Seorang WNI asal NTT berinisial AB tewas tertembak di Timor Leste setelah melintasi perbatasan secara ilegal untuk berburu.
Insiden tragis ini terjadi saat AB bersama 19 WNI lainnya memasuki Hutan Fatumea tanpa melalui jalur resmi imigrasi. Penyelidikan terkendala penolakan autopsi oleh keluarga.
Kemlu RI mengimbau WNI agar tidak melintasi perbatasan secara ilegal demi menghindari risiko serupa. Dibawah ini POS VIRAL akan membahas secara rinci mengenai Penembakan WNI perbatasan Timor Leste.
Kronologi Kejadian
Insiden penembakan yang menewaskan AB ini dilaporkan terjadi pada 16 Agustus 2025. Menurut Direktur Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mulanya ada 20 WNI yang memasuki Hutan Fatumea di wilayah Timor Leste untuk berburu babi dan ayam hutan. Mereka melintasi perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste tanpa melewati jalur resmi atau pemeriksaan imigrasi.
Setibanya di hutan, kelompok WNI ini kemudian berpisah menjadi empat kelompok.Pada tengah malam, saat perburuan berlangsung, terdengar suara tembakan yang membuat para WNI panik dan berlari kembali ke arah perbatasan RI-Timor Leste.
Namun, seorang WNI berinisial AB diketahui tidak kembali ke wilayah Indonesia. Pencarian yang dilakukan keesokan harinya menemukan AB sudah meninggal dunia dengan luka tembak di dada. Jenazah AB kemudian dibawa ke Atambua.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Hambatan Penyelidikan dan Ketidaklaporan
Setelah hilangnya AB, baik pihak keluarga maupun rekan-rekannya tidak melaporkan peristiwa ini kepada aparat penegak hukum di Indonesia maupun Timor Leste. Proses evakuasi jenazah AB juga dilakukan secara mandiri oleh keluarga tanpa bantuan dari aparat berwenang dari kedua negara.
“Sejak hilangnya AB, pihak keluarga dan rekan AB tidak menginformasikan peristiwa ini baik kepada otoritas Indonesia maupun Timor Leste. Seluruh proses evakuasi juga dilakukan sendiri oleh keluarga,” ujar Judha Nugraha.
Selain itu, proses penyelidikan kasus ini menjadi sulit karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah AB.
“Proses penyelidikan juga sulit dilakukan karena pihak keluarga menolak dilakukan autopsi. Saat ini jenazah sudah dimakamkan keluarga,” ungkap Judha. Penolakan autopsi ini menghambat upaya otoritas untuk mengidentifikasi penyebab pasti kematian dan pelaku penembakan.
Baca Juga:
Tindak Lanjut dan Imbauan Pemerintah
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia telah mengonfirmasi insiden penembakan ini, yang pertama kali dilaporkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili pada 17 Agustus 2025. KBRI Dili akan terus berkoordinasi dengan aparat Timor Leste, Polres Belu, dan Satgas Pamtas RI untuk menyelidiki lebih lanjut kasus ini. Otoritas Timor Leste juga telah menghubungi KBRI Dili untuk meminta informasi lebih lanjut terkait insiden tersebut.
Judha Nugraha menegaskan bahwa Kemlu akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk “mencari titik terang terkait siapa yang menembak AB serta bagaimana kronologi peristiwa tersebut”.Terkait kejadian ini, Kementerian Luar Negeri juga mengeluarkan imbauan keras kepada seluruh WNI. “Kemlu juga mengimbau agar para WNI tidak melakukan aktivitas berburu dengan melintas perbatasan RI-Timor Leste secara ilegal,” kata Judha.
Imbauan ini menjadi penting mengingat risiko tinggi yang dihadapi warga yang melintasi perbatasan tanpa prosedur resmi. Peristiwa ini diharapkan menjadi pengingat bagi WNI untuk tidak melakukan kegiatan ilegal seperti berburu atau kegiatan lain dengan melintasi perbatasan RI-Timor Leste secara ilegal.
Respon Otoritas dan Komitmen Penyelidikan
Penyelidikan kasus ini melibatkan beberapa pihak, termasuk KBRI Dili, Polres Belu, dan Satgas Pamtas RI. Koordinasi antara KBRI Dili dengan Polres Belu dan Satgas Pamtas RI telah mengumpulkan informasi awal mengenai kejadian tersebut.
Meskipun ada hambatan dari penolakan autopsi oleh keluarga, KBRI Dili memastikan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan otoritas Timor Leste.Insiden ini menyoroti bahaya melintasi perbatasan secara ilegal dan risiko yang terkait dengan aktivitas perburuan di wilayah asing.
Pemerintah berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi WNI lainnya untuk selalu mematuhi hukum dan prosedur keimigrasian saat melintasi batas negara.Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi tentang. Penembakan WNI perbatasan Timor Leste, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama Dari Kompas.com
- Gambar Kedua Dari Ntvnews.id