Seorang pemuda asal Papua, Bagus Hariyanto, menjadi viral setelah harus beli 13 tiket pesawat demi bisa ke Rumah Sakit usai kecelakaan.
Kondisi medisnya yang kritis dan keterbatasan fasilitas kesehatan di daerah asalnya memaksa perjalanan panjang dan penuh perjuangan ini. Kisah Bagus membuka mata banyak orang tentang ketimpangan layanan kesehatan di Indonesia, terutama di wilayah terpencil. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran POS VIRAL.
Awal Mula Kisah Viral yang Menggetarkan Jiwa
Kisah viral yang menggetarkan jiwa ini bermula dari seorang pemuda asal Papua bernama Bagus Hariyanto yang mengalami kecelakaan serius sehingga memerlukan perawatan medis khusus di rumah sakit besar. Karena keterbatasan fasilitas kesehatan di daerah asalnya, Bagus harus dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Hasanuddin di Makassar untuk mendapatkan penanganan yang memadai.
Namun, kondisi kesehatannya yang sangat lemah membuatnya tidak mampu duduk selama penerbangan. Sehingga ia harus membeli 13 tiket pesawat agar bisa berbaring dengan nyaman sepanjang perjalanan. Video yang menampilkan perjuangan Bagus ini kemudian viral di media sosial. Menyentuh hati banyak orang dan membuka mata publik terhadap ketimpangan layanan kesehatan di daerah terpencil.
Dalam video tersebut, Bagus terlihat terbaring lemah di atas kasur yang dipasang di dalam pesawat. Mengalami pengalaman naik pesawat yang sangat berbeda dari orang kebanyakan. Ia menjalani perjalanan panjang penuh perjuangan demi mendapatkan pengobatan yang sangat dibutuhkan.
Kisahnya tidak hanya mengundang rasa haru dan simpati dari masyarakat luas, tetapi juga menimbulkan diskusi serius mengenai pentingnya pemerataan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Khususnya bagi daerah-daerah yang selama ini masih minim akses layanan medis memadai.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Kondisi Kesehatan Bagus yang Mendesak Perjalanan Khusus
Kondisi kesehatan Bagus yang sangat kritis membuatnya harus menjalani perjalanan khusus yang tidak biasa demi mendapatkan perawatan medis yang layak. Setelah kecelakaan yang dialaminya, Bagus tidak dapat duduk selama penerbangan karena risiko yang dapat memperparah kondisinya. Sehingga diperlukan posisi berbaring sepanjang perjalanan dari Papua ke Makassar.
Untuk memastikan keselamatannya, Bagus pun membeli 13 tiket pesawat agar bisa menggunakan beberapa kursi sekaligus sebagai tempat berbaring. Sebuah langkah yang luar biasa menunjukkan betapa gentingnya kebutuhan perawatan serta keterbatasan transportasi medis yang tersedia di daerahnya.
Baca Juga:
Keterbatasan Fasilitas Kesehatan di Papua
Keterbatasan fasilitas kesehatan di Papua menjadi salah satu faktor utama yang memaksa Bagus menjalani perjalanan panjang demi mendapatkan perawatan yang memadai. Rumah sakit di daerahnya, seperti di Manokwari, tidak memiliki peralatan medis lengkap maupun tenaga kesehatan yang cukup untuk menangani kasus serius seperti yang dialami Bagus.
Kondisi geografis yang sulit dan minimnya infrastruktur kesehatan semakin memperparah akses layanan medis di wilayah tersebut. Sehingga banyak pasien harus dirujuk ke rumah sakit di kota besar, seperti Makassar, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan menyeluruh.
Perjalanan Fisik dan Mental yang Berat
Perjalanan fisik yang harus dijalani Bagus untuk mencapai rumah sakit di Makassar sangat berat dan penuh tantangan. Kondisi kesehatannya yang kritis membuatnya tidak bisa duduk selama penerbangan. Sehingga ia harus berbaring pada beberapa kursi pesawat yang dibelinya secara terpisah.
Perjalanan panjang menggunakan pesawat dalam posisi yang tidak biasa tersebut tentu menimbulkan ketidaknyamanan dan risiko kesehatan tambahan. Selain itu, kondisi ini memerlukan penanganan ekstra dan perhatian khusus dari awak pesawat untuk menjaga keselamatannya selama penerbangan.
Di sisi lain, beban mental yang dialami Bagus juga tidak kalah berat. Menjalani perawatan di luar daerah asal dan jauh dari keluarga menimbulkan kecemasan dan tekanan psikologis yang signifikan. Ketidakpastian mengenai proses pengobatan, operasi yang akan dilaluinya. Serta rasa cemas akan kondisi fisiknya memperparah beban mental yang harus ia tanggung.
Reaksi Masyarakat Terhadap Viralitas Kisah Bagus
Video perjuangan Bagus yang harus membeli 13 tiket pesawat demi bisa berobat ini langsung menyentuh hati banyak orang dan mengundang gelombang dukungan moral dari masyarakat luas. Banyak warganet yang merasa iba dan simpatik terhadap perjuangan Bagus menghadapi keterbatasan akses layanan kesehatan di daerah terpencil.
Mereka pun menyampaikan doa dan harapan agar operasi dan proses pemulihan Bagus berjalan lancar serta bisa sembuh dengan cepat. Respons ini menunjukkan betapa besar rasa kemanusiaan dan kepedulian masyarakat terhadap sesama, khususnya dalam situasi sulit seperti yang dialami Bagus.
Selain doa dan dukungan, viralnya kisah Bagus juga memicu kesadaran lebih luas tentang ketimpangan layanan kesehatan di Indonesia, khususnya di wilayah Papua dan daerah terpencil lainnya. Banyak yang menyadari bahwa masih ada warga yang harus berjuang ekstra keras untuk mendapatkan pengobatan yang layak dan memadai.
Kesimpulan
Kisah viral Bagus Hariyanto yang harus membeli 13 tiket pesawat demi bisa berbaring dan menjalani pengobatan usai kecelakaan menjadi cermin nyata ketimpangan layanan kesehatan di daerah terpencil seperti Papua. Perjuangan fisik dan mental Bagus mengungkapkan betapa sulitnya akses medis yang layak bagi sebagian warga Indonesia.
Respons luas dari masyarakat menunjukkan kepedulian yang besar, sekaligus menuntut perhatian serius dari pemerintah untuk memperbaiki pemerataan fasilitas kesehatan.Semoga pengalaman Bagus menjadi pemicu perubahan nyata demi akses kesehatan yang lebih adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai Seorang Pemuda Harus Beli 13 Tiket Pesawat.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari okezone.com
- Gambar Kedua dari www.harianbatakpos.com