Pada hari Jumat, 7 Maret 2025, sebuah tragedi memilukan terjadi di Dusun Lumalan, Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar. Seorang balita berusia dua tahun ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di saluran air yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Risalah.
Kejadian ini menggemparkan warga setempat dan menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama di area yang berpotensi berbahaya. Mari kita simak bersama POS VIRAL mengapa kejadian ini bisa terjadi.
Kronologi Kejadian
Menurut laporan, kejadian ini bermula ketika ibu korban pergi ke Pasar Batetangnga untuk berjualan. Korban ditinggalkan di rumah bersama ayahnya yang sedang tidur. Diduga, balita tersebut terbangun dan keluar rumah tanpa sepengetahuan ayahnya. Balita itu diduga mencari ibunya ke arah koperasi pesantren, tempat ibunya biasa bekerja. Salah seorang tenaga pendidik di pesantren pertama kali mengetahui kejadian ini dan segera melaporkannya ke pihak keamanan setempat sekitar pukul 08.00 WITA.
POSVIRAL hadir di saluran wahtsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Respon dari Pihak Berwenang dan Masyarakat
Setelah menerima laporan, petugas Bhabinkamtibmas segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi. Pihak kepolisian juga telah memanggil bidan desa untuk melakukan pemeriksaan awal terhadap jenazah korban. Keluarga korban saat ini tidak mencurigai adanya unsur kekerasan dalam kejadian tersebut. Namun, polisi masih menunggu situasi lebih kondusif sebelum melanjutkan penyelidikan lebih lanjut.
Dugaan Motif dan Keterangan Saksi
Warga setempat menduga bahwa korban sering bermain di area sekitar pesantren karena ibunya bekerja di koperasi pesantren. Pada saat kejadian, ibu korban sedang tidak berada di tempat karena pergi berjualan ke pasar. Diduga, korban mencari ibunya ke koperasi pesantren tanpa mengetahui bahwa ibunya sedang pergi ke pasar.
Kondisi Saluran Air
Saluran air tempat korban ditemukan tenggelam berada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Risalah. Kondisi saluran air ini menjadi perhatian karena lokasinya yang berada di area yang sering dilalui anak-anak.
Himbauan dan Pesan dari Pihak Berwenang
Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi para orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anak, terutama di sekitar area berbahaya seperti saluran air dan lingkungan terbuka lainnya. Pihak berwenang mengimbau agar orang tua lebih memperhatikan aktivitas anak-anak dan tidak membiarkan mereka bermain tanpa pengawasan. Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dengan memberikan pengaman atau rambu peringatan di area yang berpotensi berbahaya.
Baca Juga:
Kejadian Serupa di Polewali Mandar
Selain kejadian ini, terdapat beberapa kasus serupa yang pernah terjadi di wilayah Polewali Mandar. Pada Oktober 2024, tiga siswa SMP tenggelam di Sungai Kunyi, Kecamatan Anreapi, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Kemudian, pada Januari 2025, seorang bocah ditemukan tewas terseret ombak saat bermain di pantai. Kejadian-kejadian ini menunjukkan bahwa pentingnya pengawasan dan kesadaran akan bahaya di sekitar anak-anak perlu ditingkatkan.
Kegiatan dan Program di Ponpes Al-Risalah
Pondok Pesantren Al-Risalah, sebagai lingkungan tempat kejadian, memiliki berbagai kegiatan dan program yang melibatkan anak-anak. Beberapa kegiatan tersebut meliputi kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial. Namun, kejadian ini menjadi evaluasi bagi pihak pesantren untuk lebih meningkatkan keamanan dan pengawasan terhadap anak-anak di lingkungan pesantren.
Pencegahan dan Pertolongan Pertama Pada Anak Tenggelam
Untuk mencegah kejadian serupa, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, ajarkan anak cara berenang sejak dini. Kedua, selalu awasi anak saat berada di dekat air. Ketiga, gunakan pagar atau pembatas di sekitar kolam renang atau sumber air lainnya. Keempat, ajarkan anak mengenai keselamatan di air. Jika terjadi kejadian tenggelam, segera lakukan pertolongan pertama dengan mengeluarkan anak dari air dan mencari bantuan medis secepatnya.
Kesimpulan
Tragedi Balita Tenggelam di Saluran Air menjadi duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Polewali Mandar. Kejadian ini adalah pengingat pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam menjaga keselamatan anak-anak. Dengan meningkatkan kesadaran, pengawasan, dan tindakan pencegahan, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang kembali. Simak dan ikuti terus POS VIRAL agar anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya.