Viral mobil ditarik debt collector menjadi perbincangan hangat di media sosial, khususnya setelah sebuah video yang menampilkan insiden di The Park Mall Semarang tersebar luas.
Kejadian ini viral di media sosial tersebut diunggah oleh akun TikTok @sayangku dan telah ditonton sebanyak 5,9 juta kali serta mendapat lebih dari 12 ribu komentar. Dalam video tersebut, seorang ibu dan anaknya tampak panik saat didatangi oleh tim external collection yang hendak memeriksa kendaraannya.
Mandiri Utama Finance (MUF) sebagai pihak yang terkait langsung dengan kejadian ini, segera memberikan klarifikasi resmi untuk meluruskan fakta dan menjawab berbagai pertanyaan yang muncul di kalangan masyarakat.
Artikel POS VIRAL ini akan mengulas secara mendalam kronologi, penjelasan resmi dari MUF, serta langkah-langkah tindak lanjut yang diambil untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Kronologi Kejadian yang Bikin Trauma
Kronologi kejadian yang viral ini bermula dari klaim seorang wanita yang membeli mobil secara tunai dan memiliki BPKB sebagai bukti kepemilikan sah. Namun, ia didatangi oleh debt collector yang bersikeras bahwa mobil tersebut bermasalah dengan pihak leasing dan berusaha untuk mengambilnya.
Meskipun wanita tersebut telah menunjukkan foto BPKB, para debt collector tetap tidak mempercayainya. Mereka tetap memaksa untuk melakukan pengecekan nomor rangka serta nomor mesin kendaraan. Kejadian ini menimbulkan kebingungan dan pertanyaan di kalangan masyarakat. Mengapa mobil yang dibeli secara tunai dan memiliki bukti kepemilikan yang jelas masih menjadi target penagihan debt collector?
Akibat dari kejadian tersebut, pemilik mobil mengaku mengalami trauma mendalam, dan anaknya pun turut merasakan dampak yang sama. Wanita tersebut merasa ketakutan karena secara tiba-tiba didatangi oleh orang bertato yang mengaku ingin mengambil mobilnya.
Pengalaman traumatis ini menyoroti pentingnya kejelasan dan verifikasi informasi yang akurat sebelum melakukan tindakan penagihan, serta perlunya pendekatan yang lebih manusiawi dan profesional dalam menangani situasi yang melibatkan konsumen.
| POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Klarifikasi dan Permohonan Maaf Dari MUF
Menanggapi kejadian yang viral ini, Mandiri Utama Finance (MUF) menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pemilik kendaraan. Berikut beberapa poin klarifikasi dari MUF:
- Tim yang terlibat dalam video merupakan bagian dari tim external collection yang bekerja sama dengan MUF. Mereka telah tersertifikasi oleh Sertifikasi Profesi Penagihan Indonesia (SPPI).
- Pemeriksaan kendaraan dilakukan sebagai bagian dari prosedur verifikasi terhadap unit kendaraan yang diduga bermasalah kreditnya. Hal ini dilakukan mengingat maraknya kasus debitur gagal bayar yang mengganti plat nomor kendaraan.
- Tim external collection telah menjalankan proses pemeriksaan dengan sopan dan sesuai prosedur, termasuk meminta izin sebelum pengecekan nomor rangka dan mesin.
- Setelah pemeriksaan, terbukti bahwa kendaraan tersebut menggunakan plat nomor asli dan bukan kendaraan kredit bermasalah. Sebagai tindak lanjut, tim external collection meminta maaf kepada pemilik kendaraan.
- MUF sedang melakukan identifikasi masalah yang terjadi. Perusahaan juga akan mengevaluasi kinerja perusahaan external collection untuk memastikan proses penagihan dan verifikasi kendaraan dilakukan lebih profesional dan sesuai aturan.
- MUF berupaya memastikan operasional penagihan berjalan sesuai regulasi dan berkomitmen untuk menjalankan seluruh prosedur dengan profesionalisme, transparansi, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Baca Juga: Viral! Pria Maki Karyawati Drive-Thru, Reaksi Pacarnya Bikin Geram Netizen!
Prosedur Verifikasi dan Dugaan Salah Data
Mandiri Utama Finance (MUF) menjelaskan bahwa tindakan pemeriksaan kendaraan dilakukan oleh tim external collection. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari prosedur verifikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi kendaraan yang terindikasi bermasalah dengan kredit.
Prosedur ini diterapkan karena maraknya kasus debitur yang gagal membayar kewajiban mereka. Beberapa debitur mencoba menghindari penagihan dengan cara mengganti pelat nomor kendaraan. Verifikasi ini menjadi penting untuk memastikan bahwa penagihan dilakukan terhadap pihak yang benar dan sesuai dengan data yang tercatat.
Setelah dilakukan pemeriksaan secara seksama, terbukti bahwa mobil yang diperiksa tersebut menggunakan pelat nomor asli. Mobil tersebut juga tidak termasuk dalam daftar unit kendaraan kredit bermasalah. Menyadari adanya kekeliruan, tim external collection segera menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada pemilik kendaraan di lokasi kejadian.
Elisabeth dari MUF menambahkan bahwa data yang dimiliki MUF sebenarnya akurat. Namun, terdapat kesalahan dalam penerapan prosedur di lapangan yang menyebabkan terjadinya insiden tersebut.
Evaluasi dan Langkah ke Depan dari MUF
MUF menyatakan sedang melakukan identifikasi masalah dan akan mengevaluasi kinerja perusahaan external collection yang bekerja sama dengan mereka. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh proses penagihan dan verifikasi kendaraan dilakukan secara lebih profesional, sesuai aturan yang berlaku, serta tetap mengedepankan etika dalam berinteraksi dengan masyarakat.
MUF berjanji akan terus meningkatkan standar operasionalnya agar tetap mematuhi regulasi yang ada serta mengedepankan etika dalam berinteraksi dengan masyarakat. MUF juga menegaskan komitmennya untuk menjalankan seluruh prosedur dengan profesionalisme, transparansi, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku sebagai perusahaan yang berizin dan diawasi oleh OJK.
Simak dan ikuti terus POS VIRAL agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari oto.detik.com
- Gambar Kedua dari otomotif.kompas.com