Thursday, November 21POS VIRAL
Shadow

Uang dan Judi, Motif di Balik Pembunuhan 14 Orang Di Thailand

​Seorang Wanita di Thailand telah dijatuhi hukuman mati setelah terbukti membunuh 14 temannya menggunakan racun sianida.

Uang dan Judi, Motif di Balik Pembunuhan 14 Orang Di Thailand

Bersama POS VIRAL akan membahas Uang dan Judi, Motif di Balik Pembunuhan 14 Teman oleh Wanita Thailand dengan Sianida!

Kronologi Pembunuhan

Kejadian bermula ketika pihak berwenang menemukan bahwa beberapa kematian misterius terjadi sejak 2015, semua berkaitan dengan seorang perempuan yang dikenal di kalangan para korban. Penangkapan Sararat dilakukan setelah keluarga salah satu korbannya, Siriporn Khanwong, tidak percaya bahwa kematian putrinya adalah akibat kejadian yang wajar. Melalui autopsi, jejak sianida ditemukan di tubuh Siriporn, mengindikasikan bahwa ada unsur kejahatan yang terlibat.

Pengadilan di Bangkok memutuskan bahwa Sararat bersalah meracuni Siriporn saat mereka berdua sedang melakukan perjalanan ke Provinsi Ratchaburi pada April 2023. Pada saat itu, keduanya terlibat dalam ritual agama Buddha di sebuah sungai. Setelah mengonsumsi makanan yang telah dicampuri racun, Siriporn pingsan dan meninggal di lokasi tersebut, sementara Sararat tidak menunjukkan upaya untuk memberikan pertolongan.

Motif di Balik Pembunuhan

Motif Sararat dalam melakukan pembunuhan ini terbongkar seiring dengan investigasi yang dilakukan oleh kepolisian. Dikenali sebagai seorang pecandu judi, Sararat diduga mengincar teman-teman yang meminjamkan uang kepadanya. Setelah membunuh mereka, ia tidak hanya mencuri uang dan perhiasan, tetapi juga berupaya menghapus jejaknya agar tidak terdeteksi oleh pihak berwajib.

Hasil penyelidikan memperlihatkan bahwa Sararat tidak bertindak sendirian. Mantan suaminya, Vitoon Rangsiwuthaporn, juga ditemukan terkait, diduga membantu dalam meracuni salah satu mantan pacar Sararat. Mereka sama-sama dijatuhi hukuman penjara karena menyembunyikan bukti untuk melindungi Sararat dari tuntutan. Ini menunjukkan adanya jaringan yang lebih besar di belakang aksi keji tersebut.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Wanita Di Medan Mengaku Karena Terbakar Api Cemburu

Reaksi dan Perhatian Publik

Reaksi dan Perhatian Publik=

Vonis mati kepada Sararat pada Rabu, 20 November 2024, disambut dengan beragam reaksi dari masyarakat. Ibu Siriporn, Thongpin Kiatchanasiri, menyatakan saat mendengar vonis itu bahwa hari ini adalah hari keadilan untuk putrinya. Dengan memegang foto mendiang putrinya, ia mengatakan, “Kamu mendapatkan keadilan, anakku. Hari ini, ada keadilan di dunia ini”.

Kasus ini juga telah menimbulkan diskusi di masyarakat mengenai pengaturan penggunaan sianida. Di Thailand, penyalahgunaan sianida untuk kejahatan telah muncul dalam beberapa kasus sebelumnya. Misalnya, beberapa bulan sebelum perkara ini, sekelompok enam orang ditemukan tewas di sebuah hotel mewah dengan dugaan keracunan sianida. Situasi ini menyoroti perlunya tindakan yang lebih ketat dalam pengontrolan bahan-bahan berbahaya dan penyalahgunaannya.

Kesimpulan

Kasus Sararat Rangsiwuthaporn menandai salah satu babak kelam dalam sejarah kriminal Thailand. Sanksi hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya tidak hanya menjadi pengingat tentang keberadaan kejahatan di dalam masyarakat, tetapi juga mengenai dampak dari tindakan keji yang dilakukan atas dasar keserakahan. Dengan penegakan hukum yang tegas, diharapkan hal ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan risiko dan konsekuensi dari tindakan kriminal, serta membuat masyarakat lebih aman dari ancaman semacam itu di masa depan.

Jangan sampai ketinggalan Berita Viral lain dan selalu nantikan infromasi-informasi terupdate dan terbaru yang akan kami berikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *