Seorang remaja 17 tahun keracunan setelah mengikuti tips keliru dengan minum darah, mengakibatkan kondisi kesehatan sangat berbahaya.
Kasus seorang remaja di Bandung yang keracunan setelah mengonsumsi darah ular kobra menjadi pengingat keras akan bahaya dari praktik-praktik pengobatan alternatif yang tidak teruji. Berikut Ini POS VIRAL akan memperingatan untuk selalu mengedepankan informasi medis yang valid dan menghindari risiko fatal demi klaim khasiat yang meragukan.
Kisah Tragis Keracunan Darah Kobra
Sebuah insiden yang mengkhawatirkan menimpa seorang remaja berusia 17 tahun di Kabupaten Bandung. Ia dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami keracunan parah akibat mengonsumsi darah ular kobra. Remaja tersebut mengikuti anjuran dari seorang teman yang mengklaim bahwa darah ular kobra dapat mengobati penyakit HIV.
Kasus ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @infokabupatenbandung, yang menarik perhatian luas publik terhadap bahaya praktik pengobatan yang tidak rasional. Remaja itu nekat meminum darah ular kobra mentah tanpa memedulikan risiko kesehatan yang mungkin timbul dari tindakan tersebut.
Ironisnya, remaja tersebut sempat mengeluh gejala keracunan, namun mengabaikannya karena termakan mitos. Kondisinya semakin memburuk hingga ia mengalami kejang-kejang, mual, muntah, dan diare hebat. Ini menunjukkan betapa cepat dan parahnya efek samping dari konsumsi zat berbahaya tersebut.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo Nikmati Keseruan Nonton Bola, Akses Tanpa Batas, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Ancaman Medis Di Balik Mitos Pengobatan Darah
Dokter Erni Nuraini, seorang praktisi kesehatan, dengan tegas menjelaskan bahwa mengonsumsi darah ular kobra adalah tindakan yang sangat berbahaya dan tidak memiliki dasar ilmiah. Darah, terlepas dari jenis hewannya, mengandung berbagai risiko kesehatan serius jika dikonsumsi oleh manusia.
Salah satu bahaya utama adalah kontaminasi bakteri, parasit, dan virus yang dapat menyebabkan infeksi berat. Darah ular, khususnya, dapat menjadi medium penularan penyakit zoonosis yang berpotensi mematikan. Konsumsi darah mentah meningkatkan risiko tertular patogen berbahaya ini.
Lebih lanjut, tubuh manusia tidak dirancang untuk mencerna darah dalam jumlah besar. Mengonsumsi darah dapat menyebabkan hemochromatosis, yaitu penumpukan zat besi berlebih dalam tubuh, yang dapat merusak organ-organ vital seperti hati, jantung, dan pankreas. Ini menunjukkan bahwa alih-alih menyembuhkan, konsumsi darah justru dapat menimbulkan penyakit baru.
Baca Juga: Bintang Film 18+ Bonnie Blue Ditangkap Usai Aksi Ludahi Bendera Merah Putih
Bahaya Ganda, Toksin Dan Penyakit
Selain ancaman bakteri dan virus, darah ular kobra juga dapat mengandung residu racun yang berbahaya. Meskipun ular telah disembelih, kemungkinan ada sisa racun yang dapat menimbulkan efek toksik pada tubuh manusia jika dikonsumsi. Racun ini dapat menyebabkan berbagai gejala keracunan.
Risiko lainnya adalah penularan penyakit parasit seperti toxoplasmosis atau cacing pita, yang dapat menyerang berbagai organ tubuh manusia. Paparan langsung terhadap darah hewan mentah meningkatkan peluang infeksi parasit ini, yang seringkali sulit didiagnosis dan diobati.
Penting untuk dipahami bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa darah ular kobra dapat menyembuhkan HIV atau penyakit lainnya. Klaim semacam itu adalah mitos yang menyesatkan dan berpotensi membahayakan nyawa. Pengobatan HIV memerlukan pendekatan medis berbasis bukti dan terapi antiretroviral yang terbukti efektif.
Mencegah Insiden Serupa, Edukasi Dan Pencegahan
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat luas mengenai pentingnya literasi kesehatan dan skeptisisme terhadap klaim pengobatan yang tidak teruji. Edukasi mengenai bahaya konsumsi darah hewan dan pentingnya mencari pengobatan yang berbasis bukti medis harus terus digalakkan.
Pihak berwenang dan tokoh masyarakat juga memiliki peran krusitif dalam menyebarkan informasi yang benar dan memerangi mitos kesehatan yang menyesatkan. Kampanye kesadaran publik dapat membantu mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang, melindungi individu dari praktik berbahaya.
Masyarakat diimbau untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis profesional ketika menghadapi masalah kesehatan. Hindari mencari solusi instan dari sumber yang tidak terverifikasi. Kesehatan adalah aset paling berharga, dan keputusan terkait pengobatan harus didasarkan pada informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai berita-berita viral lainnya hanya di seputaran POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
-
-
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari anehdidunia.com
-
