Surat penyesalan Albert Einstein ini tidak hanya memiliki nilai historis yang tinggi tetapi juga nilai lelang yang fantastis.
Surat ini ditandatangani langsung oleh Einstein dan berisi penyesalannya atas keterlibatannya dalam proyek yang menghasilkan senjata pemusnah massal tersebut. Penjualan ini menyoroti kembali peran kompleks Einstein dalam sejarah bom atom dan penyesalannya yang mendalam atas konsekuensi dari penemuannya.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran POS VIRAL.
Latar Belakang Keterlibatan Albert Einstein
Keterlibatan Albert Einstein dalam pengembangan bom atom dimulai pada tahun 1939. Ia ikut menandatangani surat yang ditulis oleh fisikawan Leó Szilárd. Surat tersebut ditujukan kepada Presiden AS ke-32, Franklin D.
Roosevelt, dan isinya mendesak pemerintah Amerika untuk memulai pengembangan senjata nuklir. Desakan ini muncul karena kekhawatiran bahwa Nazi Jerman sedang mengembangkan teknologi serupa.
Surat Einstein-Szilárd inilah yang mendorong dimulainya Proyek Manhattan, sebuah program penelitian rahasia senilai US$2 miliar yang bertujuan mengembangkan senjata atom. Proyek ini dipimpin oleh fisikawan J.
Robert Oppenheimer dan berlangsung selama tiga tahun, membawa AS memasuki era nuklir. Meskipun Einstein tidak terlibat langsung dalam pembuatan bom atom, perannya dalam mendorong dimulainya proyek ini sangat signifikan. Ia sendiri adalah seorang pasifis dan selalu menegaskan bahwa perannya dalam pelepasan energi atom sesungguhnya “tidak langsung”.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Penyesalan Mendalam Albert Einstein
Einstein sangat menyesali kekerasan dan kekacauan yang ditimbulkan oleh suratnya pada tahun 1939. Pada tahun 1946, ia ikut mendirikan Komite Darurat Ilmuwan Atom untuk mempublikasikan bahaya perang nuklir dan mengusulkan jalan menuju perdamaian dunia.
Dalam sebuah artikel majalah Newsweek tahun 1947 yang berjudul “Einstein, Orang yang Memulai Segalanya”, ia menyatakan, “Seandainya saya tahu Jerman tidak akan berhasil mengembangkan bom atom, saya tidak akan melakukan apa pun terkait bom tersebut”.
Bahkan, ia mengabdikan sisa hidupnya untuk mengampanyekan pelucutan senjata nuklir. Saat berbicara dengan Linus Pauling, ahli kimia pemenang Hadiah Nobel, pada tahun 1954, Einstein menggambarkan surat kepada Roosevelt sebagai “satu kesalahan besar dalam hidup saya”.
Dalam catatan pribadinya, ia juga menulis, “Saya membuat satu kesalahan besar dalam hidup saya ketika menandatangani surat kepada Presiden Roosevelt yang merekomendasikan pembuatan bom atom”. Setelah pemboman Hiroshima dan Nagasaki, Einstein menjadi aktivis antinuklir dan menyuarakan bahwa “Kekuatan atom yang dilepaskan telah mengubah…”.
Baca Juga: Rahasia OnlyFans yang Bikin Msbreewc Raup Penghasilan Rp 3,5 Miliar Sebulan
Nilai Historis Surat Einstein
Surat penyesalan Albert Einstein ini tidak hanya memiliki nilai historis yang tinggi tetapi juga nilai lelang yang fantastis. Surat tersebut terjual USD150.000 atau sekitar Rp2,4 miliar dalam sebuah acara lelang di New York.
Ini adalah sebuah surat langka yang menguraikan perannya dalam pengembangan bom atom sekaligus penolakannya terhadap perang. Peter Klarnet, spesialis barang-barang terkait AS di Christie’s, menyatakan bahwa surat ini menandai titik perubahan penting dalam sejarah sains, teknologi, dan kemanusiaan.
Menurutnya, ini adalah pertama kalinya pemerintah Amerika Serikat terlibat langsung secara finansial dalam penelitian ilmiah besar. Bahkan, surat ini menjadi bagian dari budaya populer sejak 1945 dan film Oppenheimer telah membawanya ke generasi baru.
Pada Juli 1955, nama Einstein juga ditampilkan secara anumerta di Manifesto Russell-Einstein, sebuah resolusi yang menentang perang nuklir yang diprakarsai oleh filsuf Bertrand Russell dan didukung Einstein seminggu sebelum kematiannya. Surat-surat penting dari tokoh dunia seperti Einstein seringkali dibeli oleh individu pecinta sejarah yang berkocek tebal.
Dampak Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki
Bom atom yang dikembangkan melalui Proyek Manhattan kemudian digunakan oleh Amerika Serikat untuk menyerang dua kota di Jepang selama Perang Dunia II: Hiroshima pada 6 Agustus dan Nagasaki pada 8 Agustus 1945.
Peristiwa ini menewaskan lebih dari 100.000 orang. “Little Boy” dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus, dan “Fat Man” diledakkan di Nagasaki pada 9 Agustus. Diperkirakan 200 ribu orang terbunuh atau terluka akibat ledakan bom tersebut, dan banyak lainnya meninggal di tahun-tahun berikutnya karena efek samping radiasi. Dalam kurun dua sampai empat bulan pertama setelah pengeboman terjadi, dampaknya menewaskan 90.000–146.000 orang di Hiroshima dan 39.000–80.000 di Nagasaki.
Ledakan bom atom menghasilkan gelombang kejut, panas yang hebat, dan radiasi pengion. Korban yang terpapar radiasi menunjukkan tanda-tanda seperti diare berdarah, kehilangan sel darah putih, dan kerusakan sumsum tulang.
Hiroshima dan Nagasaki adalah kota yang cukup makmur sebelum pengeboman. Hiroshima dikenal sebagai pangkalan logistik militer, pusat komunikasi, pelabuhan penting, dan tempat berkumpulnya pasukan Jepang, sedangkan Nagasaki adalah salah satu pelabuhan terbesar di Jepang Selatan dan kota penting selama perang. Pemboman ini menandai pertama dan terakhir kalinya senjata nuklir digunakan secara langsung dalam konflik.
Semoga aparat kepolisian segera menemukan titik terang dan keadilan bisa ditegakkan. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang semua informasi lainnya hanya di POS VIRAL.
- Gambar Utama dari lifestyle.okezone.com
- Gambar Kedua dari megapolitan.kompas.com