Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas) Makassar beri klarifikasi usai viral di media sosial atas dugaan menolak pasien gawat darurat.
Dampak dari viralnya video tersebut sehingga menimbulkan kekhawatiran dan kesalahpahaman di kalangan masyarakat. POS VIRAL akan membahas lebih lanjut mengenai klarifikasi resmi RS Unhas dan kronologi lengkap kejadian yang sebenarnya, yuk simak selengkapnya!
Viral Dugaan Penolakan Pasien di IGD RS Unhas
Video viral yang tersebar di media sosial memperlihatkan seorang pria yang merekam dan berdebat dengan petugas medis di IGD RS Unhas. Dalam video itu, narasi menuduh rumah sakit menolak pasien gawat darurat untuk mendapatkan perawatan di IGD.
Kejadian ini memicu reaksi luas dan menjadi perhatian publik, khususnya bagi keluarga pasien yang selama ini mempercayakan pelayanan kesehatan di RS Unhas.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Klarifikasi Resmi RS Unhas
Menanggapi viralnya video tersebut, manajemen RS Unhas mengeluarkan pernyataan resmi pada 30 April 2025 yang menegaskan bahwa rumah sakit tidak pernah menolak pasien gawat darurat. RS Unhas menjelaskan bahwa setiap pasien yang datang dengan kondisi darurat selalu diterima dan diberikan penanganan sesuai prosedur medis yang berlaku.
Rumah sakit juga menyatakan menolak segala tuduhan yang tidak berdasar dan tidak didukung oleh fakta valid. Mereka menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan kesalahpahaman yang timbul akibat pemberitaan tersebut.
Kronologi Kejadian Pada 28 April 2025
Kejadian bermula pada Senin, 28 April 2025, sekitar pukul 21.30 WITA. Saat itu, IGD RS Unhas dalam keadaan penuh dengan delapan pasien yang sedang dirawat dan dua pasien lain yang menunggu antrean masuk. Kapasitas ruang IGD yang terbatas menyebabkan beberapa pasien harus menunggu giliran.
Seorang pasien laki-laki berusia 66 tahun tiba menggunakan ambulans dengan kondisi lemas dan sesak napas. Karena semua brankar IGD sudah terpakai, dokter jaga IGD melakukan pemeriksaan dan penanganan di luar ruangan, yaitu di atas brankar ambulans, demi keselamatan pasien.
Baca Juga:
Rentetan Kasus Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Berbagai Daerah
Proses Penanganan Pasien di Luar IGD
Dokter yang berjaga, yang dikenal sebagai Dokter S, memeriksa pasien tersebut dan menyatakan bahwa pasien dapat dirawat di RS Unhas dengan catatan tetap berada di atas brankar ambulans. Pasien kemudian mendapatkan tindakan medis seperti pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium dan pemberian cairan infus.
Keluarga pasien juga diminta menyelesaikan administrasi yang diperlukan agar proses perawatan dapat berjalan lancar. RS Unhas menegaskan bahwa meskipun kapasitas IGD penuh, pasien tetap mendapat penanganan life-saving sesuai prosedur medis demi keselamatan pasien.
Penjelasan Tentang Larangan Merekam
Dalam video viral, tampak seorang tenaga kesehatan mengenakan baju medis hijau yang melarang pengambilan gambar tanpa izin di fasilitas pelayanan kesehatan. Larangan ini merupakan bagian dari aturan rumah sakit untuk menjaga privasi dan kenyamanan pasien serta staf medis.
Namun, pria yang merekam tetap melanjutkan perekaman dan mengeluhkan bahwa pasien tidak segera ditangani. RS Unhas menyesalkan adanya kesalahpahaman yang timbul akibat video tersebut dan berharap masyarakat dapat memahami aturan yang berlaku di rumah sakit.
Komitmen RS Unhas dalam Pelayanan Kesehatan
RS Unhas menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik, profesional, dan berorientasi pada keselamatan serta kenyamanan pasien. Tenaga medis dan staf bekerja dengan dedikasi tinggi untuk memastikan setiap pasien mendapatkan pelayanan yang cepat, tepat, dan aman.
Rumah sakit juga mengingatkan bahwa dalam situasi darurat, prioritas utama adalah pasien dengan kondisi paling gawat yang membutuhkan penanganan segera. Mereka meminta masyarakat untuk memahami keterbatasan kapasitas fasilitas IGD dan prosedur medis yang harus dijalankan demi keselamatan pasien.
Kesimpulan
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas) Makassar membantah tuduhan menolak pasien gawat darurat yang viral di media sosial. Pasien yang datang dalam kondisi darurat pada 28 April 2025 telah mendapatkan penanganan medis sesuai prosedur. Yang dimana meskipun ruang IGD penuh dan penanganan dilakukan di luar ruang IGD demi keselamatan pasien.
RS Unhas menegaskan tidak pernah menolak pasien dan selalu mengutamakan pelayanan life-saving dengan profesionalisme tinggi. Kasus ini menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat terhadap prosedur medis dan keterbatasan kapasitas rumah sakit dalam memberikan pelayanan terbaik.
Buat kalian yang ingin mendapatkan informasi terbaru dan ter-update lainnya, kalian bisa kunjungi POS VIRAL, yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik dan terviral baik itu yang ada didalam negeri ataupun diluar negeri.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari unhas.ac.id
- Gambar Kedua dari galerimedika.com