Warga Desa Wates di Ponorogo mengalami kesulitan saat gotong jenazah, karena akses jalan menuju pemakaman ditutup oleh pemilik tanah.
Dibawah ini POS VIRAL akan membahas warga Desa Wates terpaksa menggotong keranda jenazah menyeberangi sungai demi sampai ke lokasi pemakaman, sebuah kisah pilu yang viral dan mengundang perhatian luas.
Penutupan Akses Jalan oleh Pemilik Tanah
Permasalahan bermula ketika pemilik tanah secara sepihak menutup akses jalan yang biasa digunakan warga untuk menuju pemakaman di Desa Tugurejo. Tanah pribadi yang menjadi jalur utama tersebut kini tak lagi bisa dilewati karena dibangun tembok setinggi 4 meter oleh pemiliknya.
Keputusan ini dibuat tanpa adanya koordinasi maupun solusi alternatif bersama warga, sehingga menimbulkan hambatan besar dalam kegiatan sehari-hari, terutama untuk prosesi pemakaman.
Warga Terpaksa Membawa Jenazah Menyeberangi Sungai
Dampak terparah dari penutupan akses ini terlihat saat warga Desa Wates harus menggotong jenazah Mulyadi, pria berumur 38 tahun, menyeberangi sungai untuk menuju pemakaman. Sungai tersebut memang terletak di antara Desa Wates dan Desa Tugurejo, yang biasa dihindari jika akses jalan biasa masih terbuka.
Namun karena tidak diizinkan menggunakan jalan utama yang melintasi tanah tersebut. Mereka harus melewati sungai berbatu dengan risiko tinggi demi menyelesaikan prosesi pemakaman.
POSVIRAL hadir di saluran whatsapp, silakan JOIN CHANNEL |
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Bahaya & Risiko yang Dihadapi Warga
Menyeberangi sungai dengan membawa keranda jenazah bukan hanya merepotkan, tetapi juga penuh risiko keselamatan. Pernah terjadi insiden jenazah hampir hanyut saat warga menggotong melalui sungai itu, menunjukkan betapa berbahayanya kondisi tersebut.
Risiko ini semakin diperburuk karena medan berbatu dan derasnya arus sungai, yang sebenarnya dapat membahayakan nyawa para pengantar jenazah dan merusak keranda.
Baca Juga:
Konflik Antara Warga & Pemilik Tanah
Penutupan akses jalan ini bukan kasus pertama dan sudah menjadi sumber konflik berkepanjangan di Ponorogo. Warga mengeluhkan sikap pemilik tanah yang menolak jalan mereka dilewati meskipun jalan tersebut sudah menjadi akses vital bagi masyarakat sekitar.
Penolakan keras ini memunculkan ketegangan sosial yang belum terselesaikan. Pemerintah desa setempat tengah berupaya mencari solusi agar akses jalan bisa dibuka kembali guna menghindari kejadian serupa terulang.
Upaya Desa & Warga Mencari Solusi
Desa Tugurejo telah mencoba berbagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah ini. Pemerintah desa berkomunikasi dengan pemilik tanah dan mengupayakan mediasi agar jalan bisa digunakan kembali oleh warga yang membutuhkan akses ke pemakaman.
Selain itu, warga juga berusaha membuat jalur alternatif, tetapi medan dan lokasi yang terbatas membuat usaha tersebut sulit terlaksana dengan baik. Hingga saat ini, sungai masih menjadi jalur alternatif satu-satunya yang dapat digunakan untuk membawa jenazah ke makam.
Kesimpulan
Penutupan akses jalan ini bukan hanya masalah fisik tapi juga memiliki dampak sosial dan budaya yang besar bagi warga Desa Wates dan sekitarnya. Pemakaman adalah ritual penting yang harus dihormati dan dilaksanakan dengan layak. Terpaksa menyeberangi sungai untuk mengantar jenazah memberikan beban mental dan emosional bagi warga, serta mempertaruhkan martabat dan kehormatan jenazah.
Kondisi ini juga menimbulkan sorotan publik dan media, menggambarkan kesulitan warga. Seharusnya bisa dihindari dengan pendekatan kekeluargaan dan musyawarah yang lebih baik. Kisah warga Ponorogo yang terpaksa gotong jenazah menyeberangi sungai. Akibat penutupan akses jalan merupakan gambaran nyata betapa pentingnya akses infrastruktur dalam kehidupan sosial.
Diperlukan upaya bersama dari pemilik tanah, warga, dan pemerintah agar hal serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Demi kemanusiaan dan kelancaran kegiatan penting warga termasuk prosesi pemakaman. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang Berita Viral yang akan kami berikan setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari jatim-timur.tribunnews.com
- Gambar Kedua dari detik.com