Thursday, January 23POS VIRAL
Shadow

Coba-Coba Pakai Gaji Untuk Beli Saham Pembantu ini Mendapat Kejutan Tak Terduga!

Kongsi Dagang Hindia Belanda (Vereenigde Oost-Indische Compagnie/VOC) mulai menjual saham pertamanya kepada publik pada tahun 1602.

Coba-Coba Pakai Gaji Untuk Beli Saham Pembantu ini Mendapat Kejutan Tak Terduga!

Di masa itu, VOC bukan hanya sekadar nama, tetapi telah membangun reputasi sebagai raksasa perdagangan yang menawarkan komoditas paling dicari di Eropa, yaitu rempah-rempah. Banyak yang memprediksi VOC bakal sangat berjaya dan memberikan keuntungan besar kepada para investornya. Mari kita bahas lebih dalam tentang pembantu yang beruntung ini hanya di POS VIRAL.

Keberanian Neeltgen Cornelis

Satu kisah menarik muncul dari seorang Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Neeltgen Cornelis, yang berani mengambil langkah untuk berinvestasi di VOC. Ketika mendengar tentang IPO VOC, Neeltgen merasa terinspirasi, terutama setelah melihat majikannya, Dirck van Os, yang merupakan Direktur VOC, sering didatangi oleh berbagai investor. Suatu hari, Neeltgen berbisik kepada dirinya sendiri, “Apakah aku bisa berinvestasi juga?”

Daya tarik untuk berinvestasi tidak hanya berasal dari harapan keuntungan tetapi juga dari rasa ingin tahunya yang menggebu. Namun, Neeltgen dihadapkan pada dilema. Dengan gaji harian kurang dari lima puluh sen, ia sering kali memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa tersisa. Sejak saat itu, pikiran tentang berinvestasi terus menghantui Neeltgen.

Keputusan yang Mengubah Hidup

Neeltgen Cornelis merasa semakin tertekan saat penutupan penawaran perdana saham VOC semakin dekat. Banyak investor yang datang dan pergi, dan ia tidak bisa berhenti memikirkan keputusan yang harus diambilnya. Dalam hati, ia merasa, “Saya pasti akan merasa menyesal jika tidak berinvestasi sekarang.” Rasa penasaran dan keraguan itu membawanya pada titik di mana ia harus memilih apakah ingin menunggu atau mengambil risiko.

Dengan berani, Neeltgen akhirnya mengumpulkan keberaniannya dan mengambil napas dalam-dalam. ​Ia memutuskan untuk menyisihkan 100 gulden dari uang tabungannya untuk membeli saham VOC, meskipun jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan dengan para investor kaya lainnya.​ Meskipun ia tahu ada banyak orang yang berinvestasi dengan jumlah besar, Neeltgen merasa bahwa peluang ini terlalu berharga untuk dilewatkan.

Momen Bersejarah

“Momen ketika aku menyerahkan uang tabungan hasil jerih payahku kepada Dirck, adalah saat yang mendebarkan!” Neeltgen masih teringat betul bagaimana perasaannya saat mengeluarkan uang dari tabungannya. Dengan hati yang berdebar, ia memberikan uangnya kepada Dirck van Os, yang merupakan direktur VOC.

Ketika itu, banyak orang kaya yang datang berinvestasi dengan jumlah yang sangat besar, seperti 85.000 gulden dan 65.000 gulden. Sementara itu, Neeltgen merasa senang meskipun hanya memiliki satu saham kecil yang sangat berharga. Meskipun investasinya terlihat kecil jika dibandingkan dengan para pemilik saham lainnya, bergabung dengan 1.143 investor lain di Bursa Efek Amsterdam membuat Neeltgen merasa bangga. ​

Ia tidak hanya menjadi bagian dari perusahaan besar seperti VOC, tetapi juga menciptakan langkah awal yang bersejarah dalam dunia keuangan.​ Dalam hatinya, Neeltgen tahu bahwa keberaniannya untuk berinvestasi telah menempatkannya di tengah momen penting dalam sejarah perdagangan, dan itu tak ternilai baginya.

Baca Juga: 

Refleksi atas Keputusan Investasi

Refleksi atas Keputusan Investasi

Neeltgen merasa bangga setelah menjual seluruh sahamnya kepada Jacques de Pourcq. “Aku telah mengambil langkah yang tepat,” pikirnya, meskipun di dalam hatinya ada keraguan yang terus mengganggu. Ia tahu bahwa keputusan ini mungkin melindunginya dari kerugian lebih lanjut, tetapi ia juga tidak bisa mengabaikan fakta bahwa investasi awal 100 gulden bisa saja berkembang menjadi ribuan gulden jika ia menahannya lebih lama. ​

Rasa bangga dan ragu ini mencerminkan dilema yang sering dihadapi oleh para investor ketika harus memilih antara keamanan dan potensi keuntungan.​ Di sisi lain, Neeltgen terus bertanya-tanya, “Apakah aku salah telah menjualnya?” Perasaan khawatir mulai menguasai pikirannya. Ia membayangkan bagaimana saham yang ia jual bisa saja melonjak nilainya di masa depan, dan rasa takut akan risiko yang mungkin terjadi membuatnya merasa tidak tenang.

Meskipun ia telah mengambil keputusan untuk menjual, bayangan tentang apa yang mungkin terjadi jika ia bertahan terus menghantuinya. Menciptakan ketegangan antara rasa aman dan keinginan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.

Potensi Keuntungan yang Hilang

Kalau Neeltgen Cornelis tetap memegang sahamnya, bisa jadi ia akan merasakan keuntungan besar dari investasi tersebut. Seperti yang ditulis oleh Lodewijk Petram dalam bukunya “The World’s First Stock Exchange,” dia seharusnya bisa mendapatkan rempah-rempah sebagai dividen. Dalam beberapa tahun setelah IPO, VOC terbukti jadi raksasa perdagangan yang sangat menguntungkan dengan kontrol penuh atas perdagangan rempah-rempah. Neeltgen pasti berpikir, “Seandainya aku tidak buru-buru menjual saham itu, mungkin sekarang aku sudah hidup lebih nyaman.”

Petram pun merenungkan kemungkinan itu dengan berkata, “Hanya seabad setelah aku melakukan investasi kecil ini, mereka yang berinvestasi dengan lebih berani akan melihat hasil yang luar biasa.” Di sisi lain, Neeltgen mengingat kembali keputusannya dan merasa seperti telah melewati kesempatan berharga. ​Dia timbul rasa kekecewaan di dalam hati. Menyadari bahwa keputusannya untuk menjual sahamnya mungkin telah membuatnya kehilangan potensi keuntungan yang sangat besar.​

Ekspansi yang Memukau

Sejak IPO, VOC tidak hanya membuktikan kinerjanya dalam perdagangan rempah-rempah, tetapi juga memperluas jangkauannya ke berbagai belahan dunia. Beberapa tahun setelah mendirikan perusahaan, VOC mulai menguasai perdagangan rempah-rempah dari Indonesia.

Dengan kekuatannya, kongsi dagang Hindia Belanda  atau VOC menguasai jalur perdagangan rempah-rempah dan menjualnya ke Eropa dengan harga yang sangat tinggi. Semua ini dimungkinkan berkat strategi perdagangan yang agresif dan kekuasaan yang dimiliki VOC untuk mengatur harga pasar.

Menangkap Peluang

Investasi yang dilakukan Neeltgen, meskipun kecil, mewakili sebuah langkah berani untuk seseorang di posisinya. Seperti yang dicatat oleh para sejarawan, VOC adalah contoh nyata bagaimana masyarakat luas, termasuk mereka yang tidak memiliki banyak modal, dapat berpartisipasi dalam investasi di pasar saham.

“Siapa yang mengira bahwa seorang ART bisa berinvestasi dalam perang dagang seperti ini?” pikirnya. Keputusan berani Neeltgen menjadi percontohan bahwa kesempatan tidak hanya dimiliki oleh orang-orang kaya atau bangsawan.

Kesimpulan

Kisah Neeltgen Cornelis adalah inspirasi bagi kita semua tentang menggapai kesempatan. Dalam hal investasi, tidak ada batasan untuk berani bermimpi. Meskipun mungkin tidak mendapatkan keuntungan seperti para pemilik saham besar lainnya. Keberanian Neeltgen untuk melangkah dan berinvestasi adalah kisah yang layak diteladani.

Neeltgen tidak hanya berperan sebagai seorang pembantu. Tetapi juga sebagai pelopor yang berani mengambil langkah menuju dunia investasi dan menjadi bagian dari sejarah ekonomi global melalui Kongsi Dagang Hindia Belanda.

Dengan keberaniannya, ia mengenalkan gagasan bahwa siapa pun, tidak peduli status sosialnya, memiliki kesempatan untuk mengejar impiannya. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Channel
Search