Pekanbaru, Riau, sebuah insiden mengejutkan dan menggemparkan jagat maya terjadi di Kepenghuluan Bagan Batu Barat, Rokan Hilir.
Video kemarahan seorang warga bernama Ida menjadi viral setelah ia hanya menerima 10 kilogram beras Bulog, padahal seharusnya mendapatkan 20 kilogram. Kisah ini membuka tabir praktik pemotongan bantuan yang dilakukan oleh pihak kepenghuluan, memicu perdebatan sengit tentang pemerataan dan transparansi penyaluran bantuan di tengah masyarakat.
Temukan rangkuman informasi menarik dan paling terviral lainnya di bawah ini yang dapat memperluas wawasan Anda hanya di POS VIRAL.
Kemarahan Ida, Potongan Bantuan yang Mengguncang
Ida, seorang warga di Kepenghuluan Bagan Batu Barat, Rokan Hilir, meluapkan amarahnya setelah menerima bantuan beras Bulog. Ia seharusnya mendapatkan 20 kilogram beras, namun hanya menerima separuhnya, yakni 10 kilogram. Potongan ini memicu rasa ketidakadilan yang besar pada Ida.
Video kemarahan Ida yang beredar viral di media sosial menunjukkan dirinya mendatangi Kantor Penghulu. Ia mempertanyakan pemotongan bantuan tersebut secara langsung. Bahkan, Ida terlibat adu mulut dengan aparat kepenghuluan, menuntut penjelasan atas ketidaksesuaian jumlah beras yang ia terima.
Dalam video tersebut, Ida juga menuduh penghulu menyembunyikan beras bantuan. Tuduhan ini menambah panas suasana dan memicu dugaan adanya praktik tidak transparan dalam penyaluran bantuan. Insiden ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan warga setempat.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo Nikmati Keseruan Nonton Bola, Akses Tanpa Batas, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Pengakuan Penghulu, Niat Meratakan Bantuan
Penjabat (Pj) Penghulu Bagan Batu Barat, Markis, membenarkan insiden viral tersebut. Namun, Markis membantah keras tudingan penyembunyian beras bantuan. Ia menjelaskan bahwa pemotongan dilakukan dengan tujuan mulia, yaitu pemerataan bantuan kepada warga lain yang juga berhak.
“Kalau menyembunyikan itu tidak ada. Tapi kalau dipotong memang iya. Tujuan saya supaya warga yang layak menerima juga kebagian beras bulog ini,” ujar Markis. Penjelasan ini berusaha meluruskan persepsi publik tentang motif di balik pemotongan tersebut.
Markis mengungkapkan bahwa di Dusun Simpang Martabak, hanya 24 Kepala Keluarga (KK) yang menerima bantuan beras Bulog. Masing-masing KK seharusnya mendapat 20 kilogram. Namun, karena ada tiga dusun lain yang tidak mendapat bantuan, Markis berinisiatif membagi dua jatah beras tersebut.
Baca Juga: Polisi Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jaktim Jelang Misa Natal
Dilema Pemerataan VS Hak Penerima
Inisiatif Markis untuk membagi rata bantuan beras menjadi 10 kilogram per KK bertujuan agar 48 orang warga bisa merasakan bantuan tersebut. Ini adalah upaya Markis untuk memastikan bahwa lebih banyak warga yang membutuhkan dapat menerima manfaat dari program beras Bulog, meskipun dengan jumlah yang lebih kecil per individu.
Markis menambahkan bahwa 23 KK lainnya telah menerima dan membawa pulang beras 10 kilogram tanpa protes. Hanya Ida yang kembali ke kantor penghulu untuk melayangkan protes dan menuduh adanya penyembunyian beras. Hal ini membuat Markis merasa disalahpahami.
“Terus dia viralkan dengan narasi saya menyembunyikan beras. Padahal niat saya supaya yang lain dapat,” ucap Markis. Pernyataan ini menyoroti dilema antara niat baik pemerataan dan potensi konflik yang timbul akibat perubahan alokasi bantuan.
Transparansi Dan Komunikasi Kunci Utama
Insiden ini menggarisbawahi pentingnya transparansi dan komunikasi yang jelas dalam penyaluran bantuan. Meskipun niat Markis adalah untuk pemerataan, tanpa sosialisasi yang memadai, tindakan tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman dan kemarahan di kalangan penerima manfaat.
Pemerintah daerah perlu mengevaluasi kembali mekanisme penyaluran bantuan agar lebih adil dan informatif. Setiap perubahan kebijakan atau alokasi harus dikomunikasikan secara transparan kepada seluruh masyarakat. Ini untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Kasus Ida di Rokan Hilir ini menjadi pelajaran berharga. Niat baik perlu didukung oleh prosedur yang jelas dan komunikasi efektif. Dengan begitu, bantuan dapat tersalurkan dengan tepat sasaran, tanpa menimbulkan friksi atau ketidakpuasan di masyarakat.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar
-
- Gambar Pertama dari regional.kompas.com
- Gambar Kedua dari economy.okezone.com
