Tragedi terjadi di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah di Desa Blimbing, Situbondo, ketika atap asrama putri ambruk pada Rabu dini hari.

Peristiwa yang mengguncang terjadi pada malam hari, saat para santriwati Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Syekh Abdul Qodir Jaelani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sedang berbagi waktu istirahat.
Insiden ini menewaskan satu santriwati dan melukai beberapa lainnya, dengan sebagian korban harus dirawat di rumah sakit. Ambruknya bangunan diduga dipicu oleh kerusakan struktural akibat gempa sebelumnya yang diperparah hujan lebat dan angin kencang.
Atap asrama putri tiba‑tiba ambruk pada Rabu dini hari. Akibatnya, satu santriwati tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka. Simak berbagai berita dan informasi menarik lainnya yang bisa Anda temukan di POS VIRAL.
Kronologi Kejadian
Peristiwa bermula sekitar pukul 00.30 WIB ketika hujan deras disertai angin kencang berlangsung di wilayah Desa Blimbing. Atap bangunan asrama putri dikabarkan ambruk karena kuda‑kuda atap bergeser dan genting jatuh menimpa para santriwati yang sedang beristirahat.
Menurut laporan, di dalam ruangan tersebut terdapat 19 santriwati saat kejadian berlangsung. Dari jumlah tersebut, satu orang dinyatakan meninggal dunia, empat dirawat di rumah sakit, dan sisanya mengalami luka ringan.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim) bersama BPBD Kabupaten Situbondo segera melakukan assesmen lokasi kejadian.
Mereka menemukan bahwa atap dan struktur atas bangunan memang sebelumnya menunjukkan keretakan akibat dampak gempa bumi berkekuatan 5,7 SR pada 25 September 2025 dan kemudian terparah oleh hujan lebat serta angin kencang.
| POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!
Dampak Terhadap Santriwati
Bagi santriwati yang menjadi korban, insiden ini tidak hanya menyisakan luka fisik tetapi juga trauma psikologis. Mereka yang selamat kini mendapatkan pendampingan baik dari pihak pesantren maupun orang tua. Beberapa korban luka serius harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit terdekat.
Pengasuh pesantren menyampaikan bahwa kondisi santriwati pasca‑kejadian masih terguncang dan belum siap kembali ke ruangan asrama yang rusak. Atas dasar itu, pihak pesantren memutuskan untuk menunda aktivitas tidur di asrama putri hingga kondisi diperbaiki.
Baca Juga:
Tanggapan Pihak Berwenang

Pemerintah daerah melalui BPBD Jatim dan Kabupaten Situbondo menyikapi insiden ini dengan serius. Mereka menyerahkan bantuan material bangunan seperti semen dan galvalum serta logistik untuk mendukung proses perbaikan segera.
Sementara itu, lembaga keagamaan setempat mengimbau seluruh pondok pesantren di wilayah rawan gempa atau menggunakan bangunan bertingkat untuk melakukan audit struktural secara rutin. Langkah ini dianggap penting agar kejadian serupa tidak terulang.
Langkah Berikutnya Untuk Pemulihan
Untuk jangka pendek, pesantren melakukan relokasi santriwati sementara waktu dan memperbaiki bangunan asrama. Orang tua santriwati juga dilibatkan untuk memastikan keamanan anak‑anaknya dalam aktivitas keseharian.
Secara jangka panjang, diperlukan regulasi lebih ketat terhadap bangunan sekolah dan pesantren, terutama di kawasan rawan bencana.
Kerjasama antara pemerintah daerah, Kementerian Agama, dan lembaga teknis konstruksi menjadi kunci agar fasilitas pendidikan bukan hanya layak for belajar tapi juga aman untuk tinggal.
Terima kasih atas waktunya, semoga informasi ini bisa membantu Anda dan siap menghadapi situasi apa pun, kunjungi kami lagi untuk terus mendapatkan kabar viral dan update terkini lainnya di POS VIRAL.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari radarbanyuwangi.jawapos.com
