Sebuah video yang memperlihatkan remaja di Halmahera Selatan melecehkan gerakan salat viral di media sosial.
Aksi tak pantas ini menuai kecaman dari masyarakat, khususnya umat Muslim, yang menilai perilaku tersebut sangat tidak menghormati nilai-nilai agama.
Video yang menjadi perbincangan hangat ini memicu pro dan kontra, serta mendapat perhatian luas dari berbagai pihak. Simak selengkapnya untuk mengetahui reaksi masyarakat terhadap kejadian ini dan dampaknya hanya di POS VIRAL.
Awal Mula Kejadian yang Menghebohkan
Sebuah video yang beredar luas di platform media sosial memperlihatkan dua remaja putri dengan ceria menirukan gerakan salat di depan sebuah masjid di Desa Kawasi, Kecamatan Obi. Aksi yang mereka lakukan sambil tertawa ini dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap ibadah suci umat Muslim dan langsung menuai kecaman dari berbagai pihak.
Salah seorang dari ketiga remaja tersebut bertindak sebagai perekam video, yang kemudian tanpa disadari menjadi viral dan menyebar dengan cepat di dunia maya. Dalam video itu, dua pelaku memperagakan gerakan shalat dan mengucapkan takbir sambil bergoyang. Keduanya juga mengintip dari jauh dan mengulang gerakan shalat. Aksi itu dilakukan saat umat Islam sedang menunaikan ibadah salat magrib.
| POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Identifikasi dan Tindakan Polisi
Aparat kepolisian segera mengamankan ketiga remaja tersebut ke Polsek Obi untuk dimintai keterangan setelah video tersebut viral. Remaja yang terlibat diidentifikasi sebagai Ralti Soukota (16), Gesti Galunting (14), dan Mei Lengkong (14).
Mereka semua berstatus pelajar dan masih di bawah umur. Wakapolres Halmahera Selatan Kompol Azis Ibrahim Muamar mengatakan peristiwa itu terjadi pada 12 Maret 2025. Setelah diperiksa, mereka mengakui kesalahan mereka.
Baca Juga:
Kronologi 3 Polisi Meninggal Ditembak Anggota TNI Saat Gerebek Tempat Judi
Polres Cianjur Dapat Surat Ancaman Kembali Dari Sunda Nusantara, Ini Isinya
Permohonan Maaf dan Penyesalan
Setelah mengakui kesalahan, ketiga remaja tersebut menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat, khususnya umat Muslim. Orang tua mereka juga mengakui dan menyesali perbuatan anak-anak mereka.
Wakapolres Halmahera Selatan, Kompol Azis Ibrahim Muamar, menyatakan bahwa para pelaku telah dikembalikan ke keluarga masing-masing setelah dimintai keterangan karena mereka masih di bawah umur. Ketiga gadis itu sudah meminta maaf kepada kalangan masyarakat dan umat muslim.
“Mereka sudah meminta maaf kepada masyarakat, umat muslim, dan orang tua mereka juga mengakui serta menyesali perbuatan tersebut. Karena mereka masih di bawah umur, mereka telah dikembalikan ke pihak keluarga,” ujar Azis Ibrahim, Minggu (16/3/2025).
Imbauan untuk Ketenangan
Menanggapi kejadian ini, Kompol Azis Ibrahim mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Polres Halmahera Selatan juga mengimbau kepada masyarakat terutama masyarakat Desa Kawasi agar tidak terprovokasi atas aksi tidak terpuji yang dilakukan ketiga remaja perempuan tersebut.
Ia juga meminta agar masyarakat Halmahera Selatan tidak terpancing dan terprovokasi dengan kejadian tersebut terutama di bulan Ramadhan.
Kesimpulan
Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya menghormati perbedaan dan menjaga kerukunan antarumat beragama, terutama di media sosial. Tindakan cepat dari kepolisian dan permintaan maaf dari para pelaku diharapkan dapat meredakan ketegangan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi tentang AS Tantang Iran Konfrontasi Nuklir, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.