Tragis, Dua pelajar tewas tenggelam tenggelam di Sungai Gido, Nias, saat PKL bersama kelompok tani, meninggalkan duka mendalam.
Kabar duka menyelimuti Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Dua pelajar ditemukan tewas tenggelam di Sungai Gido, sebuah sungai yang dikenal indah namun menyimpan bahaya tersembunyi. Peristiwa tragis ini terjadi saat kedua korban sedang mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di sebuah kelompok tani.
Kisah ini bukan hanya tentang kehilangan nyawa, tetapi juga tentang impian yang terenggut di usia muda, tentang keluarga yang berduka, dan tentang pertanyaan besar mengenai keselamatan dalam kegiatan belajar di luar kelas. Dibawah ini POS VIRAL akan membahas tentang Dua pelajar tewas tenggelam di sungai Gido saat PKL.
Senin Kelabu di Sungai Gido: Awal Mula Tragedi
Senin, 24 Februari 2025, menjadi hari kelabu bagi keluarga FL (15) dan JW (15). Pagi itu, seperti biasa, mereka berpamitan untuk mengikuti PKL di Kelompok Tani KWT Melati, Desa Lewuoguru 1, Kecamatan Somolo Molo. Semangat belajar dan pengalaman baru terpancar dari wajah mereka. Siapa sangka, hari itu menjadi hari terakhir mereka menginjakkan kaki di dunia ini.
Menurut keterangan Plt Kasi Humas Polres Nias, Aipda M Motivasi Gea, kedua korban tiba di lokasi PKL sekitar pukul 08.00 WIB bersama tujuh teman lainnya. Mereka mulai bekerja di lahan pertanian sejak pukul 10.30 WIB hingga istirahat makan siang pukul 12.30 WIB. Usai istirahat, sekitar pukul 14.15 WIB, JW mengajak teman-temannya untuk mandi di Sungai Gido yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kerja.
Awalnya, mereka bermain air di bawah jembatan Gido, namun karena kedalaman air hanya sebatas paha, mereka memutuskan untuk berpindah ke bagian sungai yang lebih dalam. Di sinilah petaka itu terjadi. JW yang pertama kali masuk ke air tiba-tiba mengalami kesulitan dan mulai tenggelam. Melihat temannya dalam bahaya, FL tanpa ragu melompat ke sungai untuk menolong. Namun nahas, keduanya tidak bisa berenang sehingga ikut tenggelam.
| POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Upaya Pertolongan yang Sia-Sia Tangis Pilu di Tepi Sungai
Beberapa teman mereka mencoba menolong, namun karena tidak memiliki kemampuan berenang yang memadai, mereka pun hampir ikut tenggelam. Saksi mata bernama SG segera berlari mencari bantuan. Warga yang mendapatkan informasi itu segera melakukan pencarian korban pada pukul 15.00 WIB.
Korban FL ditemukan pertama kali di kedalaman sekitar tiga meter oleh warga. Sementara korban JW ditemukan di lokasi yang berdekatan. Tim medis dari Puskesmas Somolo Molo sempat memberikan pertolongan pertama, namun nyawa kedua korban tidak dapat diselamatkan.
Suasana di tepi Sungai Gido berubah menjadi lautan tangis. Keluarga, teman, dan warga sekitar tak kuasa menahan kesedihan. Impian dan cita-cita dua pelajar muda itu harus kandas di sungai yang seharusnya menjadi tempat bermain dan bersenang-senang.
Baca Juga:
Investigasi Polisi Mencari Tahu Penyebab Tragedi
Polres Nias segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk mengetahui penyebab pasti tragedi ini. Tim medis juga melakukan visum terhadap kedua jasad korban.
Namun, pihak keluarga korban telah menandatangani surat pernyataan tidak bersedia dilakukan autopsi. Pihak keluarga membuat surat pernyataan bahwa kematian korban bukan tindak pidana dan tidak menuntut kepada pihak manapun. Kedua jenazah korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Meskipun demikian, polisi tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada unsur kelalaian atau tindak pidana dalam peristiwa ini. Polisi juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan kelompok tani untuk mengevaluasi prosedur keselamatan dalam kegiatan PKL.
Duka Mendalam: Pesan untuk Kita Semua
Tragedi Sungai Gido ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan seluruh masyarakat Nias. Kisah ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan, terutama dalam kegiatan yang melibatkan anak-anak dan remaja.
Beberapa poin penting yang perlu menjadi perhatian:
- Pengawasan yang Ketat: Pihak sekolah dan kelompok tani harus memastikan adanya pengawasan yang ketat terhadap siswa yang mengikuti PKL, terutama saat berada di luar lokasi kerja.
- Pengetahuan tentang Lingkungan: Siswa harus diberikan pengetahuan yang cukup tentang lingkungan tempat mereka melakukan PKL, termasuk potensi bahaya yang mungkin terjadi.
- Kemampuan Berenang: Sebaiknya, siswa yang mengikuti PKL di dekat perairan memiliki kemampuan berenang yang memadai.
- Peralatan Keselamatan: Jika memungkinkan, siswa dilengkapi dengan peralatan keselamatan seperti pelampung atau tali pengaman.
- Koordinasi dengan Orang Tua: Pihak sekolah dan kelompok tani harus menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswa untuk memastikan keselamatan siswa selama kegiatan PKL.
Tragedi Sungai Gido ini adalah pelajaran yang sangat berharga. Jangan sampai kejadian serupa terulang kembali. Keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan belajar di luar kelas.
Selamat Jalan, FL dan JW: Semoga Tenang di Alam Sana
Kisah tragis FL dan JW akan selalu dikenang sebagai bagian dari sejarah kelam pendidikan di Nias. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini. Selamat jalan, FL dan JW. Semoga kalian tenang di alam sana.
Kisah ini adalah pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap keselamatan anak-anak dan remaja, terutama saat mereka berada di luar pengawasan orang tua. Mari kita jadikan tragedi ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi ini, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.