Tuesday, April 22POS VIRAL
Shadow

Ihwan Sahab, Pemuda Asal Bekasi yang Tewas Tragis di Kamboja, Cerita Pilu dan Penyiksaan karena Tak Capai Target

Pemuda asal Bekasi, Ihwan Sahab, tewas di Kamboja setelah mengalami penyiksaan berat oleh rekan kerjanya di perusahaan scam online karena gagal memenuhi target kerja.

Ihwan Sahab, Pemuda Asal Bekasi yang Tewas Tragis di Kamboja, Cerita Pilu dan Penyiksaan karena Tak Capai Target

Ihwan Sahab, seorang pemuda berusia 28 tahun asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan setelah mengalami penyiksaan di Kamboja. Kisah pilu ini menjadi sorotan tajam karena menunjukkan realitas kelam yang menimpa sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja secara ilegal di luar negeri, khususnya di wilayah yang rawan praktik perdagangan orang.

Sebelum akhirnya meninggal dunia, Ihwan sempat curhat kepada keluarganya tentang penyiksaan yang diterimanya. Dipukuli karena tidak mencapai target kerja yang ditentukan perusahaan scammer tempatnya bekerja. Dibawah ini POS VIRAL akan membahas tentang pemuda Asal Bekasi tewas di Kamboja.

tebak skor hadiah pulsabanner-free-jersey-timnas

Latar Belakang dan Kepergian ke Kamboja

Ihwan Sahab adalah sosok muda yang berasal dari Babelan, Kabupaten Bekasi, yang mengadu nasib dengan bekerja di Kamboja. Sebelum kejadian tragis menimpanya, Ihwan bekerja di bawah pimpinan seorang bos bernama Alam, yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Namun, keberangkatannya ke Kamboja menggunakan jalur ilegal tanpa melalui perusahaan resmi atau pemerintah Indonesia, sehingga keberadaan dan perlindungannya menjadi rentan.

Kondisi kerja Ihwan di Kamboja

Ihwan bekerja sebagai bagian dari sebuah perusahaan scammer. Sebuah praktik penipuan online yang semakin marak dan menjadi perhatian aparat penegak hukum dan pemerintah. Dalam sistem kerja yang keras dan penuh tekanan, Ihwan harus memenuhi target-target yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Ketika tidak mampu mencapai target. Ihwan menjadi sasaran penyiksaan dan kekerasan yang dilakukan oleh para rekan dan atasan, baik yang berasal dari Indonesia maupun China.

Adik Ihwan, Subiyantoro (23), menceritakan bahwa Ihwan banyak disiksa oleh sekitar 15 orang, termasuk warga negara Indonesia dan China. Penyiksaan tersebut berlangsung selama dua hari, di mana korban mengalami pemukulan dan bahkan penyetruman. Ihwan sendiri sempat menyampaikan kepada adiknya melalui panggilan video bahwa dirinya disiksa dengan kejam karena tidak berhasil memenuhi target kerja.

POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL

Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Kronologi Penyiksaan dan Penemuan Korban

Pada Senin, 14 April 2025. Ihwan ditemukan dalam kondisi pingsan dan terluka parah di jalanan Kamboja oleh polisi setempat yang sedang patroli. Polisi awalnya mengira bahwa luka-lukanya disebabkan oleh kecelakaan, namun hasil analisis medis mengungkapkan bekas kekerasan yang sangat serius. Ihwan kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Meski sempat menunjukkan tanda-tanda perbaikan, kondisi Ihwan menurun dan akhirnya meninggal dunia beberapa hari setelahnya.

Polisi Kamboja dan kedutaan besar Indonesia di Phnom Penh langsung melakukan koordinasi dan penanganan kasus ini. Sayangnya, keluarga Ihwan memutuskan untuk memakamkan jenazahnya di Kamboja karena biaya pemulangan yang sangat tinggi, mencapai sekitar Rp 200 juta.

Baca Juga: 

Konteks TPPO dan Kerawanan PMI Indonesia

Konteks TPPO dan Kerawanan PMI Indonesia

Kasus ini tidak berdiri sendiri. Ihwan Sahab diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), sebagaimana yang diungkapkan sejumlah pejabat, termasuk Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) Abdul Kadir Karding. Beliau menyebutkan bahwa Ihwan dan beberapa PMI lain di Kamboja, yang bekerja secara ilegal, sangat rentan menjadi korban eksploitasi dan penyiksaan. Pihak pemerintah pun saat ini menerapkan larangan penempatan tenaga kerja ke negara-negara seperti Kamboja, Myanmar, dan Thailand untuk mencegah kasus serupa.

Selain Ihwan, diketahui juga ada PMI lain yang meninggal di kondisi yang sangat memprihatinkan. Termasuk Rizal Sampurna asal Banyuwangi yang diketahui bekerja sebagai scammer di Kamboja dan juga meninggal di sana. Kasus ini menggarisbawahi pentingnya pengawasan ketat terhadap rute-rute migrasi kerja ilegal yang bisa berujung pada tindak kejahatan serius seperti eksploitasi dan perdagangan manusia.

Peran Pihak Berwajib dan Koordinasi Internasional

Pemerintah Indonesia melalui kementerian terkait, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kamboja, berupaya menindaklanjuti kasus ini dengan serius. Polisi di Kamboja menangani langsung penyidikan. Termasuk pengumpulan bukti dan pemeriksaan para pelaku yang diketahui berjumlah sekitar 15 orang dan melibatkan warga negara Indonesia serta China. Namun, banyak hal yang harus ditempuh untuk mengungkap jaringan pelaku dan mekanisme perdagangan orang yang terjadi.

Keluarga Ihwan juga berharap agar kasus ini menjadi perhatian dan tidak terulang pada PMI lain. Mereka meminta agar pemerintah memberikan perlindungan yang optimal bagi para calon pekerja migran dan meningkatkan sosialisasi terkait resiko bekerja secara ilegal di luar negeri.

Dampak dan Peringatan bagi PMI dan Masyarakat

Kasus kematian Ihwan Sahab akibat penyiksaan di Kamboja menjadi peringatan keras bagi masyarakat yang berniat bekerja ke luar negeri secara ilegal. Praktik perdagangan manusia bukan hanya masalah hukum semata, namun juga persoalan kemanusiaan yang menimbulkan penderitaan berat bagi para korban. Oleh karena itu, pemerintah sudah mengeluarkan imbauan dan larangan untuk tidak menempatkan PMI ke negara-negara tertentu tanpa prosedur resmi yang dapat menjamin perlindungan dan keselamatan mereka.

Biaya yang tinggi untuk pemulangan jenazah dan penyelesaian kasus juga menjadi beban berat bagi keluarga korban. Hal ini menegaskan pentingnya upaya preventif agar tidak ada warga negara yang terjerumus ke dalam praktik penempatan tenaga kerja ilegal yang tidak terlindungi hukum.

Kesimpulan

Ihwan Sahab adalah seorang pemuda asal Bekasi yang memilih mencari penghidupan di luar negeri untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Namun, perjalanan itu berakhir tragis dengan kematian akibat penyiksaan di tangan rekan kerja dan atasan yang menuntut target kerja yang tinggi tanpa memikirkan hak dan keselamatan pekerja.

Kisahnya menggugah kesadaran bahwa perlindungan bagi pekerja migran harus menjadi prioritas utama pemerintah dan masyarakat. Penguatan regulasi, peningkatan kesadaran tentang bahaya penempatan ilegal. Dan pemantauan ketat terhadap perusahaan-perusahaan yang menjalankan praktik scammer atau ilegal menjadi kunci mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.

Semoga cerita Ihwan Sahab yang penuh duka ini menjadi pengingat dan motivasi untuk memperjuangkan hak-hak pekerja migran serta menjaga martabat manusia dalam setiap bentuk pekerjaan dan penempatan kerja.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca informasi ini, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi viral yang ada di POS VIRAL.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari Tribunnews.com
  2. Gambar Kedua dari  DetikNews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tele Grup
Channel WA
Grup FB
Search