Turis asal Malaysia, Amirah Bazil, berhasil selamat usai terseret arus di perairan Gili Lawa, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu, 29 Juni 2025.
Amirah terpisah dari rombongannya saat menyelam di perairan Crystal Rock, Gili Lawa, Taman Nasional Komodo. Ia ditemukan oleh kru speed boat Fenidea yang melintas, setelah terseret arus hingga ke tepian pantai. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran POS VIRAL.
Detik-Detik Menegangkan di Gili Lawa
Pada Minggu, 29 Juni 2025, sebuah insiden menegangkan terjadi di perairan Gili Lawa, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yang melibatkan seorang wisatawan asal Malaysia bernama Amirah Bazil Binti Ahmad Kamal, berusia 35 tahun. Gili Lawa, yang dikenal dengan keindahan bawah lautnya, menjadi saksi bisu momen mencekam ketika Amirah terseret arus kuat saat sedang melakukan aktivitas diving bersama rombongannya.
Peristiwa ini bermula sekitar pukul 06.45 WITA di perairan Crystal Rock, sebuah lokasi penyelaman populer di Gili Lawa. Arus bawah laut yang tiba-tiba menguat membuat Amirah terpisah dari rekan-rekannya dan dilaporkan hilang. Kepanikan melanda rombongan penyelam yang segera menyadari hilangnya Amirah, memicu alarm darurat dan laporan cepat kepada pihak berwenang setempat.
Gili Lawa adalah bagian dari Taman Nasional Komodo, sebuah situs warisan dunia UNESCO yang terkenal dengan keanekaragaman hayati lautnya yang melimpah, namun juga dikenal memiliki arus bawah laut yang kuat dan tidak terduga, yang memerlukan kehati-hatian ekstra bagi para penyelam. Insiden ini sekali lagi mengingatkan akan potensi bahaya tersembunyi di balik keindahan alam yang memukau.
Respons Cepat dan Koordinasi SAR
Begitu laporan mengenai hilangnya Amirah Bazil diterima, respons cepat dari pihak berwenang segera diinisiasi. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Fathur Rahman, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan tersebut dari Pos SAR Manggarai Barat. Tanpa membuang waktu, tim SAR gabungan segera bergerak ke lokasi kejadian untuk memulai operasi pencarian.
Tim SAR diberangkatkan menggunakan perahu cepat (RIB) dari Pos SAR Manggarai Barat, mengarungi perairan Gili Lawa dengan harapan menemukan Amirah secepat mungkin. Koordinasi antara berbagai pihak menjadi kunci dalam upaya penyelamatan ini. Pos SAR Manggarai Barat segera berkoordinasi dengan potensi SAR lainnya, menunjukkan kesiapan dan profesionalisme dalam menangani situasi darurat di laut.
Fathur Rahman menegaskan pentingnya kecepatan dalam merespons insiden semacam ini, mengingat faktor waktu sangat krusial dalam kasus orang hilang terseret arus di laut. Kesiapsiagaan dan respons terkoordinasi dari tim penyelamat menjadi harapan utama bagi keluarga dan rekan-rekan Amirah yang menanti kabar.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Penemuan Dramatis Oleh Kapal Lain
Di tengah upaya pencarian yang sedang berlangsung oleh tim SAR gabungan, sebuah kabar gembira datang yang mengubah arah operasi penyelamatan. Sebelum tim SAR tiba di titik pencarian utama, Amirah Bazil ditemukan dalam kondisi selamat. Penemuan dramatis ini tidak dilakukan oleh tim SAR secara langsung, melainkan oleh kru speed boat Fenidea yang secara kebetulan melintas di area pantai Pulau Gili Lawa.
Fathur Rahman menjelaskan bahwa tim mendapatkan informasi ini dari kru Kapal Sea More Papua, kapal yang ditumpangi oleh Amirah dan rombongannya. Ini menunjukkan peran krusial dari komunitas maritim dan kesigapan kru kapal lain dalam membantu sesama di tengah laut.
Amirah Bazil terseret arus hingga ke tepian pantai Pulau Gili Lawa, tempat ia ditemukan oleh kru speed boat Fenidea. Penemuan ini menjadi bukti betapa tak terduganya penyelamatan bisa terjadi, seringkali melibatkan elemen keberuntungan dan kewaspadaan dari pihak-pihak yang tidak terlibat langsung dalam operasi pencarian resmi.
Baca Juga:
Kondisi Kesehatan dan Mental Korban
Setelah ditemukan selamat, Amirah Bazil segera bergabung kembali dengan rombongannya di Kapal Sea More Papua. Tim SAR gabungan yang tiba di lokasi langsung melakukan pemeriksaan cepat untuk memastikan kondisi kesehatan Amirah. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Amirah berada dalam keadaan sehat dan selamat. Tanpa mengalami luka serius meskipun baru saja melewati pengalaman yang nyaris merenggut nyawanya.
Ini adalah kabar melegakan bagi semua pihak, terutama mengingat potensi bahaya yang sangat besar dari terseret arus di laut terbuka. Yang mengejutkan dan menunjukkan ketangguhan mental Amirah adalah keputusannya untuk tetap melanjutkan perjalanan wisatanya di perairan Labuan Bajo.
Meskipun baru saja mengalami insiden yang menegangkan dan berpotensi traumatis, Amirah memilih untuk tidak membatalkan rencana liburannya. Keputusan ini mencerminkan semangat petualangan dan ketahanan diri yang luar biasa. Kondisi fisik dan mental yang stabil setelah insiden tersebut membuktikan bahwa Amirah mampu menghadapi situasi darurat dengan baik dan pulih dengan cepat.
Pelajaran Penting dari Insiden Ini
Insiden terseretnya Amirah Bazil di Gili Lawa memberikan beberapa pelajaran penting yang patut menjadi perhatian bagi para penyelam, operator tur, dan pihak berwenang. Pertama, meskipun Gili Lawa menawarkan keindahan bawah laut yang memukau. Perairan ini juga dikenal memiliki arus yang kuat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, penting bagi setiap penyelam untuk selalu memahami kondisi arus dan tidak pernah meremehkan potensi bahaya.
Kedua, perlunya briefing keselamatan yang komprehensif sebelum penyelaman. Termasuk informasi terkini tentang kondisi arus dan prosedur darurat jika terjadi pemisahan dari rombongan. Operator tur dan pemandu selam memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keselamatan para wisatawan mereka. Ketiga, pentingnya kolaborasi antarpihak dalam operasi penyelamatan. Penemuan Amirah oleh kru speed boat Fenidea yang kebetulan melintas menunjukkan betapa efektifnya jaringan komunikasi dan kerja sama antara kapal-kapal di perairan.
Insiden ini juga menekankan perlunya peralatan diving yang berfungsi optimal. Terakhir, semangat pantang menyerah dari korban sendiri, yang tetap melanjutkan trip wisatanya, menunjukkan ketangguhan manusia dalam menghadapi cobaan. Pelajaran ini harus menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu memprioritaskan keselamatan di perairan.
Kesimpulan
Insiden terseretnya Turis Malaysia terseret arus di Gili Lawa berakhir dengan selamat berkat kombinasi respons cepat tim SAR, kewaspadaan komunitas maritim, dan ketangguhan korban. Meskipun berpotensi menjadi tragedi, peristiwa ini justru menjadi contoh keberhasilan operasi penyelamatan dan pentingnya kesadaran akan kondisi lingkungan laut.
Semoga pelajaran dari kejadian ini dapat meningkatkan standar keselamatan penyelaman di destinasi wisata bahari Indonesia. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari nusantara