Thailand resmi mengekstradisi She Zhijiang, tokoh penting kasus kejahatan siber dan perjudian online, setelah proses hukum yang panjang selama tiga tahun.

Ekstradisi ini menarik perhatian Asia Tenggara karena membuka skala besar jaringan perjudian dan kejahatan terorganisir bernilai triliunan rupiah lintas negara. Berikut ini POS VIRAL akan memberikan informasi menarik tentanng ekstradisi She Zhijiang, bos judi online terbesar di Asia.
Kronologi Penangkapan dan Ekstradisi She Zhijiang
She Zhijiang, pria berusia 43 tahun dengan kewarganegaraan ganda China–Kamboja, ditangkap di Thailand pada Agustus 2022. Penangkapan dilakukan berdasarkan red notice Interpol atas permintaan Beijing. Otoritas China menuduh She terlibat dalam pengelolaan berbagai situs judi online ilegal dan operasi penipuan digital yang melibatkan banyak negara Asia.
Setelah penangkapan, She ditahan di penjara Bangkok selama tiga tahun. Proses persidangannya berlangsung panjang karena tim kuasa hukum mengajukan upaya hukum berulang untuk mencegah ekstradisi. Pada Mei 2024, pengadilan pidana Thailand sebenarnya telah mengabulkan permohonan ekstradisi dari pemerintah China. Namun, banding diajukan dan kasus ini bergulir hingga akhirnya pada 10 November 2025, pengadilan tinggi Thailand memutuskan untuk memperkuat putusan sebelumnya.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Pengawalan Ketat Hingga Serah Terima ke China
Ekstradisi akhirnya dilakukan pada Rabu, 12 November 2025. She dipindahkan dari penjara Bangkok menuju Bandara Suvarnabhumi dengan pengamanan tingkat tinggi oleh kepolisian Thailand. Di bandara, ia kemudian diserahkan kepada otoritas China yang menjemput menggunakan pesawat khusus.
Menurut Asisten Komisioner Kepolisian Thailand, Letnan Jenderal Jirabhop Bhuridej, permintaan ekstradisi terhadap She merupakan prioritas tinggi bagi pemerintah China. Hal ini menunjukkan besarnya perhatian Beijing terhadap. Pemberantasan perjudian online dan kejahatan lintas batas yang merugikan negara serta warganya secara masif.
Dalam pernyataan resmi, polisi Thailand menjelaskan bahwa She akan diadili di China atas tuduhan mengoperasikan kasino dan situs perjudian ilegal. Menjalankan operasi dari Myanmar sebagai basis, serta melakukan praktik pencucian uang dalam skala besar.
Baca Juga: ASN di Bengkulu Dipecat Setelah Videonya Injak Alquran Viral di Medsos
Jaringan Kejahatan Shwe Kokko dan Skala Operasi

Salah satu alasan She menjadi target utama aparat internasional adalah keterlibatannya dalam proyek besar yang diduga sebagai kedok operasi kejahatan siber. She dikaitkan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Shwe Kokko di Myawaddy, Myanmar, dekat perbatasan Thailand.
Kawasan ini selama bertahun-tahun disebut sebagai pusat aktivitas judi online, penipuan investasi, hingga kejahatan siber yang memanfaatkan tenaga kerja dari berbagai negara.
Menurut laporan Shanghai Daily, jaringan perjudian online yang dikendalikan She diduga memproses transaksi senilai 2,7 triliun yuan, setara Rp 6.349 triliun. Ini menjadikan operasinya salah satu yang terbesar yang pernah diungkap di Asia Tenggara.
Selain itu, kawasan Shwe Kokko juga sering dikaitkan dengan aktivitas penjualan manusia untuk keperluan scam online, di mana korban dipaksa bekerja melakukan penipuan digital ke berbagai negara.
Kerja Sama China dan Thailand Makin Diperkuat
Pemerintah China mengapresiasi langkah Thailand yang bekerja begitu lama menangani kasus ini. Konselor Kedutaan Besar China di Bangkok, Zhao Mengtao, menyatakan bahwa ekstradisi ini menjadi bukti kuatnya kerja sama kedua negara. Dalam menangani kejahatan terorganisir lintas batas.
China menganggap kejahatan digital, perjudian online, dan scam internasional sebagai ancaman besar bagi stabilitas ekonomi dan keamanan warganya. Selama beberapa tahun terakhir, Beijing giat menindak berbagai sindikat yang beroperasi dari luar negeri termasuk di Kamboja, Filipina, Laos, dan Myanmar.
Sementara itu, Thailand ikut memperketat penegakan hukum terhadap jaringan kriminal regional. Negara ini kini bekerja erat dengan otoritas negara tetangga. Dalam memerangi sindikat yang memanfaatkan perbatasan sebagai tempat persembunyian operasi kejahatan digital.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.
