Pengajian yang dipimpin Gus Iqdam di Pacitan menjadi viral setelah dibuka dengan alunan musik DJ, yang mengundang perhatian publik dan beragam reaksi.
Acara yang digelar Pemkab Pacitan itu menyuguhkan alunan musik DJ saat menyambut rombongan hadrah. Perpaduan unsur hiburan religi dan modern itu pun menuai kontroversi dan menjadi perbincangan di berbagai media sosial.
Pembukaan Pengajian Gus Iqdam yang Viral
Sebuah video yang beredar di Instagram memperlihatkan sebuah pengajian yang diadakan oleh Pemkab Pacitan, Jawa Timur, dan menarik perhatian yang cukup besar. Acara yang dihadiri banyak orang itu menuai reaksi publik ketika penyelenggara memilih untuk memutar musik DJ alih-alih shalawat tradisional untuk menyambut kelompok hadrah. Pilihan musik yang tidak biasa ini dengan cepat membuat pengajian yang menampilkan Gus Iqdam itu menjadi viral dan menjadi topik pembicaraan yang luas.
Keputusan untuk memasukkan musik DJ ke dalam acara keagamaan itu mendapat reaksi beragam. Sementara sebagian orang menganggapnya sebagai pendekatan inovatif untuk menarik lebih banyak khalayak, sebagian lainnya mengkritik tindakan tersebut sebagai penyimpangan dari praktik Islam tradisional. Terlepas dari beragamnya pendapat, acara tersebut tidak diragukan lagi berhasil menarik perhatian publik. Menyoroti cara-cara yang berkembang di mana acara keagamaan disajikan dan dialami dalam masyarakat kontemporer.
Peran Musik DJ
Ilham Burhanuddin, pengurus Ponpes Sabilu Taubah, membenarkan kebenaran video viral tersebut. Ia menyatakan bahwa video tersebut direkam saat pengajian di Pacitan. Ia mengakui sempat ada alunan musik DJ yang diputar sebagai bagian dari pembukaan saat tim hadrah naik ke panggung. Hal itu dimaksudkan agar suasana lebih meriah dan menarik lebih banyak penonton.
| POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Menurut detik.com, moderator mengumumkan, “Dan ini hadrah dari Sabilu Taubah Center,” yang langsung disusul alunan musik DJ. Rangkaian kejadian ini sempat menimbulkan perdebatan dan perbedaan pendapat mengenai layak tidaknya unsur musik modern dimasukkan ke dalam acara pengajian adat.
Reaksi Publik
Penggunaan musik DJ dalam pengajian Gus Iqdam di Pacitan memicu beragam reaksi publik. Banyak netizen yang menganggap bahwa penggunaan musik DJ kurang pantas dalam konteks acara keagamaan. Beberapa komentar bahkan menyindir dengan menyebutkan potensi munculnya elemen hiburan lain yang kurang sesuai, seperti musik koplo dan joget. Kritik juga dilontarkan terhadap arah pengajian yang dianggap mulai melenceng dari esensi spiritual.
Beberapa komentar antara lain, “Kalau di pengajian ada musik, ada koplo, ada lontong tahu, ada joget,” dan “Semua keresahan ini berawal dari sini 32:53.” Reaksi lainnya, “Inilah yang terjadi pada Proyek Gudang Pacitan,” “Makin banyak pengajian di sini, makin banyak di sana,” dan beberapa netizen mengkritik acara tersebut. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan dalam masyarakat mengenai bagaimana acara keagamaan seharusnya diselenggarakan dan sejauh mana elemen modern dapat diintegrasikan.
Suara Horeg
Suara horeg mengacu pada fenomena lanskap suara berenergi tinggi yang dipadukan dengan suasana komunal. Sebuah karakteristik yang semakin sering ditemui dalam berbagai acara. Termasuk acara keagamaan seperti pengajian. Ciri khasnya adalah penggunaan sistem audio bertenaga bass yang kuat. Sering kali diangkut menggunakan kendaraan besar seperti truk atau van, menciptakan pengalaman suara yang mendalam dan menggema.
Dalam konteks artikel tentang pengajian Gus Iqdam di Pacitan, penggunaan “suara horeg” melalui musik DJ menjadi poin kontroversi. Meskipun tujuannya mungkin untuk menciptakan suasana yang lebih hidup dan menarik perhatian audiens yang lebih luas. Hal itu memicu reaksi beragam karena dianggap tidak sesuai dengan norma dan tradisi acara keagamaan. Perpaduan antara elemen modern dan religius ini menyoroti dinamika kompleks dalam upaya menjangkau generasi muda sambil tetap menghormati nilai-nilai tradisional.
Baca Juga:
Respon Ponpes Sabilu Taubah
Menanggapi viralnya video pengajian Gus Iqdam di Pacitan yang dibuka dengan musik DJ. Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilu Taubah memberikan klarifikasi. Ilham Burhanuddin, selaku administrator ponpes, menjelaskan bahwa penggunaan musik DJ tersebut hanya berlangsung sekitar satu menit sebagai bagian dari pembukaan acara. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana yang lebih meriah dan menyambut kehadiran tim hadrah di atas panggung.
Penjelasan ini dihadirkan untuk memberikan konteks yang lebih jelas terkait kejadian tersebut dan meredakan kontroversi yang muncul di masyarakat. Pihak ponpes berharap, dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan penggunaan musik DJ sebagai bagian dari upaya menarik minat generasi muda terhadap kegiatan keagamaan.
Latar Belakang Gus Iqdam
Muhammad Iqdam Kholid, yang dikenal luas dengan nama Gus Iqdam, lahir pada tanggal 27 September 1994. Ia menarik perhatian karena gaya dakwahnya yang khas, yang ditandai dengan pendekatan komunikasi yang segar dan energik. Hal ini membuatnya populer di kalangan beragam, termasuk warga biasa, musisi jalanan, pengusaha, dan pejabat pemerintah.
Pada tahun 2018, Gus Iqdam mendirikan Majelis Taklim Sabilu Taubah, sebuah majelis keagamaan. Majelis tersebut telah berkembang pesat, kini memiliki lebih dari 66.000 anggota dari seluruh kepulauan Indonesia. Hal ini menunjukkan pengaruh Gus Iqdam yang luas dan daya tarik dakwahnya bagi sebagian besar masyarakat.
Hadrah Pusat Sabilu Taubah
Hadrah Pusat Sabilu Taubah merupakan grup musik yang berafiliasi erat dengan organisasi Sabilu Taubah milik Gus Iqdam. Grup ini berperan penting dalam meningkatkan acara keagamaan dengan memperkenalkan dimensi musik pada pertemuan tersebut. Sehingga memperkaya pengalaman spiritual secara keseluruhan.
Melalui partisipasi mereka, Hadrah Pusat Sabilu Taubah berkontribusi dalam menciptakan suasana yang semarak dan menarik yang beresonansi dengan para peserta. Dikenal karena memeriahkan pengajian Gus Iqdam, Hadrah Pusat Sabilu Taubah menghadirkan perpaduan unik antara elemen musik tradisional dan kontemporer pada pertunjukannya.
Musik mereka tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan orang-orang dengan ajaran agama. Menumbuhkan hubungan yang lebih dalam dengan aspek spiritual acara tersebut. Dengan menanamkan energi dan antusiasme pada penampilan mereka. Grup ini membantu menciptakan pengalaman yang berkesan dan membangkitkan semangat bagi semua peserta.
Kontroversi dan Reaksi
Keputusan untuk memasukkan musik DJ ke dalam pengajian memicu kontroversi yang cukup besar. Dengan banyak orang menganggapnya tidak cocok untuk acara keagamaan. Kritikus berpendapat bahwa elemen musik modern tersebut berbenturan dengan sifat khidmat dan spiritual pengajian, yang berpotensi mengalihkan tujuan yang dimaksudkan dari pengajaran dan refleksi keagamaan. Sudut pandang ini menekankan pendekatan yang lebih tradisional terhadap pertemuan keagamaan.
Di mana penghormatan dan kepatuhan terhadap adat istiadat yang ditetapkan adalah yang terpenting. Sebaliknya, beberapa orang membela penggunaan musik DJ sebagai strategi inovatif untuk memperluas daya tarik pengajian dan menumbuhkan suasana yang lebih menarik. Pendukung perspektif ini menyarankan bahwa memasukkan elemen kontemporer dapat menarik audiens yang lebih muda. Dan membuat ajaran agama lebih mudah diakses dan relevan.
Reaksi yang kontras ini menggarisbawahi beragam pendapat seputar integrasi elemen modern ke dalam acara keagamaan. Menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung tentang cara menyeimbangkan tradisi dengan inovasi dalam praktik keagamaan kontemporer. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.