Sunday, April 20POS VIRAL
Shadow

Fakta Mengerikan Terkait Kasus Eksploitasi Pekerja Taman Safari

Baru-baru ini terjadi sebuah kasus eksploitasi pekerja Taman Safari yang membuat geger dunia maya yang dialami oleh mantan pekerja sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI).

Fakta Mengerikan Terkait Kasus Eksploitasi Pekerja Taman Safari

Sejumlah mantan pemain sirkus mengungkapkan pengalaman pahit mereka yang melibatkan kekerasan fisik, perbudakan, dan pelanggaran hak asasi manusia selama bertahun-tahun mereka bekerja di lingkungan sirkus tersebut.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Pelatihan dan Pengambilan Anak Sejak Usia Dini

Banyak korban mengungkap bahwa proses pembinaan pemain sirkus OCI dimulai sejak usia sangat muda. Bahkan ada yang mulai dilatih sejak usia dua tahun. Mereka dipisahkan dari keluarga dan dibawa ke lingkungan sirkus dengan janji manis, seperti pendidikan dan kehidupan yang lebih baik. Ada pula dugaan bahwa terdapat transaksi jual beli anak-anak yang direkrut untuk dilatih menjadi pemain sirkus, yaitu membeli anak-anak berusia antara 5 hingga 7 tahun dari panti asuhan atau keluarga kurang mampu.

Janji lain yang diungkap adalah bahwa anak-anak tersebut akan disekolahkan hingga ke luar negeri. Namun, realitas yang dialami berbeda jauh, karena mereka justru menghadapi perlakuan yang kejam dan eksploitasi tanpa adanya jaminan pendidikan yang layak.

Sanksi Ketat dan Larangan Berkomunikasi dengan Dunia Luar

Para pemain sirkus OCI juga menghadapi aturan yang sangat ketat dalam sirkus tersebut. Salah satunya adalah larangan berkomunikasi dengan orang luar, yang menjadi bagian dari Standard Operating Procedure (SOP) yang diterapkan oleh manajemen sirkus untuk menjaga kontrol ketat atas pemain. Hal ini menyebabkan para pemain semakin terisolasi dan sulit mencari bantuan dari luar ketika mengalami penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi.

POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Dugaan Kekerasan Fisik dan Penyiksaan

Para mantan pemain OCI mengungkapkan beragam bentuk penyiksaan yang sangat kejam. Mereka mengaku pernah dipukul dengan balok kayu, dipasung menggunakan rantai gajah yang membuat mereka tidak bisa bergerak bahkan untuk buang air kecil. Serta dipaksa makan kotoran gajah sebagai bentuk hukuman.

Lebih mengerikan lagi, ada pengakuan dugaan penyetruman alat kelamin para pemain menggunakan alat setrum yang dikaitkan dengan gajah. Serta penganiayaan fisik seperti ditendang hingga mengalami luka serius. Hingga ada pula yang dipasung dan disiksa berulang kali.

Sosok Frans Manansang, Yansen Manansang, dan Toni Sumampo

Kasus ini juga menyeret nama-nama penting dalam pengelolaan Taman Safari Indonesia dan OCI, yakni Frans Manansang, Yansen Manansang, dan Toni Sumampo. Frans Manansang dikenal sebagai salah satu pendiri dan pemilik Taman Safari Indonesia yang terkait dengan OCI. Diduga memiliki keterlibatan dalam praktik eksploitasi para pemain sirkus.

Yansen Manansang juga disebut-sebut sebagai figur penting dalam manajemen dan kepemilikan kelompok usaha Taman Safari yang berada di pusat perhatian terkait kasus ini. Di mana sejumlah mantan pemain sirkus menuding adanya kekerasan dan perbudakan di bawah pengawasan mereka.

Sementara itu, Toni Sumampo, yang merupakan komisaris dan salah satu pendiri Taman Safari Indonesia, telah membantah tudingan eksploitasi dan penyiksaan. Meski demikian, sejumlah pengadu dari mantan pemain OCI menuntut keadilan dan meminta pihak manajemen menjalankan rekomendasi Komnas HAM yang sudah lama diberikan berkaitan dengan kasus ini.

Baca Juga: 

Respons dari Komisaris TSI dan Pemerintah

Respons dari Komisaris TSI dan Pemerintah

Pihak Kementerian Hak Asasi Manusia dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan serta Komnas HAM telah mengambil langkah untuk menindaklanjuti laporan dan pengaduan ini dengan memanggil pejabat dan manajemen Taman Safari Indonesia serta melakukan investigasi atas dugaan pelanggaran HAM dan eksploitasi anak di OCI.

Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, menerima audiensi dengan para mantan pemain sirkus OCI pada Selasa (15/4/2025). Dalam pertemuan itu, para mantan pekerja mengaku mengalami berbagai bentuk kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk kehilangan identitas pribadi.

“Ada kemungkinan banyak sekali tindak pidana yang terjadi di sana. Banyak kekerasannya. Mereka tidak tahu asal-usulnya, siapa orang tuanya. Ini harus kita carikan jalan bagi mereka untuk mengetahui siapa diri mereka,” ungkap Mugiyanto.

Wakil Menteri HAM menegaskan pentingnya penegakan hak asasi manusia di semua aktivitas usaha, termasuk di bidang hiburan seperti sirkus, dan menuntut tindakan cepat agar kasus seperti ini tidak terulang lagi. Negara menolak adanya praktik perbudakan dan kekerasan apalagi yang menimpa anak-anak dan perempuan..

Kesaksian mengejutkan dari mantan pemain OCI

Bute, salah satu mantan pemain OCI, berbagi pengalaman pahitnya bekerja di sirkus. Dalam wawancara dengan program detikPagi (17 April 2025), ia mengakui mengalami kekerasan fisik saat hamil.

“Saat hamil, saya dirantai dan kaki saya diikat dengan rantai gajah sampai saya tidak bisa buang air besar. Lalu saya dipukuli. Saya sangat terkejut dan hancur.” Bute berkata dengan suara gemetar.

Butte mengatakan dia masih dipaksa tampil di panggung meskipun dia sedang hamil delapan bulan. Ia mengaku seusai pentas ia diikat lagi dan tidak bisa lepas.

Tantangan Hukum dan Perjuangan Korban

Kasus eksploitasi dan penyiksaan pekerja Taman Safari ini menghadapi tantangan hukum yang cukup berat. Karena sebagian besar kejadian terjadi sebelum adanya Undang-Undang Hak Asasi Manusia di Indonesia. Namun, para pengacara korban menegaskan bahwa KUHP dan hukum pidana yang berlaku tetap bisa menjerat pelaku jika terbukti ada unsur pidana dalam kejadian tersebut.

Para korban meminta pengakuan dan keadilan setelah lama menjadi korban eksploitasi. Sedangkan masih banyak di antaranya yang tidak tahu identitas asli atau keluarga mereka karena selama hidup di sirkus identitas tersebut disembunyikan.

Kesimpulan

Kasus eksploitasi dan penyiksaan pekerja Taman Safari dari sirkus Oriental Circus Indonesia merupakan sebuah skandal kemanusiaan. Ini mengungkap sisi gelap dunia hiburan yang selama ini tersembunyi di balik gemerlap panggung. Pelatihan anak sejak usia dini yang diduga melalui proses jual beli, janji palsu pendidikan ke luar negeri, larangan komunikasi dengan dunia luar. Serta perlakuan kekerasan fisik dan penyiksaan berat memperlihatkan pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

Keterlibatan sosok penting dalam pengelolaan OCI dan Taman Safari Indonesia. Seperti Frans Manansang, Yansen Manansang, dan Toni Sumampo menambah dimensi kompleks dalam kasus ini. Di mana mereka dituntut untuk bertanggung jawab dan menjalankan rekomendasi dari Komnas HAM.

Langkah tegas dari pemerintah dan aparat hukum sangat penting untuk memastikan keadilan terpenuhi dan tragedi serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Khususnya terhadap anak-anak dan pekerja yang rentan dieksploitasi. Para mantan pemain OCI kini menanti putusan dan perubahan nyata yang dapat memperbaiki nasib mereka serta memastikan perlindungan HAM ditegakkan di Indonesia.

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

1. Gambar Pertama dari tribunnews.com
2. Gambar Kedua dari cnnindonesia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search