Polisi membongkar praktik curang gelonggong ayam oleh pedagang ayam potong di Pasar Kebayoran Lama. Pedagang melakukan kecurangan ini demi keuntungan besar.
Praktik penggelonggongan ini terungkap di tempat pemotongan ayam milik seorang pedagang berinisial A, yang berlokasi di Pasar Kebayoran Lama. Dalam penggerebekan tersebut, seorang “pria berinisial S (30)”, yang bekerja sebagai tukang potong ayam, turut diamankan oleh pihak kepolisian.
“Pelaku melakukan aksinya dengan menyuntikkan air ke dalam daging ayam untuk meningkatkan beratnya secara signifikan”. Dengan begitu, ayam terlihat lebih gemuk dan berisi, sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan ayam broiler biasa yang tidak digelonggong. POS VIRAL akan memberikan informasi terkait tentang terbongkar nya praktik curang gelonggong ayam untuk mendapatkan keuntungan besar.

Modus Operandi dan Dampak Praktik Gelonggong Ayam
Tersangka S melakukan penggelonggongan ayam dengan menyuntikkan air ke dalam tubuh ayam potong, sehingga beratnya bertambah secara tidak wajar. Menurut AKP Bima Sakti, Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, penambahan berat ini bisa mencapai 100-200 gram per ekor ayam.
Ayam yang telah digelonggong dijual dengan harga Rp50 ribu per ekor, lebih tinggi dari harga rata-rata di DKI Jakarta yang sekitar Rp40.619. Praktik ini dilakukan untuk meraup keuntungan yang lebih besar, dengan perkiraan keuntungan mencapai 20-30% per ekor. Praktik penggelonggongan ayam ini telah berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Dalam sehari, S mampu menggelonggong 100 hingga 200 ekor ayam untuk dijual di Pasar Kebayoran Lama.
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan, Hasudungan A Sidabalok, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kesehatan yang signifikan akibat mengonsumsi ayam gelonggongan. Namun, praktik ini tetap merugikan konsumen karena mereka membayar lebih untuk berat yang sebenarnya adalah air.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Baca Juga:
Kapolri Ditantang Copot Kapolda Jateng Gara-Gara Intimidasi Band Sukatani
Viral: Rombongan Umrah Indonesia Teriakkan Bebaskan Palestina!
Pengungkapan Kasus dan Penangkapan Tersangka
Kasus penggelonggongan ayam ini terungkap berkat laporan dari masyarakat yang curiga dengan ukuran ayam yang tidak wajar. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap S pada Kamis, 27 Februari dini hari. Saat penangkapan, polisi menemukan barang bukti berupa ayam yang sudah disuntik air, alat kompresor, galon air, serta selang yang dimodifikasi dengan jarum suntik.
Menurut Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Bima Sakti, ayam yang telah disuntik air akan terlihat lebih besar dan berat, sehingga “pelaku dapat menjualnya dengan harga lebih tinggi”. Tersangka S dijerat dengan Pasal 62 Ayat (1) juncto Pasal 8 Ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp 2 miliar. Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli daging ayam di pasar.
Ancaman Hukuman dan Imbauan kepada Masyarakat
Tersangka S dijerat dengan Pasal 62 Ayat (1) juncto Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Ia terancam hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda hingga Rp 2 miliar. AKP Bima Sakti mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan melaporkan jika menemukan dugaan praktik serupa. Polisi juga akan terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap praktik-praktik ilegal yang merugikan masyarakat.
Kasus ini menjadi peringatan bagi “pelaku” usaha lain untuk tidak melakukan praktik curang yang merugikan konsumen. Masyarakat juga diimbau untuk lebih teliti dan waspada dalam memilih produk makanan yang dikonsumsi. Memeriksa kualitas dan berat produk sebelum membeli dapat membantu mencegah kerugian akibat praktik penipuan seperti ini.
Perkembangan Kasus dan Tindakan Hukum Lebih Lanjut
Polisi telah memeriksa empat saksi terkait kasus penggelonggongan ayam ini dan siap melakukan gelar perkara jika ditemukan “pelaku” lain yang terlibat. Pengungkapan praktik curang ini merupakan bagian dari operasi Satgas Pangan menjelang Ramadhan 1446 Hijriah. Kasus ini tercatat dalam Laporan Polisi Nomor: Lp/B/701/II/2025/Spkt/RestroJaksel/PMJ, tanggal 27 Februari 2025, dan Surat Perintah Penyelidikan Nomor: SP.Lidik/1332/II/2025/Reskrim Jaksel, tanggal 27 Februari 2025.
Praktik penggelonggongan ayam ini tidak hanya merugikan konsumen secara ekonomi tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan. Meskipun belum ada laporan mengenai dampak kesehatan yang signifikan. Konsumen tetap berhak mendapatkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan harga yang dibayarkan. Oleh karena itu, tindakan tegas dari pihak kepolisian sangat diperlukan untuk memberantas praktik-praktik curang seperti ini.
Kesimpulan
Kasus penggelonggongan ayam di Pasar Kebayoran Lama ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan tindakan tegas terhadap praktik-praktik curang yang merugikan konsumen. Masyarakat juga perlu lebih waspada dan teliti dalam membeli produk makanan. Serta tidak ragu untuk melaporkan jika menemukan dugaan praktik serupa. Dengan kerjasama antara masyarakat dan pihak berwajib, diharapkan praktik-praktik curang seperti ini dapat diberantas dan konsumen dapat terlindungi.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang informasi-informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.