Monday, December 1POS VIRAL
Shadow

Seorang Pria Mengaku Habib Tipu Santri di Bogor, Diduga Mengalami Gangguan Mental

Sebuah insiden di Bogor sempat membuat resah warga pesantren, karena pelaku mengaku Habib untuk menipu santri dan memanfaatkan kepercayaan mereka.

Tipu Santri Di Bogor, Pelaku Mengaku Habib Ternyata Gangguan Mental

Seorang pria berinisial H, berusia 53 tahun, yang mengaku sebagai habib, diduga melakukan penipuan dengan meminta paksa sarung milik santri.​ Namun, kebenaran di balik pengakuannya akhirnya terungkap, membawa cerita yang lebih kompleks daripada sekadar penipuan biasa. Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik lainnya dan relevan yang bisa menambah wawasan Anda ada di .

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Awal Mula Kecurigaan di Pesantren

Pada Sabtu malam, 11 Oktober lalu, ketenangan salah satu pesantren di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Bogor, terusik oleh kedatangan seorang pria. Pria tersebut, yang belakangan diketahui berinisial H, memperkenalkan diri sebagai seorang habib. Dengan dalih untuk keperluan ibadah, ia lantas meminta sejumlah sarung dari para santri.

Para santri, yang merasa segan dan menghormati sosok yang mereka anggap habib, tak kuasa menolak permintaan tersebut. Mereka pun menyerahkan tiga sarung bekas miliknya kepada pria tersebut. Sikap hormat ini menjadi celah yang dimanfaatkan H untuk melancarkan aksinya.

Namun, setelah kejadian itu, warga mulai merasakan kejanggalan. Kecurigaan pun muncul, mendorong mereka untuk menelusuri kebenaran di balik pengakuan H. Mereka ingin memastikan apakah pria ini benar-benar memiliki garis keturunan habaib seperti yang ia klaim.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Penelusuran Warga Dan Penangkapan Pelaku

Penelusuran yang dilakukan warga akhirnya membuahkan hasil. Mereka menemukan fakta bahwa H tidak memiliki silsilah habaib seperti yang ia gembar-gemborkan. Kebenaran ini tentu saja membuat warga merasa geram dan tertipu oleh pengakuan palsu tersebut.

Informasi mengenai keberadaan H kemudian tercium hingga wilayah Caringin. Warga, bersama tokoh agama setempat, berinisiatif untuk mencari dan menemui pria tersebut. Momen pertemuan ini diwarnai ketegangan, ketika H didesak untuk menjelaskan silsilah yang ia klaim.

Petugas Polsek Caringin segera datang untuk mengamankan situasi yang mulai memanas. H kemudian dibawa ke Polsek Caringin bersama barang bukti tiga sarung, untuk menjalani pemeriksaan awal. Kasus ini akhirnya dilimpahkan ke Polsek Cijeruk karena lokasi kejadian awal berada di wilayah hukum mereka.

Baca Juga: 

Terungkapnya Kondisi Kejiwaan Pelaku

Seorang Pria Mengaku Habib Tipu Santri di Bogor, Diduga Mengalami Gangguan Mental

Di Polsek Cijeruk, identitas asli pelaku terungkap. Ia bernama Heru, warga Kecamatan Parakan Salak, Kabupaten Sukabumi. Interogasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian, khususnya Kapolsek Cijeruk AKP Didin Komarudin, membuka fakta mengejutkan mengenai kondisi Heru.

Hasil interogasi menunjukkan bahwa Heru memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Informasi ini diperkuat oleh mantan istrinya di Sukabumi, yang mengungkapkan bahwa Heru mengalami depresi. Depresi ini diduga timbul setelah Heru mempelajari ilmu tertentu yang belum tuntas, yang kemudian memicu kondisi mentalnya.

Pihak kepolisian lantas berkoordinasi dengan keluarga Heru untuk penanganan lebih lanjut terkait kondisi kejiwaannya. Penemuan ini mengubah perspektif kasus dari murni penipuan menjadi sebuah masalah yang membutuhkan pendekatan lebih komprehensif, melibatkan aspek kesehatan mental.

Penyelesaian Kekeluargaan Dan Permintaan Maaf

Meski sempat terjadi keresahan, pihak pesantren memilih untuk tidak membawa kasus ini ke ranah hukum. Mereka hanya memiliki satu permintaan: tiga sarung milik santri dikembalikan dan Heru tidak lagi datang ke pesantren tersebut untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

Polsek Cijeruk segera memfasilitasi mediasi antara kedua belah pihak di kantor polisi. Dalam proses mediasi tersebut, Heru mengembalikan ketiga sarung kepada santri dan secara langsung menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya. Tindakan ini menunjukkan penyesalan dari pihak pelaku.

Kapolsek Cijeruk, AKP Didin Komarudin, menegaskan bahwa kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Mengingat tidak ada kerugian materiil yang signifikan dan kondisi kejiwaan pelaku, Heru akhirnya diserahkan kembali kepada pihak keluarganya. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak akan pentingnya kewaspadaan dan pemahaman terhadap kondisi individu.

Dapatkan berita viral, trending, dan cerita paling menarik lainnya, eksklusif hanya di Seputaran POS VIRAL sumber informasi terkini yang selalu terupdate.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari viralfirstnews.fun
  2. Gambar Kedua dari kumparan.com
Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search