Polisi bongkar praktik haram sindikat judi online, berhasil sita Rp103,27 miliar dari PT Arta Jaya Putra (AJP) dan komisarisnya, FH, dalam kasus dugaan pencucian uang (TPPU).
Kasus ini bermula dari kecurigaan terhadap aliran dana yang tidak wajar ke PT Arta Jaya Putra (AJP), sebuah perusahaan properti yang mengelola Hotel Aruss di Semarang. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan fakta bahwa perusahaan diduga menerima aliran dana hasil perjudian online.
Dibawah ini POS VIRAL akan memberikan informasi terkait polisi membongkar sindikat judi online yang berkedok hotel dan menyita aset besar senilai Rp 103 Miliar. Yuk mari simak sekarang!
Modus Pencucian Uang Dari Hasil Judi Online
Modus operandi sindikat ini terbilang cerdik. Mereka menggunakan rekening penampungan untuk mengumpulkan uang hasil perjudian online dari platform seperti Dafabet, Agen 138, dan judi bola. Dana ini kemudian dialirkan ke PT AJP melalui rekening komisaris perusahaan berinisial FH.
“PT AJP digunakan untuk menampung uang hasil judi online, yang kemudian dialihkan menjadi investasi pembangunan dan pengelolaan Hotel Aruss. Modus ini bertujuan menyamarkan uang yang datang agar terlihat berasal dari sumber yang sah,” jelas Helfi. Dengan cara ini, mereka mencoba menyamarkan uang haram tersebut agar terlihat seperti hasil bisnis yang legal.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf menegaskan bahwa kasus ini menjadi perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto. Beliau sangat serius dalam upaya pemberantasan perjudian online dan tindak pidana pencucian uang.
“Kasus ini menjadi atensi khusus Presiden Prabowo yang sangat serius dalam upaya pemberantasan perjudian online dan tindak pidana pencucian uang,” tutur Helfi.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Aliran Dana Ratusan Miliar Mengalir ke PT Arta Jaya Putra
Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa selama periode 2020-2022, PT AJP menerima dana sekitar Rp40,56 miliar dari lima rekening penampungan. Uang ini kemudian digunakan untuk membangun hotel dan menjalankan operasionalnya. Keuntungan dari hotel tersebut kembali mengalir ke rekening PT AJP dan FH.
Penyidik juga melakukan penyitaan uang senilai Rp103,27 miliar dari 15 rekening milik FH dan PT AJP di Bank BCA. “Penyitaan ini merupakan langkah awal untuk memutus aliran dana ilegal dari perjudian online dan menyelamatkan aset negara dari tindak pidana ekonomi,” tegas Helfi.
Aliran dana dari rekening penampungan judi online ini dikelola oleh individu berinisial OR, RF, MG, dan KB. Mereka diduga berperan sebagai pihak yang mengumpulkan dan mendistribusikan uang hasil perjudian online.
Baca Juga:
PT AJP dan Komisaris Terancam Hukuman Berat
Bareskrim Polri telah menetapkan PT Arta Jaya Putra (AJP) dan Komisaris PT AJP berinisial FH sebagai tersangka kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari aktivitas judi online.
“Dua-duanya sudah cukup bukti, artinya memenuhi dua alat bukti yang sah untuk kita tingkatkan statusnya menjadi tersangka,” tutur Brigjen Helfi Assegaf.
PT AJP dijerat dengan Pasal 6 Jo Pasal 69 UU No.8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan/atau Pasal 27 ayat (2) UU No.1/2024 tentang perubahan kedua atas UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 303 KUHP selaku korporasi. Ancaman hukumannya adalah pidana denda maksimal Rp100 miliar.
Sementara itu, FH dijerat dengan Pasal 4 Jo Pasal 69 UU No.8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan/atau pasal 27 ayat (2) UU No.1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau pasal 303 KUHP. FH terancam hukuman 20 tahun penjara dan denda maksimal Rp5 miliar.
Aset Negara Diamankan: Hotel Aruss Disita, Aliran Dana Ilegal Diputus
Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dalam memberantas perjudian online dan tindak pidana pencucian uang. Penyitaan Hotel Aruss dan uang senilai Rp103,27 miliar merupakan langkah tegas untuk memutus aliran dana ilegal dan menyelamatkan aset negara.
“Sebagai upaya layering atau pengelabuan untuk menyembunyikan asal usul daripada uang tersebut. Selanjutnya setelah uang tersebut ditarik tunai, digunakan untuk membangun Hotel Aruss di Semarang,” jelas Helfi.
Penyidik akan terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang lebih besar dan memastikan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan segala aktivitas perjudian online kepada pihak berwajib.
Kesimpulan
Polisi berhasil bongkar kasus sindikat judi online PT Arta Jaya Putra, dengan berhasil sita Rp103,27 Miliar ini membuka mata kita tentang bagaimana uang haram dari judi online bisa disulap jadi bisnis mewah seperti hotel. Sindikat ini mencoba mengelabui dengan mencuci uang melalui investasi properti.
Keberhasilan ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah serius dalam memberantas judi online dan pencucian uang. Dengan tindakan tegas seperti ini, diharapkan para pelaku kejahatan serupa akan berpikir dua kali sebelum mencoba bermain-main dengan hukum.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi ini, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.