Monday, December 1POS VIRAL
Shadow

Thailand Tegas Tolak Dialog, Konflik Dengan Kamboja Terus Membara​!

Thailand tolak segala bentuk negosiasi atau mediasi pihak ketiga dalam konflik bersenjata yang terjadi di perbatasan dengan Kamboja.​

Thailand Tegas Tolak Dialog, Konflik Dengan Kamboja Terus Membara​!

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja di perbatasan yang telah memicu pertempuran sengit semakin memanas, dengan pemerintah Thailand secara tegas menolak mediasi internasional hingga pertempuran benar-benar berakhir.​ Konflik berdarah ini telah menewaskan puluhan orang dan memaksa ratusan ribu warga mengungsi, memperlihatkan eskalasi sengketa yang telah lama membara di wilayah Asia Tenggara tersebut. Dibawah ini POS VIRAL akan membahas tentang Thailand tolak konflik dengan Kamboja.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Latar Belakang Konflik dan Eskalasi Terbaru

Pertempuran antara pasukan Thailand dan Kamboja meletus kembali setelah insiden ketegangan yang sudah berlangsung lama mengenai wilayah perbatasan yang disengketakan. Dalam dua hari terakhir, sedikitnya 16 orang tewas dan lebih dari 130 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka demi mencari keselamatan. Kerusakan dan kekacauan meluas hingga ke 12 titik perbatasan utama, menjadikan wilayah tersebut medan perang yang sangat intens.

Militer Thailand mengerahkan pasukan jet tempur F-16 dan perlengkapan artileri berat untuk membalas serangan yang berasal dari wilayah Kamboja. Serangan ini kian memperkeruh suasana dan menandai eskalasi konflik terburuk dalam dekade terakhir antara kedua negara tetangga ASEAN tersebut.

Pemerintah Thailand Tolak Mediasi Internasional

Pemerintah Thailand menegaskan sikapnya untuk menolak segala bentuk mediasi yang difasilitasi oleh pihak ketiga. Termasuk organisasi internasional seperti PBB, Amerika Serikat, China, dan Malaysia yang selama ini menawarkan bantuan untuk membantu menengahi konflik ini. Thai menganggap penyelesaian hanya layak dilakukan melalui jalur bilateral. Yakni secara langsung antara pemerintah Thailand dan Kamboja, tanpa campur tangan eksternal.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, menyatakan kepada media bahwa dialog masih tetap terbuka. Asalkan Kamboja menghentikan tindakan kekerasan terlebih dahulu. Pernyataan ini merefleksikan sikap pemerintah Bangkok yang ingin memperkuat posisi negosiasi dengan menuntut langkah nyata dari pihak Kamboja sebelum perdamaian dapat dijalin.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Upaya Diplomasi Kamboja & Desakan Gencatan Senjata

Berbeda dengan Thailand, pemerintah Kamboja justru mendesak adanya gencatan senjata segera melalui mekanisme yang didukung oleh Dewan Keamanan PBB dan aktor internasional lainnya. Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, menegaskan bahwa negaranya menginginkan penyelesaian damai berlandaskan hukum internasional. Dan Perdana Menteri Hun Manet bahkan telah mengirim surat resmi ke Presiden Dewan Keamanan PBB untuk meminta perhatian dan dukungan terhadap penyelesaian konflik ini.

Pemerintah Kamboja juga mengimbau warganya agar menjauhi wilayah-wilayah konflik seperti Provinsi Oddar Meanchey dan Preah Vihear. Yang menjadi titik panas sengketa. Hal ini mencerminkan keseriusan situasi dan dampaknya terhadap keamanan warga sipil di wilayah perbatasan.

Baca Juga: 

Rapat Darurat Dewan Keamanan PBB

Rapat Darurat Dewan Keamanan PBB

Merespons situasi yang kian memburuk. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa segera menggelar rapat darurat tertutup guna membahas upaya penghentian kekerasan serta memfasilitasi gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja. Rapat ini merupakan hasil permintaan resmi dari Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan dijadwalkan berlangsung dengan fokus utama pada stabilisasi kondisi keamanan di kawasan tersebut.

Selain itu, sejumlah negara yang memiliki pengaruh di kawasan, seperti China dan Malaysia. Menyatakan kesiapan untuk memainkan peran konstruktif dalam meredakan ketegangan. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, bahkan menilai bahwa akar konflik ini berkaitan dengan warisan kolonialisme Barat yang masih membayangi batas wilayah kedua negara. Dan mengajak semua pihak untuk menghadapi serta menyelesaikannya dengan tepat.

Dampak Warga Sipil & Upaya Perlindungan Negara Ketiga

Bentrokan bersenjata yang melibatkan tank, artileri berat, dan jet tempur telah menyebabkan korban jiwa. Termasuk warga sipil yang tidak bersalah. Puluhan orang tewas, dengan sebagian besar korban berasal dari Thailand. Termasuk 13 warga sipil dan satu tentara menurut laporan terbaru. Di sisi Kamboja, korban jiwa juga dilaporkan meskipun jumlah pastinya belum dikonfirmasi secara resmi.

Lebih dari 100 ribu warga di wilayah perbatasan empat provinsi Thailand telah dievakuasi ke hampir 300 titik penampungan untuk menghindari bahaya konflik. Warga yang tinggal di zona konflik, seperti di daerah sekitar isu sengketa sejarah yang melibatkan kuil-kuil kuno. Sangat terdampak dan harus menghadapi ketidakpastian hidup dalam situasi perang.

Melihat kondisi ini, pemerintah Indonesia juga aktif memantau keselamatan warga negara Indonesia yang tinggal di wilayah terdampak. Indonesia telah menyiapkan jalur komunikasi darurat dan mitigasi keamanan sebagai upaya perlindungan bagi WNI yang tinggal atau sedang beraktivitas di kawasan konflik.

Harapan Perdamaian & Kesepakatan Gencatan Senjata

Meski konflik masih berlangsung sengit. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sebagai Ketua ASEAN yang bertindak sebagai mediator utama antara Thailand dan Kamboja mengumumkan adanya kesepakatan sementara untuk menghentikan pertempuran dan melakukan gencatan senjata. Namun, kedua pihak masih membutuhkan waktu untuk menarik pasukan masing-masing yang sudah dikerahkan di wilayah perbatasan, sehingga situasi belum sepenuhnya kondusif.

Pernyataan ini menjadi titik awal bagi upaya ASEAN untuk memperkuat stabilitas kawasan dan mendorong kedua negara tetangga menemukan solusi damai atas sengketa yang sudah berlangsung selama lebih dari satu abad. Upaya ini juga didukung oleh komunitas internasional yang berharap agar konflik yang melibatkan dua negara penting di Asia Tenggara ini segera berakhir dan tidak berdampak lebih luas.

Kesimpulan

Konflik antara Thailand dan Kamboja kali ini menunjukkan betapa kompleks dan sensitifnya masalah perbatasan yang diwariskan sejarah panjang kolonialisme. Sikap keras pemerintah Thailand yang menolak mediasi pihak ketiga menyerukan jalur penyelesaian bilateral yang menegaskan kedaulatan dan kemerdekaan diplomasi negaranya. Sementara itu, desakan Kamboja untuk segera gencatan senjata melalui PBB memperlihatkan kebutuhan atas campur tangan internasional guna mengakhiri kekerasan.

Dampak serius yang dialami warga sipil dan ketidakstabilan keamanan di kawasan mempertegas pentingnya dialog damai dan solusi politik yang saling menguntungkan. Di tengah upaya keras ASEAN dan komunitas internasional sebagai mediator. Harapan perdamaian tetap hidup untuk menyelesaikan salah satu konflik terpanjang di Asia Tenggara ini. Dan melindungi hak serta kesejahteraan para warga yang terdampak.

Dengan perjalanan diplomasi yang dinamis dan kondisi lapangan yang terus berubah. Perhatian dunia kini tertuju pada bagaimana kedua negara, Thailand dan Kamboja. Dapat menanggapi kesempatan penting ini untuk menciptakan masa depan yang damai dan stabil bersama. Konflik ini bukan hanya pertempuran wilayah. Tapi ujian besar bagi kekuatan persatuan dan kerja sama di kawasan ASEAN.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi tentang Thailand Tolak Konflik Dengan Kamboja , semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari Tribunnews
  2. Gambar Kedua dari CNBC Indonesia
Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search