Saturday, September 13POS VIRAL
Shadow

Viral! Driver Ojol Tewas Dilindas Barracuda Brimob di Tanah Abang, Humas Polri Berikan Respons”

Insiden tragis menimpa seorang driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21), tewas mengenaskan setelah terlindas kendaraan taktis brimob pada Kamis (28/8/2025).

Viral! Driver Ojol Tewas Dilindas Barracuda Brimob di Tanah Abang, Humas Polri Berikan Respons"

Peristiwa demonstrasi di Jakarta kembali memantik sorotan publik setelah insiden tragis pada Kamis (28/8/2025) malam. Sebuah kendaraan taktis (rantis) milik Brimob terlihat melindas seorang pengemudi ojek online (ojol) saat massa tengah berhamburan. Dibawah ini POS VIRAL akan membahas tentang Driver Ojol Tewas Dilindas Barracuda Brimob.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Kronologi Ojol Tewas Terlindas Kendaraan Brimob

Insiden ini terungkap pertama kali dari sebuah video amatir yang beredar di media sosial. Dalam rekaman itu, terlihat mobil rantis Brimob melaju kencang di tengah kerumunan massa yang panik dan berhamburan.

Tiba-tiba, kendaraan lapis baja tersebut melindas seorang pengemudi ojek online yang sedang berusaha menyelamatkan diri dari kericuhan. Suasana yang awalnya kacau semakin memanas, massa yang tadinya bubar justru kembali mengerubungi mobil rantis setelah melihat korban terjatuh. Peristiwa tragis itu langsung menyebar luas di dunia maya. Banyak warganet mengutuk keras tindakan aparat yang dianggap brutal dan tidak manusiawi.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Komnas HAM Kekerasan Tidak Bisa Ditoleransi

Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, menyebut peristiwa tersebut sebagai bentuk kekerasan yang sangat serius dan berpotensi kuat melanggar hak asasi manusia. “Komnas HAM mengecam kepada Kepolisian Republik Indonesia, terutama pihak-pihak terkait, di mana satu peserta aksi ojek online terlindas mobil Brimob,” ujar Anis kepada Kompas.com, Jumat (29/8/2025).

Ia menegaskan, insiden itu tidak bisa dipandang sebelah mata. Komnas HAM menaruh perhatian khusus dan akan menurunkan tim untuk mengumpulkan informasi, termasuk melakukan investigasi langsung ke lapangan. “Kejadian ini adalah bentuk kekerasan yang tidak bisa ditoleransi,” tambah Anis. “Penyampaian pendapat di muka umum merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin dalam konstitusi, undang-undang HAM, maupun instrumen HAM lainnya,” kata Anis.

Baca Juga: 

Kapolri Minta Maaf dan Perintahkan Investigasi

Kapolri Minta Maaf dan Perintahkan Investigasi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya buka suara dan menyampaikan permintaan maaf resmi atas kejadian tersebut. “Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ucap Listyo Sigit. Ia juga menegaskan bahwa Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri akan turun tangan melakukan investigasi. Pihaknya sedang menelusuri identitas korban sekaligus mencari tahu detail kronologi kejadian.

“Saat ini kami sedang mencari keberadaan korban. Dan saya minta untuk Propam melakukan penanganan lebih lanjut,” kata Sigit. Tak hanya itu, Kapolri juga menegaskan kembali permintaan maafnya, terutama kepada keluarga korban dan komunitas ojek online. “Sekali lagi kami mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk korban dan seluruh keluarga, serta juga seluruh keluarga besar ojol,” imbuhnya.

Publik Menanti Bukti Nyata Dari Janji Kapolri

Peristiwa ini menjadi catatan serius terkait pola pengamanan demonstrasi di Indonesia. Publik menilai insiden tewasnya pengemudi ojol akibat terlindas rantis Brimob bukan hanya soal kelalaian, tapi juga mencerminkan masalah mendasar dalam penanganan aksi unjuk rasa. Komnas HAM yang turun tangan diharapkan bisa mengungkap fakta secara transparan, sementara janji Kapolri untuk mengusut kasus ini harus dibuktikan dengan langkah nyata.

Bagaimanapun, hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat dijamin oleh undang-undang. Aparat keamanan dituntut bekerja secara profesional, bukan dengan cara-cara yang justru menimbulkan korban. Kini, sorotan publik tertuju pada Polri: apakah permintaan maaf akan benar-benar diikuti dengan penegakan hukum yang adil, atau hanya akan berakhir sebagai wacana belaka.

Terima kasih sudah mampir dan membaca, semoga informasi tadi memberikan wawasan baru dan bermanfaat untuk Anda. Jangan lupa untuk terus ikuti POS VIRAL, karena kami akan selalu memberikan informasi viral dan menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama Dari viva.co.id
  • Gambar Kedua Dari jawapos.com
Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search