Seorang tukang potong sayur mengejutkan publik setelah terbongkar menyamar sebagai direktur Xiaomi demi menipu lebih dari 200 wanita.
Dengan penampilan rapi dan profil media sosial palsu, ia berhasil membangun citra sebagai pria sukses dan mapan. Modus rayuannya terstruktur, mulai dari janji pernikahan hingga pinjaman uang dengan alasan darurat. Kisah penipu cinta ini viral dan menjadi peringatan akan pentingnya kehati-hatian dalam menjalin hubungan di era digital. Dibawah ini POS VIRAL akan membahas bagaimana kisahnya bisa menipu hingga 200 wanita?
Awal Mula Aksi Penipuan
Pria berinisial FD (Feng Debing) ini memulai aksinya dengan cara yang sangat sederhana membangun citra mewah dan pintar di media sosial. Ia sering membagikan foto-foto mengenakan jas rapi, mengunggah gambar di depan mobil mewah, dan memposting aktivitas yang menggambarkan dirinya sebagai sosok sukses.
FD memperkenalkan diri sebagai “Direktur Regional Xiaomi”, lengkap dengan kartu nama palsu dan akun LinkedIn yang terlihat profesional. Para korban, yang sebagian besar wanita lajang usia 25–35 tahun, tertarik dengan persona yang ia tampilkan. Kepribadiannya yang ramah dan komunikatif makin memperkuat tipu dayanya.
Modus Rayuan dan Manipulasi
Setelah berhasil menjalin komunikasi dengan para wanita, FD mulai memainkan peran sebagai kekasih yang perhatian. Ia pandai berkata manis dan menggunakan janji-janji palsu seperti akan menikah, membuka usaha bersama, hingga memberi hadiah mahal.
Modus yang sering ia gunakan adalah berpura-pura mengalami “kendala keuangan sementara”, misalnya dompet tertinggal, kartu kredit diblokir, atau perlu dana cepat untuk proyek besar di kantor. Dengan dalih itu, ia meminjam uang dari korban dengan janji segera mengembalikannya.
Beberapa korban mengaku memberikan uang mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Bahkan ada yang menjual perhiasan atau meminjam ke teman demi membantu “calon suami” mereka.
Ayo KAWAL TIMNAS lolos PIALA DUNIA, dengan cara LIVE STREAMING GRATIS tanpa berlangganan melalui aplikasi Shotsgoal. Segera download!

Terbongkar Lewat Jejaring Sosial
Aksi FD akhirnya terbongkar secara tidak sengaja. Salah satu korban mulai curiga karena janji-janji FD tak kunjung ditepati. Ia lalu mencari informasi lebih dalam dan menemukan kejanggalan tidak ada catatan atau berita yang menyebut FD sebagai petinggi Xiaomi.
Korban tersebut kemudian mengunggah pengalamannya ke media sosial. Postingan itu viral dan memicu puluhan wanita lain yang merasa mengalami hal serupa untuk angkat suara. Dari sana terungkap bahwa jumlah korbannya sangat banyak, bahkan mencapai lebih dari 200 wanita di berbagai kota.
Pihak berwajib akhirnya turun tangan dan berhasil menangkap FD di kontrakannya yang sederhana. Di sana ditemukan banyak barang bukti seperti ponsel dengan banyak akun media sosial palsu, kartu nama, dan catatan transfer dari para korban.
Alasan di Balik Penipuan
Saat diperiksa, FD mengaku melakukan aksi tersebut karena merasa rendah diri dan tidak dihargai sebagai tukang potong sayur. Ia ingin hidup lebih baik, dihormati, dan punya pasangan yang mencintainya. Namun, cara yang ia pilih jelas salah.
“Awalnya cuma iseng, tapi makin lama saya ketagihan,” katanya dalam pemeriksaan. Ia juga mengakui bahwa sebagian besar uang hasil penipuan dipakai untuk membeli barang-barang mewah guna memperkuat image palsunya.
Psikolog menyebutkan bahwa tindakan FD merupakan bentuk manipulasi ekstrem yang dipicu oleh ketidakpuasan diri, obsesi akan status sosial, dan kurangnya empati terhadap orang lain.
Baca Juga: Legenda Naga Besukih, Mistis Selat Bali yang Dikaitkan Dengan Kapal Tenggelam
Dampak Psikologis Bagi Korban
Tidak sedikit korban yang mengalami trauma akibat kejadian ini. Beberapa mengaku kehilangan kepercayaan pada hubungan asmara dan merasa malu telah tertipu. Mereka merasa bersalah karena tidak bisa mengenali kebohongan sejak awal.
Namun, di balik peristiwa ini, muncul juga solidaritas antarkorban. Mereka saling memberi dukungan, berbagi cerita, dan membantu proses hukum agar FD mendapat hukuman setimpal. Kasus ini menjadi pelajaran besar bahwa kepercayaan di era digital harus disertai kewaspadaan.
Kesimpulan
Kisah tukang potong sayur yang menyamar jadi bos Xiaomi adalah bukti bahwa penipuan bisa terjadi dari siapa saja, kapan saja, dan dengan cara yang semakin canggih. Di tengah era digital dan media sosial yang serba mudah dimanipulasi, kewaspadaan adalah kunci. Jangan mudah terpesona oleh penampilan atau janji manis, dan selalu pastikan latar belakang seseorang sebelum menjalin hubungan lebih jauh. Semoga kejadian ini menjadi peringatan agar tidak ada lagi korban berikutnya.
Simak dan ikuti terus POS VIRAL agar Anda tidak ketinggalan berita informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kompas.com
- Gambar Kedua dari kredivo