Tuesday, November 18POS VIRAL
Shadow

Heboh! Ketua NasDem Sumut Korban Salah Tangkap Polisi Dalam Kasus Scamming–Judol

Ketua NasDem Sumut, Iskandar, menjadi korban salah tangkap polisi Polrestabes Medan dalam kasus scamming dan judi online.

Heboh! Ketua NasDem Sumut Korban Salah Tangkap Polisi Dalam Kasus Scamming–Judol

Diduga namanya mirip dengan tersangka, Iskandar dipaksa keluar dari pesawat di Bandara Kualanamu sebelum terbang ke Jakarta. Polisi hanya melakukan pengecekan, bukan penangkapan, namun tindakan tersebut menyebabkan keterlambatan penerbangan dan memicu protes Iskandar. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran POS VIRAL.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Kesalahpahaman Polisi Dalam Penanganan Kasus Scamming

Ketua NasDem Sumut, Iskandar, menjadi korban salah tangkap oleh aparat kepolisian Polrestabes Medan dalam penanganan kasus scamming dan judi online. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, menjelaskan bahwa anggota Polrestabes sedang mengusut tindak pidana penipuan dan judi daring yang menuntut penanganan cepat. Dalam proses penyelidikan, pihak kepolisian menerima informasi tentang tersangka bernama Iskandar yang diduga terlibat.

Polisi lantas berupaya mencocokkan identitas Iskandar tersebut dengan manifest penumpang pesawat di Bandara Kualanamu. Muncul dugaan bahwa sosok di pesawat merupakan orang yang dicari petugas. Namun, karena keterbatasan akses di area VIP dan protokol keamanan bandara, anggota Polrestabes meminta bantuan Avsec untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.

Ferry menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan bukanlah penangkapan, melainkan hanya pengecekan identitas untuk memastikan kesesuaian antara nama yang terindikasi dan penumpang. Setelah dilakukan verifikasi, diketahui bahwa Iskandar yang menjadi Ketua NasDem Sumut bukan pelaku dalam kasus tersebut. Surat yang dibawa polisi pun hanya surat perintah tugas penyelidikan, bukan perintah penangkapan.

POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Kronologi Salah Tangkap di Bandara Kualanamu

Peristiwa salah tangkap terjadi saat Iskandar hendak terbang dari Bandara Kualanamu menuju Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu malam, 15 Oktober 2025. Saat pesawat Garuda GA193 telah siap berangkat pada pukul 19.25 WIB, tiba-tiba beberapa petugas Avsec dan kru pesawat mendatangi kursi Iskandar dan memaksa dirinya keluar dari pesawat. Ini tentu mengejutkan karena pesawat hampir lepas landas.

Menurut Iskandar, dirinya diminta turun oleh empat sampai lima petugas Avsec yang mengaku menerima perintah dari kepolisian agar Iskandar tidak diizinkan terbang. Alasan yang diberikan adalah adanya dugaan penyelidikan terhadap dirinya sebagai tersangka dalam kasus scamming yang sedang ditangani Polrestabes Medan.

Namun, Iskandar merasa tindakan ini tidak didukung dengan prosedur yang benar. Surat penangkapannya pun tidak diperlihatkan secara jelas, hanya sebatas kesamaan nama yang diduga menyebabkan kesalahan identifikasi. Akibatnya, penerbangan mengalami keterlambatan sekitar 20 menit, dan Iskandar merasa diperlakukan tidak adil.

Baca Juga: 

Pelanggaran Prosedur dan Keamanan Penerbangan

Pelanggaran Prosedur dan Keamanan Penerbangan

Iskandar menyoroti bahwa tindakan polisi untuk menahan seseorang di dalam pesawat bertentangan dengan aturan penerbangan yang berlaku. Secara umum, penangkapan penumpang di pesawat hanya diperbolehkan dalam kasus darurat, seperti terorisme, karena berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.

Menurut Iskandar, langkah pemaksaan turun dari pesawat seolah-olah menganggap dirinya sebagai ancaman serius padahal hal itu tidak berdasar. Ia menyampaikan bahwa prosedur yang benar adalah menunggu pesawat mendarat terlebih dahulu baru melakukan tindakan sesuai hukum. Penyalahgunaan kewenangan semacam ini menyebabkan keresahan dan malaadministrasi.

Situasi ini selanjutnya memunculkan kecurigaan bahwa aparat kepolisian dan petugas Avsec tidak melakukan koordinasi dengan baik sebelum bertindak. Kecerobohan dan pelanggaran aturan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi Iskandar dan penumpang lain yang terdampak keterlambatan keberangkatan pesawat.

Tindakan dan Respon Ketua NasDem Sumut

Setelah mengalami kejadian tersebut, Iskandar menyatakan akan mengambil langkah hukum. Ia berencana membentuk tim pengacara untuk mengajukan gugatan terhadap pihak maskapai Garuda karena dianggap mengganggu keselamatan dan kenyamanan penerbangan. Selain itu, ia juga akan melaporkan petugas Avsec dan kepolisian yang melakukan salah tangkap kepada Propam Polri.

“Kejadian ini bukan hanya merugikan saya secara pribadi, tapi juga mencederai harga diri dan mengancam keamanan,” ujar Iskandar. Ia menilai kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi agar kejadian serupa tidak berulang di masa mendatang. Dalam pandangannya, aparat harus mengedepankan kehati-hatian dan penegakan prosedur yang benar dalam proses penyelidikan.

Iskandar juga berharap agar pihak terkait segera memberikan klarifikasi dan permohonan maaf resmi atas kekeliruan tindakan tersebut, agar reputasinya bisa pulih dan masyarakat tidak salah sangka.

Implikasi dan Pembelajaran Dari Kasus Salah Tangkap

Kasus salah tangkap ini mencerminkan pentingnya koordinasi antar lembaga dan kepatuhan terhadap prosedur hukum yang benar dalam penegakan hukum. Kecepatan dalam investigasi memang penting, khususnya pada kasus penipuan daring dan judi online, tetapi tidak boleh mengabaikan hak-hak individu dan aturan keselamatan penerbangan.

Kesalahan identifikasi yang berakibat pada penghentian penerbangan dan perlakuan tidak terhormat menimbulkan harapan agar aparat keamanan lebih cermat dan teliti. Penggunaan data identitas harus dipastikan valid agar tidak menimbulkan kerugian bagi pihak yang tidak bersalah. “Kita harus mengambil pelajaran bahwa kerja cepat harus diimbangi dengan akurasi dan profesionalisme,” kata seorang analis hukum penerbangan.

Penguatan mekanisme koordinasi antara kepolisian, petugas bandara, dan maskapai sangat penting agar layanan publik dan keamanan tetap terjaga dalam situasi yang sensitif. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari ulasan.co
  2. Gambar Kedua dari kumparan.com
Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search