Monday, February 10POS VIRAL
Shadow

Fakta Menggemparkan! Malaysia Bongkar Sekte Sesat Eksploitasi Anak Terkait Global Ikhwan

​Malaysia sedang dalam sorotan setelah terungkapnya Sekte Sesat dan dugaan keterlibatan perusahaan konglomerat terkenal, Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISBH), dalam eksploitasi dan pelecehan seksual terhadap ratusan anak.​

Fakta Menggemparkan! Malaysia Bongkar Sekte Sesat Eksploitasi Anak Terkait Global Ikhwan

Kasus ini melibatkan penyelidikan luas oleh pihak kepolisian terhadap berbagai kejahatan, termasuk pencucian uang, perdagangan anak, dan pelecehan seksual. Tuduhan ini memicu reaksi keras dari masyarakat dan pihak berwenang.

Awal Penyelidikan

Penyelidikan terhadap Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISBH) dimulai setelah polisi melakukan penggerebekan di puluhan bangunan milik perusahaan tersebut pada September 2024. Dalam operasi yang dikenal sebagai Operasi Global ini, lebih dari 600 anak diselamatkan, yang diduga menjadi korban eksploitasi, penganiayaan, dan pelecehan seksual. Penyelidikan ini mengungkapkan bahwa GISBH tidak hanya beroperasi sebagai entitas bisnis. Tetapi juga terlibat dalam jaringan kejahatan yang menyamar sebagai lembaga kemanusiaan.

Hal ini menunjukkan betapa rumit dan berbahayanya struktur organisasi mereka. Selama penyelidikan, pihak kepolisian menemukan bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak di panti asuhan yang dikelola GISBH mengalami berbagai bentuk kekerasan. Beberapa anak bahkan dilaporkan dipaksa untuk melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap satu sama lain. Penyelidikan ini merupakan hasil dari kerja keras selama enam bulan dan merupakan puncak dari upaya panjang yang telah dilakukan sejak 2011.

Dengan penangkapan lebih dari 200 orang terkait GISBH. Harapan kini tertuju pada keadilan bagi para korban dan upaya untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.

Tuduhan Exploitasi dan Pembuatan Panti Asuhan “Buatan”

Salah satu hal yang mengejutkan dari kasus Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISBH) adalah dugaan bahwa mereka telah membentuk sekte sesat. Dalam sekte ini, para pengikutnya diduga dipaksa untuk bekerja keras dan memiliki banyak anak untuk memenuhi kebutuhan panti asuhan yang mereka dirikan. Panti asuhan ini tampaknya bukan hanya tempat perlindungan bagi anak-anak. Tetapi juga menjadi sumber pendapatan bagi GISBH melalui penggalangan donasi.

Sayangnya, dana yang terkumpul tersebut kabarnya digunakan untuk kepentingan pribadi para pemimpin sekte, bukan untuk kesejahteraan anak-anak yang seharusnya dilindungi. Lebih mencengangkan lagi, banyak dari anak-anak yang berada di panti asuhan GISBH diduga lahir dari hasil pemerkosaan oleh para pengikut sekte dan korban lainnya. Praktik kejam ini telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa terdeteksi oleh pihak berwenang.

Penyelidikan yang dilakukan oleh polisi menunjukkan bahwa GISBH tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga terlibat dalam jaringan kejahatan yang menyamar sebagai organisasi kemanusiaan. Dengan semua tuduhan ini, harapan kini tertuju pada proses hukum yang akan membawa keadilan bagi para korban dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.

Latar Belakang Anak-Anak di Panti Asuhan

Sebagian besar anak-anak yang ditemukan di panti asuhan GISBH diduga merupakan hasil dari pemerkosaan yang dilakukan oleh para pengikut dan korban dari sekte tersebut. Hal ini menimbulkan keprihatinan mendalam mengenai kondisi dan masa depan anak-anak tersebut. Dengan dugaan praktik eksploitasi ini berlangsung selama puluhan tahun tanpa terendus. Situasi ini memicu pertanyaan tentang efektivitas pengawasan yang ada di masyarakat.

Pernyataan Mantan Anggota dan Praktik Sekte

CNN berhasil mewawancarai belasan individu, termasuk mantan anggota GISBH, pengacara, dan cendekiawan agama, yang mengungkapkan praktik menakutkan yang terjadi di dalam sekte. Seorang mantan anggota GISBH menjelaskan bagaimana mereka dilarang menjalin kontak dengan dunia luar, termasuk menggunakan ponsel.

“Mereka dilarang melakukan kontak dengan dunia luar, termasuk menggunakan ponsel. Satu-satunya sumber informasi mereka adalah saluran televisi internal yang menyebarkan ajaran “Al Arqam,” kata mantan anggota tersebut. Al Arqam sendiri adalah sebuah sekte Islam yang telah dilarang oleh pemerintah Malaysia pada pertengahan 1990-an karena dianggap menyimpang dari ajaran ortodoks.

Baca Juga: 

Respon Pihak Berwenang

Respon Pihak Berwenang

Sejak penggerebekan, lebih dari 20 orang telah ditahan dan didakwa terkait GISBH. Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Razarudin Husain. Dalam sebuah konferensi pers menjelaskan secara gamblang mengenai kekerasan yang dialami anak-anak. Beliau menyatakan, “Mereka sendiri mengalami pelecehan oleh pengasuh mereka. Kemudian, mereka dipaksa untuk melakukan sodomi terhadap anak-anak lain.”

Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya kondisi yang dialami anak-anak di bawah naungan GISBH dan menegaskan perlunya tindakan hukum yang tegas.

Tutupnya Operasional GISBH

Setelah penggerebekan besar-besaran terhadap Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISBH). Semua restoran, toko kelontong, dan binatu yang dimiliki oleh perusahaan ini ditutup. Banyak anggota kelompok tersebut mulai melarikan diri ke kampung halaman mereka. Menunggu instruksi lebih lanjut dari para pemimpin mereka. Ini menunjukkan bahwa GISBH memiliki struktur organisasi yang sangat terorganisir. Di mana para pengikutnya tetap berusaha untuk mendukung kepemimpinan sekte meskipun dalam situasi yang sulit.

Penutupan operasional GISBH juga mencerminkan dampak besar dari penyelidikan ini. Yang tidak hanya menghentikan kegiatan bisnis mereka tetapi juga mengungkapkan jaringan kejahatan yang lebih luas. Dengan banyaknya anggota yang melarikan diri, tampak jelas bahwa meskipun mereka berusaha untuk menghindari penangkapan. Loyalitas terhadap pemimpin sekte sesat tetap kuat.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana jaringan ini dapat beroperasi dengan begitu lama tanpa terdeteksi dan apa langkah selanjutnya untuk memastikan bahwa para pelaku kejahatan diadili dan anak-anak yang menjadi korban mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan.

POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL

Temuan Bukti dan Materi Promosi

Polisi menemukan puluhan buku dan foto yang berkaitan dengan Ashaari Muhammad, pendiri Al Arqam, yang menunjukkan adanya hubungan erat antara praktik GISBH dengan sekte sesat yang sebelumnya telah dilarang. Beberapa barang bukti bahkan ditemukan terkubur di dasar sungai, memberikan isyarat bahwa ada upaya untuk menyembunyikan jejak.

Materi promosi GISBH menyebutkan bahwa perusahaan ini didirikan oleh Ashaari “dengan tujuan mengembangkan cara hidup Islam di semua aspek kehidupan.” Namun, dengan berkembangnya penyelidikan, tujuan sebenarnya kini dipertanyakan oleh banyak orang.

Kesimpulan

Skandal yang melibatkan Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISBH) telah membuka tabir praktik eksploitasi dan pelecehan anak yang mengerikan di Malaysia. Penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian mengungkapkan bahwa lebih dari 600 anak diselamatkan dari kondisi yang sangat memprihatinkan. Di mana mereka mengalami kekerasan fisik, emosional, dan seksual.

Modus operandi GISBH yang memanfaatkan panti asuhan sebagai alat untuk penggalangan dana amal menunjukkan betapa dalamnya masalah ini. Serta perlunya perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah untuk melindungi anak-anak dari eksploitasi semacam ini. Reaksi masyarakat dan organisasi internasional terhadap skandal ini menunjukkan bahwa ada kesadaran yang meningkat akan pentingnya perlindungan anak dan penegakan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia.

Tindakan tegas yang diambil oleh pihak berwenang, termasuk penangkapan lebih dari 20 orang terkait GISBH. Menjadi langkah awal dalam menuntaskan keadilan bagi para korban. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di POS VIRAL.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Channel
Search