Telah terjadi kecelakaan tragis di Asahan yang melibatkan sebuah kereta api dan sebuah mobil, mengakibatkan seluruh keluarga yang terdiri dari empat orang meninggal dunia.
Kecelakaan ini diduga terjadi karena korban tidak menyadari adanya kereta api yang melintas, sehingga menyebabkan tabrakan maut yang menggemparkan. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara telah memberikan pernyataan terkait kejadian ini, menekankan pentingnya keselamatan di perlintasan sebidang. Dibawah ini POS VIRAL akan mengulas kronologi kejadian kecelakaan kereta api yang menewaskan satu keluarga di asahan.
Kronologi Kecelakaan Maut Di Asahan
Pada hari Minggu, 23 Maret 2025, sekitar pukul 12.30 WIB, sebuah mobil minibus tertabrak kereta api U52 Sribilah Utama relasi Medan Rantau Prapat di km 8+0/1 jalur Stasiun Kisaran Stasiun Hengelo, Kabupaten Asahan. Mobil tersebut merupakan mobil Daihatsu Terios putih dengan nomor polisi BK 1261 VL.
Diduga, pengemudi mobil tidak menyadari adanya kereta api yang melintas di perlintasan tanpa palang pintu tersebut. Akibatnya, tabrakan tak terhindarkan dan menyebabkan kerusakan parah pada mobil serta luka fatal bagi seluruh penumpangnya.
Respons Cepat Dari Pihak Berwenang
Menerima laporan tentang kecelakaan tersebut, pihak kepolisian segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kapolsek Air Batu, AKP S Tambunan, menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi mata, mobil korban melintas dari Dusun VI menuju arah Kisaran ketika tabrakan terjadi dari sisi kanan mobil.
Jenazah para korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Kisaran untuk penanganan lebih lanjut. Kasus kecelakaan ini selanjutnya ditangani oleh Satuan Lalu Lintas Polres Asahan untuk penyidikan lebih lanjut.
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
| POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Tanggapan PT KAI Dan Imbauan Keselamatan
PT KAI Divisi Regional I Sumatera Utara menyampaikan keprihatinan atas kejadian ini. Manager Humas KAI Divre I Sumut, M. As’ad Habibuddin, memastikan bahwa seluruh awak kereta api dan penumpang dalam kondisi selamat.
Namun, akibat kejadian ini, KAI mengalami kerugian berupa kerusakan pada lampu kabut, semboyan 20 yang penyok, cow hanger yang turun, serta keterlambatan jadwal kereta api. As’ad juga mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memastikan keamanan saat melintasi perlintasan sebidang. Ia mengimbau pengguna jalan untuk berhenti sejenak, menengok kanan dan kiri, serta memastikan tidak ada kereta api yang melintas sebelum melanjutkan perjalanan.
Sorotan Terhadap Perlintasan Sebidang Tanpa Palang Pintu
Kecelakaan ini kembali menyoroti masalah perlintasan sebidang tanpa palang pintu yang masih banyak ditemukan di berbagai daerah. Kondisi ini sangat berbahaya karena meningkatkan risiko kecelakaan antara kereta api dan kendaraan. KAI menekankan agar masyarakat tidak membuat perlintasan sebidang liar karena sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.
Pemerintah telah mengatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, Pasal 124, bahwa pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api saat melintas di perpotongan sebidang. Selain itu, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 Tahun 2018 mengatur bahwa penanganan dan pengelolaan perlintasan sebidang menjadi tanggung jawab pemilik jalan.
Baca Juga:
Identitas Korban Dan Dampak Emosional
Keempat korban yang meninggal dunia adalah Abdul Kahar Adha Marpaung (34) sebagai sopir, istrinya Wiriyani (32), serta kedua anak mereka, Erlio Muaza Adha Marpaung (7) dan Hayyin Princessa Adha Marpaung. Keluarga ini merupakan warga Desa Sijabut Teratai, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Kehilangan mendadak seluruh anggota keluarga ini tentu meninggalkan duka mendalam bagi kerabat dan masyarakat sekitar.
Upaya Peningkatan Keselamatan Di Perlintasan Sebidang
KAI berharap adanya peran aktif dari semua pihak untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang demi mencegah kejadian serupa terulang. Masyarakat juga diharapkan disiplin mematuhi rambu-rambu yang ada di perlintasan. Sebidang dan menerapkan prinsip “Berteman” (Berhenti sejenak, tengok kanan-kiri, jika aman, silakan jalan).
Pemerintah daerah juga perlu meningkatkan pengawasan dan penertiban perlintasan sebidang liar, serta memasang. Palang pintu atau rambu peringatan yang memadai untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
Refleksi Dan Imbauan Untuk Pengguna Jalan
Kecelakaan tragis ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya berhati-hati dan waspada saat berkendara, terutama saat melintasi perlintasan kereta api. Selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas dan pastikan kondisi aman sebelum melintas.
Keselamatan adalah prioritas utama, dan kecerobohan sekecil apapun dapat berakibat fatal. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Dengan adanya POS VIRAL ini, Kamu dapat melihat berita-berita top tranding yang terjadi di seluruh indonesia bahkan dunia.
Sumber Informasi Gambar:
1.Gambar Pertama dari: kumparan.com.
2.Gambar Kedua dari: news.detik.com.