Miris! Anak Dipaksa Jadi Manusia Silver, di Indonesia menjadi perhatian karena melibatkan anak-anak yang dipaksa bekerja untuk mencari nafkah.
Banyak yang merasa prihatin terhadap kondisi sang anak dan mengecam tindakan ibunya yang membiarkan tubuh anaknya dilumuri cat silver guna mencari uang di bawah teriknya matahari. Pemandangan ini pun memicu keprihatinan publik. Bagaimana tidak, di saat anak kecil tersebut berjuang mencari nafkah di bawah panas matahari, ibunya justru memilih berteduh dengan nyaman sambil mengawasinya dari kejauhan.
Fenomena Manusia Silver, Realitas Kelam di Jalanan
Fenomena manusia silver sendiri sebenarnya bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Banyak anak-anak dan orang dewasa yang terpaksa melakukan pekerjaan jalanan ini demi menopang ekonomi keluarga. Meskipun sudah sering ditertibkan oleh pihak berwenang, aksi ini masih terus berlangsung dan menunjukkan bahwa eksploitasi anak di jalanan masih menjadi masalah serius yang perlu perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat.
Menurut ILO Conventions, eksploitasi anak termasuk pekerjaan di bawah umur minimum yang ditetapkan oleh undang-undang nasional, pekerjaan rumah tangga berbahaya yang tidak dibayar, dan bentuk-bentuk terburuk dari pekerja anak.
Ini mencakup segala bentuk perbudakan atau praktik serupa perbudakan, seperti penjualan atau perdagangan anak, kerja paksa atau wajib, penggunaan, perekrutan, atau penawaran anak untuk pelacuran, produksi pornografi, atau kegiatan terlarang.
| POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Ibu Santai Berteduh, Anak Jadi Manusia Silver di Jalanan
Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan pemandangan yang menyayat hati. Seorang anak kecil, dengan tubuh penuh cat perak, tampak meminta uang kepada para pengendara di lampu merah. Sementara itu, sang ibu duduk santai berteduh di bawah pohon, terlihat tidak peduli dengan anaknya yang kepanasan dan menghirup asap kendaraan.
Reaksi Netizen Video tersebut langsung menjadi viral dan mengundang berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang mengecam tindakan ibu tersebut karena dianggap tidak bertanggung jawab.
“Gimana sih hati ibunya? Anak kecil dibiarkan panas-panasan, sementara dia duduk enak di tempat teduh?”
“Ini bukan sekadar kemiskinan, tapi juga eksploitasi anak. Harusnya ibu yang cari uang, bukan anak!”
“Tolong pihak berwenang bertindak! Kasihan anak-anak kecil yang diperlakukan seperti ini.”
Tak sedikit pula yang mencurigai bahwa fenomena manusia silver. Terutama yang melibatkan anak-anak, sudah menjadi bagian dari sindikat eksploitasi anak yang terorganisir.
Baca Juga:
Dampak Kesehatan Bagi Anak-Anak Manusia Silver
Beriku beberapa dampak kesehatan bagi anak-anak manusia silver:
1. Bahaya Kesehatan dari Cat Perak
Cat yang digunakan oleh manusia silver bukanlah cat yang aman untuk kulit, apalagi bagi anak-anak. Banyak dari mereka menggunakan cat semprot yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti:
- Timbal (Lead) yang bisa menyebabkan gangguan saraf
- Merkuri yang dapat merusak ginjal
- Zat beracun lainnya yang bisa menyebabkan iritasi kulit dan gangguan pernapasan
2. Trauma dan Gangguan Mental
Anak-anak yang bekerja di jalanan sering mengalami:
- Rasa tidak berharga, karena mereka hanya dianggap sebagai alat pencari uang
- Ketakutan dan kecemasan, akibat interaksi dengan orang asing dan situasi jalanan yang keras
- Kurangnya kepercayaan diri, karena mereka tidak mendapatkan pendidikan yang layak
3. Risiko Kekerasan dan Pelecehan
Anak-anak yang dibiarkan di jalanan rentan menjadi korban kekerasan fisik, verbal, atau bahkan pelecehan seksual. Tanpa perlindungan, mereka berada dalam lingkungan yang sangat berbahaya.
Tindakan Satpol PP dan Dinas Sosial
Menurut Kepala Satpol PP Kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki, sepanjang tahun 2024 sudah ada puluhan manusia silver yang ditertibkan dan diserahkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan pembinaan. Namun, tidak sedikit dari mereka yang kembali turun ke jalan dan berpindah lokasi untuk menghindari razia.
Hal ini menunjukkan bahwa upaya penertiban saja tidak cukup, diperlukannya pendekatan yang lebih komprehensif untuk mengatasi akar permasalahan ini.
Pemerintah diharapkan lebih tegas dalam menegakkan hukum, menyediakan program rehabilitasi yang efektif, serta menciptakan peluang ekonomi bagi keluarga kurang mampu agar anak-anak tidak lagi dijadikan sebagai sumber penghasilan.
Eksploitasi Anak, Antara Kemiskinan dan Kejahatan Sosial
Fenomena ini memperlihatkan bahwa eksploitasi anak masih menjadi masalah serius di Indonesia. Anak-anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan, bermain, dan menikmati masa kecilnya justru dipaksa bekerja di jalanan untuk mencari nafkah.
- Faktor Kemiskinan: Banyak keluarga miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, sehingga menganggap anak mereka sebagai “sumber penghasilan tambahan.”
- Kurangnya Kesadaran akan Hak Anak: Beberapa orang tua menganggap bahwa membawa anak ke jalanan adalah sesuatu yang wajar, tanpa menyadari dampak buruknya.
- Sindikat Eksploitasi Anak: Ada dugaan bahwa sebagian besar anak manusia silver sebenarnya dikoordinasi oleh kelompok tertentu yang mengambil keuntungan dari hasil yang mereka peroleh.
Eksploitasi anak seperti ini merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Perlindungan Anak. Sayangnya, penegakan hukum terhadap kasus seperti ini masih lemah, sehingga fenomena manusia silver terus berlanjut.
Kesimpulan
Kisah ibu yang santai berteduh sementara anaknya menjadi manusia silver di jalanan adalah cerminan kejamnya eksploitasi anak yang masih terjadi di Indonesia.
Anak-anak seharusnya berada di rumah, bersekolah, dan menikmati masa kecilnya, bukan bekerja di bawah terik matahari untuk mencari uang. Masyarakat, pemerintah, dan lembaga sosial harus bersinergi untuk menghentikan praktik ini.
Dengan adanya POS VIRAL ini, Kamu dapat melihat berita-berita top tranding yang terjadi di seluruh indonesia bahkan dunia.