Warga Kalurahan Ngunut, Gunungkidul, menyegel kantor desa setelah dugaan penyelewengan anggaran mencuat dan memicu kemarahan publik.

Sebuah insiden mengguncang warga Kalurahan Ngunut, Playen, Gunungkidul, ketika masyarakat menyegel kantor desa akibat dugaan penyelewengan dana. Kabar ini viral di media sosial, menyoroti masalah transparansi dan akuntabilitas anggaran desa, dengan warga mengklaim memiliki bukti praktik mencurigakan.
Temukan rangkuman informasi menarik dan paling terviral lainnya di bawah ini yang dapat memperluas wawasan Anda hanya di POS VIRAL.
Dugaan Penyelewengan Memicu Aksi Warga
Aksi penyegelan Kantor Kalurahan Ngunut terjadi Jumat malam (5/12/2025), setelah warga tak lagi menahan kekecewaan. Menurut Wakil Ketua Karang Taruna Ngunut, Ahmad Fatoni, kecurigaan terhadap pengelolaan anggaran sudah lama ada, namun tahun ini bukti semakin mencolok. Keresahan memuncak ketika banyak program desa tidak terealisasi.
Fatoni menjelaskan bahwa setiap tahun Karang Taruna memantau anggaran Kalurahan. Sayangnya, mereka sering menemukan program yang tidak terlaksana sementara alokasi anggarannya tidak jelas. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap transparansi dana publik.
Ketidakjelasan anggaran dan program yang mandek ini mencapai titik krusial pada tahun ini. Masyarakat merasa bahwa kejanggalan yang ditemukan lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Frustrasi warga memuncak, mendorong mereka untuk mencari kejelasan dan keadilan atas hak-hak mereka terkait penggunaan dana desa.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Bukti Transaksi Janggal Dan Kas Kalurahan Yang Menipis
Untuk membuktikan dugaan mereka, Karang Taruna Ngunut berinisiatif mencari data pendukung, termasuk rekening koran milik Kalurahan Ngunut. Dari penelusuran ini, mereka menemukan adanya transaksi yang sangat janggal, semakin memperkuat keyakinan akan adanya penyelewengan. Temuan ini menjadi bukti konkret bagi warga.
Tidak hanya transaksi yang meragukan, kondisi kas Kalurahan Ngunut juga sangat memprihatinkan. Ahmad Fatoni mengungkapkan bahwa dana yang tersisa di kas hanya sekitar Rp 57 ribu. Angka yang sangat minim ini kontras dengan banyaknya program yang seharusnya berjalan tetapi belum terlaksana, menimbulkan tanda tanya besar.
Keadaan ini mendorong pemuda dan perwakilan warga untuk mendatangi kantor Kalurahan pada Jumat malam pukul 18.30 WIB. Setelah berdiskusi dan mempertimbangkan berbagai aspek, mereka sepakat untuk menyegel kantor tersebut. Langkah ini diambil sebagai bentuk desakan agar masalah penyelewengan dana desa segera dituntaskan.
Baca Juga:
Sorotan Terhadap Peran Bendahara Kalurahan

Ahmad Fatoni secara tegas menyebut salah satu perangkat Kalurahan sebagai pihak yang diduga bertanggung jawab atas penyelewengan dana desa ini. Fokus utama kecurigaan warga tertuju pada bendahara Kalurahan. Hal ini didasarkan pada temuan bahwa uang masuk dan keluar Kalurahan selalu atas nama bendahara tersebut.
Dugaan kuat terhadap bendahara ini memicu warga untuk menuntut kejelasan dan pertanggungjawaban. Mereka merasa perlu adanya transparansi penuh terkait aliran dana dan penggunaannya. Kinerja perangkat desa, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, menjadi sorotan utama dalam kasus ini.
Sebagai langkah lanjutan untuk mendapatkan kepastian, warga berencana menggelar aksi damai pada hari Senin (8/12). Hingga saat ini, Kantor Kalurahan Ngunut masih disegel oleh para pemuda dan perwakilan masyarakat. Mereka bertekad tidak akan membuka segel sebelum ada keputusan yang jelas terkait tuntutan mereka.
Tanggapan Lurah Dan Penyelidikan Inspektorat
Menanggapi tuduhan warga, Lurah Ngunut, Iswanto Hadi, menyatakan bahwa dugaan penyelewengan dana desa masih perlu pembuktian. Ia berharap Inspektorat Daerah Kabupaten Gunungkidul akan segera turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. Rencananya, pihak Inspektorat akan mulai bekerja pada hari Senin (8/12).
Iswanto Hadi menekankan bahwa saat ini semua masih dalam tahap dugaan dan belum ada kesimpulan pasti. Pihaknya akan menunggu hasil investigasi dari Inspektorat Daerah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan akurat mengenai permasalahan ini. Transparansi dan keadilan diharapkan dapat tercapai melalui proses ini.
Meskipun kantor Kalurahan disegel, Iswanto Hadi memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tidak akan terganggu. Ia menegaskan bahwa Kantor Kalurahan akan tetap membuka layanan seperti biasa pada hari Senin. Hal ini dilakukan demi kepentingan warga agar tidak ada yang dirugikan akibat insiden penyegelan ini.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari lambeturah.co.id
