapangan. Salah satunya adalah belum sepenuhnya aktifnya sistem pendaftaran online yang membuat banyak pelamar. Harus datang langsung ke Balai Kota DKI Jakarta untuk menyerahkan berkas mereka.
Beberapa pelamar mengeluhkan sulitnya mendapatkan nomor antrean atau kebingungan mengenai prosedur pendaftaran yang berubah-ubah. Ada yang datang sejak pagi pukul 04.00 atau 05.00, namun harus menunggu berjam-jam tanpa kepastian yang jelas. Kondisi ini membuat proses rekrutmen menjadi cukup melelahkan dan memicu kebingungan di antara pelamar
Harapan dan Pesan dari Para Pelamar
Di tengah kepadatan antrean dan dinamika proses rekrutmen, para pelamar menyimpan harapan besar untuk bisa lolos. Menjadi bagian dari pasukan oranye. Mereka melihat pekerjaan ini bukan hanya sebagai pekerjaan biasa, melainkan sebagai jalan untuk memperbaiki kehidupan dan masa depan keluarga.
Fenomena antrean panjang ribuan warga yang rela menunggu sejak subuh demi menjadi petugas kebersihan dengan gaji Rp5,3 juta di Jakarta bukan semata soal kebutuhan pekerjaan. Tetapi gambaran nyata kondisi sosial dan ekonomi masyarakat urban yang berlomba mendapatkan pekerjaan tetap dan layak.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi ini. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi yang ada di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.cnbcindonesia.com
- Gambar Kedua dari www.cnbcindonesia.com