Banjir di Bekasi telah merenggut banyak hal, termasuk kenyamanan tempat tinggal. Namun, viralnya kabar Wali Kota Bekasi mengungsi ke hotel justru menambah luka bagi sebagian warga.
Bencana banjir yang melanda Kota Bekasi pada awal Maret 2025 telah menyebabkan dampak yang meluas, merendam ribuan rumah dan memaksa ribuan warga untuk mengungsi. Di tengah situasi darurat ini, perhatian publik justru tertuju pada Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, beserta keluarganya.
Pasalnya, kediaman pribadi mereka di kawasan Kemang Pratama, Rawalumbu, turut terendam banjir. Namun, keputusan keluarga Wali Kota Bekasi Ngungsi ke sebuah hotel berbintang daripada ke tenda-tenda pengungsian yang disediakan pemerintah, memicu gelombang reaksi dari warganet. Simak selengkapnya dalam artikel POS VIRAL ini.
Banjir Parah Lumpuhkan Kota Bekasi
Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi sejak awal Maret telah menyebabkan luapan Kali Bekasi, memicu banjir dengan ketinggian mencapai 2,5 meter di beberapa wilayah. Perumahan Villa Nusa Indah 1 dan 2 menjadi salah satu lokasi yang terdampak paling parah, dengan air yang hampir menutupi atap rumah satu lantai.
Selain itu, RSUD Kota Bekasi juga tak luput dari genangan air, menyebabkan gangguan operasional dan menambah daftar panjang dampak dari bencana ini. Akibat banjir ini, aktivitas di Kota Bekasi lumpuh total. Delapan dari 12 kecamatan terdampak, dengan 20 titik banjir yang tersebar di berbagai wilayah.
Pemerintah daerah telah mendirikan tenda-tenda pengungsian untuk menampung warga yang terdampak. Namun, di tengah upaya penanganan banjir, sorotan justru tertuju pada keluarga Wali Kota Bekasi.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Keluarga Wali Kota Mengungsi ke Hotel
Sebuah video yang memperlihatkan istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono, tiba di sebuah hotel berbintang di tengah suasana hujan, viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @rakyatbekasi.com, yang kemudian dibagikan ulang oleh akun X (Twitter) @Mdy_AsmaraXXX. Dalam video tersebut, terdengar suara seorang wanita yang mengatakan, “Wali kota kita rumahnya kebanjiran, guys. Jadi nginepnya di Horison (hotel).”
Sontak, unggahan ini menuai beragam komentar dari warganet. Banyak yang menyayangkan keputusan keluarga wali kota untuk mengungsi ke hotel, alih-alih ke tenda-tenda pengungsian yang disediakan pemerintah untuk warga yang terdampak banjir.
Baca Juga: Detik-Detik Banjir Menerjang Mal Mega Bekasi: Pengunjung Lari Kepanikan
Reaksi Warganet
Keputusan keluarga wali kota untuk mengungsi ke hotel berbintang menuai kritik dari warganet. Banyak yang menilai bahwa tindakan tersebut kurang menunjukkan empati terhadap warga yang tengah menghadapi musibah banjir. “Seharusnya jangan di-share. Jagalah perasaan yang terdampak banjir, mereka nggak bisa bayar hotel,” tulis seorang warganet di kolom komentar video tersebut.
Warganet lainnya mempertanyakan sumber dana yang digunakan untuk membayar penginapan di hotel tersebut. “Itu bayar hotelnya pakai uang pribadi atau uang rakyat?” tanya seorang warganet. Tak sedikit pula warganet yang menyindir keluarga wali kota. “Enak ya, rumah kebanjiran malah nginep di hotel. Kita mah boro-boro,” tulis seorang warganet dengan nada sinis.
Pemerintah Kota Bekasi Belum Berikan Tanggapan
Hingga saat ini, Pemerintah Kota Bekasi belum memberikan tanggapan resmi terkait video viral tersebut. Awak media telah berupaya menghubungi pihak terkait, namun belum mendapatkan respons.
Citra Pemimpin di Tengah Krisis
Keputusan keluarga Wali Kota Bekasi untuk mengungsi ke hotel di tengah banjir besar yang melanda kota tersebut, telah menjadi isu yang sensitif di mata publik. Hal inilah yang memunculkan pertanyaan tentang citra seorang pemimpin di tengah krisis. Di satu sisi, setiap individu memiliki hak untuk mencari tempat yang aman dan nyaman untuk berlindung dari bencana.
Namun, sebagai seorang pemimpin, Wali Kota Bekasi memiliki tanggung jawab moral untuk menunjukkan empati dan solidaritas terhadap warganya yang terdampak banjir. Keputusan untuk mengungsi ke hotel berbintang, alih-alih ke tenda-tenda pengungsian yang disediakan pemerintah, dapat menimbulkan persepsi negatif di mata publik. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin daerah mereka.
Kesimpulan
Bencana banjir yang melanda Kota Bekasi pada awal Maret 2025 telah menjadi ujian bagi pemerintah daerah. Selain upaya penanganan banjir yang cepat dan tepat, pemerintah juga dituntut untuk menunjukkan empati dan solidaritas terhadap warganya yang terdampak. Keputusan keluarga Wali Kota Bekasi Ngungsi di Hotel bintang.
Telah menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga citra seorang pemimpin di tengah krisis. Empati dan solidaritas adalah kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat dan mengatasi bencana bersama-sama. Jangan lewatkan POS VIRAL, kami berikutnya yang membahas dampak ekonomi banjir Bekasi terhadap UMKM dan upaya pemulihan pasca-bencana.