Siswa MAN 1 Bandar Lampung sukses bobol situs NASA, membuat heboh publik, dan justru menerima penghargaan mengejutkan.
Kisah inspiratif datang dari Riski Muhammad Ivan, siswa kelas XII MAN 1 Bandar Lampung, yang menembus celah keamanan salah satu situs resmi NASA. Prestasinya menunjukkan kecerdasan, ketekunan, dan penghargaan atas penemuan kerentanan, yang berkontribusi pada peningkatan keamanan sistem global.
Temukan rangkuman informasi menarik dan paling terviral lainnya di bawah ini yang dapat memperluas wawasan Anda hanya di POS VIRAL.
Awal Mula Penemuan Celah
Kisah luar biasa ini bermula dari rasa penasaran Riski. Ia baru menekuni dunia keamanan siber setelah diterima di MAN 1 Bandar Lampung. Saat belajar, ia mulai menguji pertahanan berbagai situs, termasuk salah satu situs NASA. Aksi ‘iseng’ ini dilakukan dari lokasi yang tidak disebutkan, kemungkinan dari Bandar Lampung, tempat ia menempuh pendidikan.
Pada hari Senin, 1 Desember 2025, Riski berbagi kisahnya dengan salah satu media. Ia menjelaskan bahwa awalnya hanya mencoba memasukkan kata kunci ‘confidential’ atau ‘rahasia’ ke dalam kolom pencarian situs NASA. Metode sederhana ini bertujuan untuk melihat respons sistem terhadap permintaan data sensitif.
Namun, yang terjadi di luar dugaan. Alih-alih notifikasi error atau hasil pencarian relevan, situs justru menampilkan dokumen rahasia yang seharusnya tidak bisa diakses publik. Riski menyadari situs tersebut tidak memiliki filter memadai, sehingga langsung membocorkan dokumen kerentanan serius yang perlu ditindaklanjuti.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Proses Verifikasi Dan Penghargaan Dari Amerika Serikat
Penemuan Riski memang tidak serta merta langsung diakui. Pada percobaan pertamanya, temuan tersebut dinilai tidak valid lantaran sudah ada pihak lain yang menemukan celah serupa. Namun, Riski tidak menyerah. Dengan ketekunan yang luar biasa, ia terus mencari celah baru hingga akhirnya berhasil.
Celah baru yang ditemukan Riski diverifikasi secara resmi pada tanggal 1 November 2025. Kerentanan ini diklasifikasikan sebagai Level P3, yang menunjukkan tingkat menengah. Proses verifikasi oleh NASA, yang berpusat di Amerika Serikat, cukup ketat dan bahkan sempat tersendat karena adanya unsur yang menyinggung Pemerintah Federal AS.
Setelah melalui validasi dan tindak lanjut yang cermat, kerentanan tersebut ditandai ‘fixed’ (diperbaiki) pada tanggal 19 November. Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam meningkatkan keamanan siber, Riski menerima sertifikat penghargaan di bawah kategori Vulnerability Disclosure Program (VDP) melalui platform Bugcrowd.
Baca Juga:
Kebanggaan Untuk Lampung Dan Inspirasi Global
Kisah Riski Muhammad Ivan, remaja 17 tahun dari MAN 1 Bandar Lampung, menjadi sorotan dan kebanggaan Lampung serta Indonesia. Prestasi berkelas dunia ini menunjukkan talenta muda Indonesia mampu bersaing dan diakui di kancah internasional, termasuk oleh lembaga sebesar NASA. Ia merupakan putra Iptu A Saidi dan Mei Rahmawati.
Penghargaan yang diterima Riski bukan hanya selembar sertifikat, melainkan simbol pengakuan atas dedikasi dan kemampuannya dalam bidang keamanan siber. Kejadian ini membuktikan bahwa minat dan ketekunan dalam mempelajari suatu bidang dapat menghasilkan prestasi yang luar biasa.
Kisah Riski diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus belajar, berinovasi, dan tidak takut mengeksplorasi potensi diri. Prestasi ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan talenta-talenta siber yang patut diperhitungkan.
Dampak Positif Dan Masa Depan Keamanan Siber
Penemuan Riski memiliki dampak positif yang signifikan. Dengan mengidentifikasi dan melaporkan kerentanan, ia secara tidak langsung telah membantu NASA untuk memperkuat sistem keamanannya. Ini adalah contoh nyata bagaimana “peretas etis” berkontribusi pada keamanan dunia maya secara global.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya program Vulnerability Disclosure Program (VDP) atau Bug Bounty yang memungkinkan individu untuk secara bertanggung jawab melaporkan kerentanan. Platform seperti Bugcrowd memainkan peran krusial dalam menghubungkan peneliti keamanan dengan organisasi yang ingin meningkatkan pertahanan siber mereka.
Dengan usia yang masih sangat muda, masa depan Riski di bidang keamanan siber sangat cerah. Kisahnya menjadi bukti bahwa dengan semangat ingin tahu dan ketekunan, siapa pun bisa mencapai prestasi luar biasa dan memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari lampung.tribunnews.com
- Gambar Kedua dari lampung.tribunnews.com